Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Keraton Agung Sejagat, Sunda Empire, Kini Negara Rakyat Nusantara: Kapan Sinetron Ini Selesai?

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
20 Januari 2020
A A
negara rakyat nusantara keraton agung sejagat sunda empire MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dari Keraton Agung Sejagat, Lalu Sunda Empire, Kini Negara Rakyat Nusantara. Indonesia memang tidak pernah kekurangan sinetron untuk ditertawakan berjamaah.

Keraton Agung Sejagat muncul. Viral. Kita semua tertawa-tawa. Meledek aksi kirab akbar mereka yang kayaknya cuma dihadiri 15 orang saja.

Nggak lama kemudian, menyusul Keraton Agung Sejagat, viral juga Sunda Empire. Konon, dua kerajaan dunia ini punya hubungan. Nggak tahu hubungannya gimana. Mungkin kerja sama ekspor dan impor. Yang pasti, Raja Keraton Agung Sejagat pernah menghadiri acara Sunda Empire. Oh, lagi cari investor, mungkin. Seperti kunjungan kerja Jokowi ke Timur Tengah, misalnya. Siapa tahu Sunda Empire mau ekspor cilok dan peyeum ke Purworejo.

Setelah gegeran Sunda Empire dengan baret birunya, sekarang viral Negara Rakyat Nusantara. Kalau Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire terdengar seperti imajinasi kebablasan, Negara Rakyat Nusantara terdengar lebih serem. Mereka menuntut Negara Kesatuan Republik Indonesia buat bubar saja. Katanya, sistem negara Indonesia sudah “busuk”.

Yudi Syamhudi Suyudi. Adalah orang yang mendaku sebagai Presiden Negara Rakyat Nusantara. Lewat sebuah video konferensi press yang kayaknya cuma dihadiri tiga orang (Yudi, 2 “paspampres”, dan satu yang pegang kamera), mereka menyatakan sebagai “perwakilan” dari kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara.

Ah, shit! Things just got real….

Kayaknya mulai serius, nih. Mau meruntuhkan NKRI.

Tapi, ketika gregetnya baru mau mencapai klimaks, muncul sebuah kebenaran. Video yang viral di Youtube ternyata video lama. Video “pernyataan sikap” Negara Rakyat Nusantara sudah pernah ramai pada 2015. Ketika itu, Yudi meminta Jokowi untuk mundur karena anggap Indonesia sudah “busuk”.

Dari Keraton Agung Sejagat, lalu Sunda Empire, kemudian Negara Rakyat Nusantara. Kirain mau perang beneran. Indonesia menerapkan pasal makar dan ngegulung itu Pak Yudi. Nah, kalau ternyata video itu adalah video lama, kenapa diunggah lagi?

Untungnya, Indonesia punya banyak detektif dan investigator privat. Kenapa video Negara Rakyat Nusantara diunggah lagi?

Akun Tjahjadi punya sebuah teori konspirasi yang terdengar sangat meyakinkan:

Sepertinya “by design” pak, biar rakyat bingung, pd saat yg tepat akan ada yg memanfaatkan situasi…entah apa rancangan besar nya.waspadalah.

— tjahjadi (@tjahtngina) January 19, 2020

Menurut Tjahjadi, rentetan peristiwa munculnya Keraton Agung Sejagat, Sunda Empire, dan Negara Rakyat Nusantara itu bertujuan bikin rakyat bingung. Hmm, nggak perlu pakai kerajaan-kerajaan itu pun rakyat udah bingung, kok. Tinggal baca-baca berita soal Harun Masiku dan korupsi Jiwasraya saja sudah cukup bikin perut mual, apalagi bingung.

Bagaimana bisa, Ketua KPK bilang Harun Masiku sudah pergi ke luar negeri pada 6 Januari 2020 untuk kemudian pada 7 Januari 2020 ketangkap CCTV bandara masih di Indonesia. Masuk akalnya di mana coba?

Iklan

Teori konspirasi yang malah lebih masuk akal dikemukakan oleh akun bernama Gus Eka Yudha. Gus Eka bilang gini:

Assalamuallaikum
Para jin kafir mulai bergrilya gus untuk mempengaruhi iman dan taqwa manusia.
Lirik lagu ” Jin apa yang merasukimu ”
Hehehe

— gus eka yudha (@gusyudhagokil) January 19, 2020

“Para jin kafir mulai bergerilya untuk mempengaruhi iman dan taqwa.”

Ini! Sungguh brilian. Paling masuk akal. Kalau sulit dinalar, kembalikan ke agama. Apalagi kalau pakai kata “kafir”, lalu sandingkan dengan “jin”. Saya sangat bangga jadi putra Nusantara Indonesia tercinta.

Akun Prabu Suiliwangi punya teori berbeda. Menurutnya, Negara Rakyat Nusantara adalah perwujudan dari orang-orang yang sudah muak dengan penegakan hukum Indonesia.

“Mungkin itu sekelompok warga yg sudah muak dengan keadilan yg ada di Indonesia yg hukum nya tumpul keatas dan tajam kebawah.. tp ya tetap saja salah kalau menunjukkan rasa kecewanya dg cara mau membentuk sebuah negara..Orang seperti ini jangan dibantai.. tp di perhatikan dibina,, dan seharusnya pemimpin NKRI bisa berfikir bijaksana,” kata Prabu seperti dikutip malangtimes.com.

Wah ini Pak Prabu agak nggak pas. Gimana ceritanya hukum Indonesia tumpul ke atas dan tajam ke bawah? Mana ada itu? Hukum di Indonesia itu sudah seadil-adilnya hukum. Jokowi nggak menyalakan lampu ketika naik motor pada siang hari tapi nggak ditilang? Lha, Presiden kan istimewa, beda dengan warga biasa. kata Pak Ngabalin begitu. Ya sudah, itu yang benar. Sudah bener, lha wong Orang Baik, je.

Akun Inggrid Cataleya mengingatkan kita untuk stop mengurusi “sinetron” seperti Negara Rakyat Nusantara ini. Katanya:

“Jangan sampe isu jiwasraya tenggelam karna dagelan belakangan ini. Masih banyak lagi loh…Halo Rakyat. Stop ngurus sinetron. Fokus ke yg lain,” kata Inggrid yang juga dikutip malangtimes.com.

Dear Mbak Inggrid. Jangan khawatir. Masalah Jiwasraya nggak mungkin tenggelam, kok. Kalau nggak diselesaikan nah itu baru benar. Negara Rakyat Nusantara cuma “sinetron” buat mengalihkan isu? Jangan bercanda. Nggak ada isu negatif di Indonesia ini.

Pencabutan subsidi gas 3 kilogram? Iuran BPJS yang naik untuk ditunda kemudian? Kehidupan makin brengsek? Ahh, sinetron-sinetron itu nggak mungkin terjadi di Indonesia. Di Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire baru mungkin.

BACA JUGA Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat Adalah “Cult” yang Dibutuhkan Indonesia atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2020 oleh

Tags: BPJSjiwasrayajokowikeraton agung sejagatKPKnegara rakyat nusantarasunda empire
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Kepesertaan BPJS Kesehatan Jawa Tengah capai 98% MOJOK.CO
Kilas

Kepesertaan BPJS Kesehatan di Jateng Capai 98,68%, Digenjot demi Bantu Masyarakat Dapat Layanan Paripurna

3 September 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Omong Kosong Pemuja Hujan Musuh Honda Beat dan Vario MOJOK.CO

Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

27 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.