Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mari Memilih Sandiaga, Demi Indonesia yang Lebih Jenaka

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
9 November 2018
A A
sandiaga
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di tengah euforia konser Guns N’ Roses bertajuk “Not in This Lifetime” di Stadion Gelora Bung Karno pada Kamis malam, 8 November 2018 kemarin, mendadak, muncul twit yang ngaudubillah setan lucunya dari Sandiaga Uno.

Ia memposting foto dirinya dengan busana rock semi-memble, dengan kerah baju yang tak dilipat seperti seorang Cantona, dengan perpaduan gitar genjreng yang terasa sangat musisi. Ia pasang fotonya bersebalahan dengan gitaris kribo Guns N’ Roses, Slash.

Caption yang ia bikin sungguh mampu membuat orang paling patah hati pun pasti akan tertawa dibuatnya: “Apa perlu saya yang gantikan Slash di konser GnR nanti malam?”

Apa perlu saya yang gantikan Slash di konser GnR nanti malam? pic.twitter.com/4sQxBaAfQG

— Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno) November 8, 2018

Melihat postingan twit tersebut, sungguh, hati saya begitu adem, ceria, dan tentu saja langsung membatin soal Sandiaga, kok ada ya calon wakil presiden yang begini. Lucu dan menggelikan.

Maklum saja, saya melihatnya bukan sebagai seorang gitaris yang pantas menggantikan Slash, sebab, dengan pakaiannya yang sangat dramatis, ia jauh lebih cocok menggantikan Rama Aiphama.

Tapi, Sandi agaknya memang menginginkan hal itu. Ia memang ingin memancing tawa dari segenap orang-orang yang melihatnya.

Ini tentu saja bukan aksi pertamanya.

Jauh sebelum ia tampil sebagai kandidat “supersub”-nya Slash, ia lebih dulu tampil sebagai pendekar jurus bangau. Dengan tangan khas bangaunya, sambil berjinjit di atas satu kaki, ia tampil sebagai seorang politisi merangkap pendeka Wing Chun.

Aksinya mempraktikkan jurus bangau itu langsung memancing tawa dari banyak orang, baik kalangan pendekar maupun yang tidak.

Aksi lucunya kemudian berlanjut saat ia membuat pernyataan tentang tempe yang setipis kartu ATM. Pernyataan yang tentu saja sekali lagi, memancing tawa dari banyak orang, baik yang doyan tempe, maupun yang tidak.

Entah kenapa, di tangan Sandiaga, tempe menjadi begitu imajinatif. Di tangan Sandiaga, tempe tak ubahnya seperti karya seni kontemporer yang dinamis.

Kelucuan berikutnya tentu saja adalah ketika ia blusukan ke pasar dan kemudian memakai petai sebagai wig. Tampang Sandi yang rupawan itu kemudian berubah menjadi bak Carlos Valderama dengan rambut petai yang kriwil dan menggoda.

Fotonya saat memakai wig petai beredar luas. Dan lagi-lagi, susah untuk tidak tertawa melihat bagaimana seorang Sandi, dengan ekspresi wajah yang begitu lugu dan jenaka, mengenakan wig petai, sembari berjongkok berdialog dengan ibu-ibu penjual sayuran di depannya.

Iklan

Andai saya yang jadi ibu-ibu penjual sayur yang berdialog dengannya, sungguh, saya saya sudah pasti akan merasa sakit yang teramat sangat di bagian perut sebab saya harus menahan tawa yang sedemikian besar meletup-letup.

Pada titik tertentu, saya merasa, Sandiaga adalah politisi jenius merangkap pelawak ulung. Sebagai seorang entertainer, mutunya terjamin. Pelawak lain butuh banyak materi untuk membuat orang tertawa, sedangkan Sandiaga cuma butuh bangau, cabai, dan tempe.

Hanya Sandiaga yang mampu membuat dunia pertempean mengalami mutasi genetis yang luar biasa. Ia bisa menjadikan tempe setipis kartu ATM. Bukan tak mungkin, di masa depan, Sandiaga pula yang bisa membuat tempe setipis kertas HVS, atau bahkan setipis jembatan Shirathal Mustaqim.

Hanya Sandiaga yang bisa mengubah citra jurus bangau yang hebat dan mematikan menjadi sebuah gerakan ikonik yang cubby dan ciwel-able.

Jangan-jangan, kelucuan-keluacuan Sandiaga memang sebuah pertanda serius bagi kita, bahwa inilah saatnya untuk memberikan ruang pada calon pemimpin dengan citra lucu dan jenaka. Citra yang selama ini hampir tidak pernah dilirik oleh banyak calon pemimpin.

Kita sudah kenyang dengan citra presiden-calon wakil presiden yang tegas, militeristik, cerdas, merakyat, sederhana, dan citra-citra lain yang sudah sangat basi dalam kontestasi politik.

Mungkin inilah momen untuk Sandiaga. Momen untuk Indonesia yang lagi jenaka.

Mau harga pokok turun atau naik, mau dolar menguat atau melemah, mau kita banyak impor atau banyak ekspor, semuanya tak jadi soal kalau semua rakyatnya bergembira karena ulah lucu pemimpinnya.

Jokowi boleh saja “kerja, kerja, kerja”, tapi Sandiaga jauh lebih visioner, ia “tertawa, tertawa, tertawa.”

Terakhir diperbarui pada 9 November 2018 oleh

Tags: Indonesiapilpressandiaga
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

kerja sama indonesia prancis.MOJOK.CO
Sosial

Indonesia-Prancis Teken Kerja Sama Perfilman di Candi Borobudur, Angin Segar Industri Sinema Tanah Air

29 Mei 2025
Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?
Video

Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?

26 Maret 2025
bti, petani, tani.MOJOK.CO
Ragam

Rumus “3S-4J-4H” Wajib Dijalankan Pemerintah Kalau Mau Petani di Indonesia Maju

28 Januari 2025
Keluarga Berkuasa: Betapa Ngerinya Jokowi Menyemai Dinasti Politik di Tingkat Daerah. MOJOK.CO
Ragam

Keluarga Berkuasa: Betapa Ngerinya Warisan Dinasti Politik Jokowi di Tingkat Daerah

26 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.