MOJOK.CO – Twit Pak SBY soal RUU HIP menggambarkan sikap seorang selebtwit yang ingin membocorkan perkara, tapi masih males meladeni keributan.
RUU HIP yang sampai sekarang nggak pernah dipahami di mana urgensinya itu akhirnya disenggol juga sama mantan presiden Indonesia. Buat kamu yang belum tahu seluk beluk RUU HIP yang ditolak banyak pihak ini, silakan baca penjelasan sederhananya di sini.
Twit Pak SBY kemarin memang menunjukkan sikapnya sebagai politisi, bahwa beliau masih cawe-cawe urusan politik di Indonesia walau sebenarnya beliau nggak akan jadi presiden lagi. Sikap ini amat wajar. Berarti beliau nggak lagi berusaha caper, kan nggak ada untungnya juga.
Tapi lucunya, dari twit Pak SBY tersebut, netizen nggak akan dapat apa-apa karena sebenarnya yang beliau bicarakan itu kayak, “Woy, tahu nggak sih ges… Eh tapi jangan sampai tahu ding, bahaya.”
Hadah, saya juga sempat ikut gemes samap twit Pak SBY yang kayak template buibu pas ketemu sama squadnya di acara arisan. Tapi mau gimana lagi, ini adalah sikap, Bung. Sikap a la Pak Beye.
Saya mengikuti hiruk pikuk sosial & politik seputar RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Saya juga sudah membaca & mengkaji RUU tsb. Tentu ada pendapat & tanggapan saya. Namun, lebih baik saya simpan agar politik tak semakin panas *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) June 23, 2020
Kalau boleh menebak, twit Pak SBY ini mengandung berbagai kode-kode yang seharusnya dipahami sama pemerintah, utamanya DPR yang penginnya otw membahas RUU HIP yang pembahasan ideologinya nggak terlalu mendalam itu. Siapa tahu aslinya beberapa anggota DPR ini sudah tahu pendapat SBY mengenai RUU HIP, tapi diam dan nggak memedulikan. Boro-boro menyampaikannya di rapat.
Twit Pak SBY mungkin punya tujuan mengigatkan para anggota dewan kalau pendapat beliau harusnya lebih diperhatikan. Twit tersebut seolah jadi alarm bahwa mantan orang nomor satu di Indonesia masih bisa memanaskan situasi hanya dengan ngetwit. Keren banget, udah kayak Lord Zuko dari negara Api.
Saya sarankan kamu jangan keburu marah-marah dan komen di twit Pak SBY dengan nada nyinyir, “Terus ngapain bapak ngetwit kalau ujungnya nggak mau ngasih tahu?” Hey, kalian ini nggak tahu keonsep gertakan virtual apa?
Gertakan ini adalah sebuah teknik yang jamak dipakai selebtwit untuk menghasilkan drama baru di Twitter. Kamu pikir Twitter kembali ramai karena apa, ya karena drama-drama menggemaskan ini. Biasanya selebtwit bakal ngasih kisi-kisi nggak jelas soal kelakuan buruk selebtwit lain secara singkat. Kalau dari twit tersebut animo yang dia dapatkan luar biasa, maka dia bisa langsung bikin thread dan memulai keributan.
Maka sebagai bagian dari netizen dan selebtwit, Pak Beye juga punya hak melakukan gertakan virtual ke seluruh rakyat Indonesia. Tujuan hakiki dari twit Pak SBY adalah biar RUU HIP nggak tenggelam gara-gara isu lain.
Gertakan virtual di twit Pak SBY juga sembari memanfaatkan rasa penasaran netizen. Doi mungkin pengin ngetes seberapa peduli kalian dengan isu legislatif dan ideologi Pancasila. Nggak main-main, kita lagi ngomongin dasar negara lho beb. Kalau yang retweet cu,a 2 atau 3 orang, negara ini beneran krisis jati diri.
Sikap Pak SBY yang ingin mengesankan nggak marah-marah dan cenderung kalem tapi menusuk ini saya rasa memang disengaja. Beliau menerapkan betul peribahasa air tenang menghanyutkan, meski terlihat tidak emosional tapi sebenarnya pendapatnya mematikan. Lha gimana nggak mematikan, sekali berpendapat Pak SBY seolah memastikan kondisi bakal makin panas kok.
Terlepas dari zodiak Virgo Pak Beye yang kelihatan banget saat ngetwit dengan nada pasif-agresif, kita sebagai netizen tinggal gelar tikar dan ngemil kuaci sambil nyimak. War dan drama macam apa yang bakal hadir kembali di panggung politik. Lumayan seru kan kalau keributan politik pindah ke ranah virtual dengan masuknya aktor-aktor politik ke Twitter. Dipicu dari twit Pak SBY yang niatnya mau ‘numpahin teh’ lalu berujung keributan layak tonton, siapa yang nggak demen.
Ayo, Pak, spill the tea dong!
BACA JUGA 3 Kebiasaan Anggota DPR yang Efektif Cegah Penyebaran Corona atau artikel lainnya di POJOKAN.