Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mudik Naik Pesawat tapi Bilang Macet, Habiburokhman Bikin Satire Terdahsyat Mudik Lebaran

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
20 Juni 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jika ada nominasi anugerah satire terbaik Lebaran kali ini, maka pemenangnya jelas Habiburokhman. Mengaku periode mudik tahun ini seperti “neraka” karena macet, padahal yang bersangkutan mudik naik pesawat.

Beberapa komentar netizen yang kebanyakan mengaku mudik kali ini relatif lebih lancar dari tahun kemarin harus siap-siap mendapat rekan debat. Beberapa waktu lalu, Habiburokhman, Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPP Partai Gerindra, mengaku bahwa mudik tahun ini sangat tidak lancar.

Menurut pengakuan Habiburokhman, saat akan pulang ke Lampung, mobilnya harus “nyangkut” di Pelabuhan Merak untuk menyeberang Selat Sunda. Tercatat hampir 12 jam mobil Kader Gerindra yang juga pengacara ini terjebak macet saat antre masuk kapal. “Itu namanya ‘neraka’ mudiklah gitu,” katanya.

Sebenarnya apa yang disampaikan Habiburokhman memang betul. Waktu 12 jam kan seharusnya tidak hanya dihabiskan untuk antre masuk kapal feri seperti itu. Waktu selama itu seharusnya bisa dimanfaatkan oleh yang bersangkutan untuk melakukan kegiatan yang lebih produktif.

Habiburokhman juga menjelaskan kemacetan ini dimulai sejak keluar dari pintu Tol Merak. Dibandingkan dengan kemacetan tahun lalu, tahun ini lebih parah. “Tahun lalu itu macetnya ketika kita sudah masuk Pelabuhan Merak, tahun ini macetnya selepas pintu tol itu. Berarti kan sepanjang jalan sudah macet jadi mau online atau enggak, ya tetap aja urusannya macet,” jelasnya.

Di sisi lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membantah keterangan Habiburokhman. “Jadi hari itu, tidak ada sama sekali komplain, jadi kalau ada komplain biasanya orang itu beli online, dan salah jalan, mungkin dia ke mana dulu gitu,” jelasnya.

Menurut Habiburokhman propaganda mudik lancar yang dikampanyekan oleh Presiden Jokowi dinilai gagal. Kemacetan yang dialami mobilnya adalah salah satu bukti. Selain itu, calon anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat VII namun gagal lolos melenggang ke Senayan ini menuding kemacetan menuju Pulau Sumatra juga akan jadi sinyal daftar kekecewaan masyarakat kepada Presiden Jokowi. Dengan kemacetan “mobil Habiburokhman” ini, dia meyakini bahwa rakyat tidak akan lagi percaya dengan Jokowi.

Masalahnya, beberapa hari setelah komentarnya soal kemacetan ini, beredar foto di media sosial jika Habiburokhman terdaftar jadi salah satu penumpang pesawat tujuan Lampung. Tentu saja hal ini ramai ditanggapi karena bagaimana bisa Habiburokhman mengomentari soal kemacetan di Pelabuhan Merak ketika yang bersangkutan justru mudik naik pesawat.

Akan tetapi, jangan khawatir, rekan kerja Fadli Zon ini langsung melakukan klarifikasi soal hal tersebut. “Lah, kan memang yang macet itu mobil saya yang dibawa oleh sopir saya, memang faktanya macet,” katanya.

Jika memerhatikan bagaimana komentar Habiburrokman soal macet, yang bersangkutan memang tidak salah sama sekali. Yang mengalami macet adalah “mobilnya”, artinya ya cuma mobil Habiburokhman yang merasakan macet.  “Yang bawa mobil bukan saya, tapi sopir saya,” katanya.

Kader Gerindra ini juga menampik keterangan dari Menhub, bahwa informasi yang diterima Menhub menurutnya tidak utuh. “Yang Mulia Menhub bisa ditertawakan mudiker yang ada di sana saat itu karena bisa jadi tidak mendapat masukan informasi yang tepat dari bawahannya,” jelasnya.

Sebagai orang-yang-juga-tidak-ada-di-lokasi, perdebatan antara Habiburokhman dengan Menhub sebenarnya seperti komentator Piala Dunia 2018 dari Indonesia. Sama-sama canggih ngomentari apa yang terjadi di lapangan, tapi sama-sama bukan ngomongin pemain dari negara sendiri.

Pada akhirnya tak ada kata-kata lain selain satire yang brilian untuk menyambut hari setelah Lebaran tahun ini. Benar-benar inspiratif cara mikirnya. Warbiyasak.

Terakhir diperbarui pada 24 Juni 2018 oleh

Tags: Budi Karya SumadigerindraHabiburokhmanjokowiLampungLebaranmenhubMenteri PerhubunganMerakMudikPelabuhan meraksatiresenayan
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
pulang ke rumah, merantau.MOJOK.CO
Catatan

Duka Setelah Merantau: Ketika Rumah Menjadi Tempat yang Asing untuk Pulang

16 September 2025
Penipuan love scam: ngaku-ngaku jadi pilot di luar negeri, berhasil pikat perempuan Lampung hingga poroti puluhan juta MOJOK.CO
Ragam

Penyesalan Perempuan Lampung, “Tergila-gila” Lelaki yang Ngaku Jadi Pilot di Luar Negeri Berujung Kehilangan Uang Puluhan Juta

7 Mei 2025
Perantaua Surabaya ditipu orang Senayan, Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Senayan Jakarta, Kawasan Elite tapi Bikin Perantau Asal Surabaya Kapok, Nyaris Ketipu Rp1 Juta

15 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.