Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Nguyen dan Vietnam: Lestari karena Kekuasaan, Berlipat Ganda karena Keturunan

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
25 Maret 2020
A A
vietnam, nguyen, keluarga cendana mojok.co

vietnam, nguyen, keluarga cendana

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sejarah ditulis oleh pemenang, atau setidaknya yang selamat dari sejarah. Alasan itulah yang membuat Vietnam lekat dengan nama Nguyen.

Lini masa Twitter sempat dipenuhi postingan nama-nama fakboi yang ada di Indonesia. Nama-nama pasaran macam Aditya dan Rizky muncul dalam daftar itu, dan celakalah orang-orang yang punya nama itu. setidaknya, selama beberapa saat saya sering kena olok-olok karena nama saya termasuk nama fakboi. Dalam hati saya menggerutu, dasar wadulan, konangan kan.

Meski nama Aditya dan Rizky itu pasaran, bukan berarti nama itu mendominasi nama penduduk di Indonesia. Beragamnya bahasa, kultur, dan juga pengaruh dari jaman membuat nama orang Indonesia makin beragam. Jadi susah mengasosiasikan Indonesia lekat dengan nama tertentu, kecuali nama-nama anggota keluarga Cendana. Tapi jika ada negara yang lekat dengan satu nama, kita pasti kepikiran tentang Vietnam dan Nguyen.

Populasi orang bernama Nguyen di Vietnam adalah sekitar 40 persen dari penduduk Vietnam. Itu bahkan lebih tinggi dibanding nama Smith yang paling popular di AS, hanya sekitar 0,8 persen dari total penduduk di AS. Pertanyaannya, kenapa bisa begitu banyak Nguyen?

Semua bermula dari saat China membawa pasukannya ke Vietnam. Vietnam saat itu tidak peduli dengan nama belakang, tidak seperti China. Nama belakang atau nama keluarga di China begitu penting karena bertujuan untuk mengatur pajak. Pendataan populasi begitu diperhatikan oleh China saat itu. Dengan mengatur nama, maka memudahkan pemerintah untuk menarik pajak.

China mengenalkan nama belakang ke Vietnam, dan Vietnam dengan bahagia mengadopsinya. Di titik ini lah penguasa Vietnam, memaksa semua penduduknya mengganti nama mereka sebagai tanda kesetiaan kepada penguasa. Penguasa berganti, ya namanya ikutan ganti. Karena penguasa saat itu namanya Nguyen, maka mereka mengganti nama menjadi Nguyen untuk menunjukkan ketakutan kesetiaan kepada penguasa.

Eh tapi presiden Vietnam ada yang namanya nggak Nguyen, tapi nggak pada ikutan ganti juga, kenawhy?

Tenang kawan, saya jelasin. Vietnam sudah meninggalkan itu semenjak Dinasti Nguyen berhenti berkuasa semenjak 1945. Paksaan kepada rakyat mengganti nama untuk menunjukkan kesetiaan sudah tidak ada. Meski kewajiban itu sudah hilang, tapi nama Nguyen akan tetap terus ada dan berlipat ganda karena satu hal, jumlah keturunan yang begitu banyak.

Gia Long, kaisar dinasti Nguyen pertama punya 100 selir. Minh Mang, kaisar kedua punya 142 anak. Dua generasi pemimpin saja sudah menciptakan sebanyak itu. Keturunan dari 2 kaisar saja bisa memenuhi negara kecil seperti Monaco.

Fakta bahwa dinasti Nguyen amat hobi membuat keturunan sekaligus mereka adalah dinasti terakhir yang berkuasa sehingga tidak ada yang memaksa mereka berganti nama adalah alasan kenapa banyak orang Vietnam bernama Nguyen.

Fenomena ini mirip dengan nama Park di Korea. Awalnya nama Park digunakan untuk menunjukkan bahwa orang ini termasuk keturunan raja, tapi akhirnya nama Park diadopsi oleh banyak orang untuk menunjukkan perlawanan atas sistem kasta. Hanya saja nama Nguyen justru diadopsi untuk menghindari masalah dengan penguasa, berbeda dengan Korea.

Dinasti Nguyen cukup beruntung bahwa ketika mereka tak lagi berkuasa, mereka tidak punya kewajiban untuk mengganti nama seperti pihak yang kalah sebelumnya. Penguasa yang punya banyak keturunan dan juga rasa takut adalah alasan kenapa 40 persen populasi di Vietnam mempunyai nama Nguyen, meski mereka tak punya hubungan darah sama sekali.

BACA JUGA Virus Corona: Tetap Waras walau Dibatasi Tembok yang Sama dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

 

Terakhir diperbarui pada 25 Maret 2020 oleh

Tags: keluarga cendananguyenvietnam
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO
Kampus

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
vietnam mojok.co
Kilas

Tantangan dan Realitas Pekerja Kantoran di Vietnam: Menghadapi Gaji Fantastis namun Kehidupan yang Berbeda

10 September 2023
Thailand & Vietnam VS Netizen Indonesia
Video

Thailand & Vietnam VS Netizen Indonesia

13 Juli 2022
Timnas Indonesia Memang Kalahan, tapi Lawan Rakyat Sih Negara Ini Menangan
Esai

Timnas Indonesia Memang Kalahan, tapi Lawan Rakyat Sih Negara Ini Menangan

3 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.