Kebakaran Hutan Kalimantan dan Sumatra Menyerupai Neraka di Bumi - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Kebakaran Hutan Kalimantan dan Sumatra Menyerupai Neraka di Bumi

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
16 September 2019
0
A A
Menteri LHK Siti Nurbaya: Deforestasi Tak Apa asal Pembangunan Jalan Terus mojok.co
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Kabut asap kebakaran hutan Kalimantan dan Sumatra sudah jauh melebihi batas bahaya indeks pencemaran udara. Kini, warga menghirup asap beracun!

“All hope abandon ye who enter here.” Satu larik dari 14.233 larik yang menyusun “The Divine Comedy” itu bergema di dalam kepala saya ketika menangkap salah satu foto terdampak kebakaran hutan Kalimantan. Foto itu dibagikan oleh Mardiyah Chamim lewat akun Twitter-nya.

Mari, saya pandu kamu menyaksikan lukisan neraka di bumi. Sebuah tempat di mana harapan akan segera kamu tinggalkan, seperti racauan birokrat dari Firenze dan seorang pendongeng termasyhur, Dante Alighieri di atas:

This is not hell. Forest fire somewhere at Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pic by photojournalist A. Tanoto (IG @aio_tanoto)#LetsGetPanic #OurHouseisOnFire #kebakaranhutan #Karhutla #KebakaranHutanMakinMenggila pic.twitter.com/JosDRIVAcJ

— Mardiyah Chamim (@MardiyahChamim) September 15, 2019

Kebakaran hutan Kalimantan dan Sumatra ini sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Seperti perayaan hari besar, peristiwa ini selalu berulang setiap tahunnya. Tagar-tagar “save” dan “mendukung” berseliweran setiap tahunnya. Namun, seperti sekilas info, kabar duka itu tenggelam oleh kabar duka lainnya. Hanya sekilas, lalu dilupakan.

Baca Juga:

Kolom: Fisika dan Kimia dalam Memasak

Kebakaran Lahan Australia: Kehancuran di Depan Mata, Tak Perlu Menunggu PD III

Aparat Diduga Tembakkan Gas Air Mata Kedaluwarsa, Peneliti: Gas Ini Sangat Berbahaya

Untuk kemudian panik dan marah lagi di tahun depan. Sebuah rutinitas yang layak untuk dimaki sekeras mungkin. Bagaimana bisa, peristiwa yang mencekik ribuan orang bisa terus-menerus terjadi. Semuanya cuma sekilas saja, lalu tenggelam di tengah kabar politik amis lain lagi.

Seorang warganet cukup kreatif ketika membagikan peta titik panas kebakaran hutan Kalimantan dan Sumatera. Dia bernama Iwan Pribadi, yang menggunakan situsweb windy.com untuk mengabarkan “peta Indonesia” paling update. Sebuah konten yang miris, menyimpan duka yang menjadi kenyataan. Kamu bisa melihatnya di sini:

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Saya persembahkan.
Peta Indonesia terkini… pic.twitter.com/MaZSNKaVMu

— Iwan Pribadi (@temukonco) September 15, 2019


Semakin merah titik di dalam peta menunjukkan semakin tinggi konsentrasi CO atau ikatan senyawa Karbon Monoksida dan oksigen. Gas ini tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Namun, dalam jumlah konsentrasi tertentu, CO bisa sangat mematikan.

Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), lima kandungan berbahaya dalam asap kebakaran hutan Kalimantan dan Sumatra adalah Karbon Monoksida (CO), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), dan Ozon Permukaan (O3). Yes, CO masuk ke dalam kandungan berbahaya dari asap kebakaran hutan. CO menyebabkan sesak napas, kebingungan, dada terasa berat, pusing, koma, hingga kematian.

Berikut tabel Indeks Standar Pencemaran Udara yang saya ambil dari Wikipedia:

Kamu tahu, berdasarkan pengukuran menggunakan Air Visual pada 15 September 2019, indeks pencemaran udara di Palangka Raya mencapai 2000! Empat kali lipat dari batas bahaya! Ini bukan lagi level “pencemaran”, tetapi asap beracun. Asap beracun yang dihirup warga. Setiap detik, mereka memasukkan racun ke dalam tubuh.

Palangkaraya, terpantau pukul 4 sore tadi. Level Hazardous atau Berbahaya jika dalam Indeks Kualitas Udara (AQI US) di angka 300 – 500. Angka 2000 ini sudah di luar Indeks Kualitas Udara lagi, kategorinya bisa disebut udara atau asap beracun. pic.twitter.com/oc0E5uav5Y

— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) September 15, 2019

Maka terjadilah, berseliweran berita soal warga yang batuk-batuk, sesak napas, dan iritasi mata karena asap kebakaran hutan Kalimantan dan Sumatra.

Pada 15 September 2019, Kumparan mengangkat berita seorang anak berusia 7 tahun mengalami iritasi mata. Hingga kini, Al Fikri masih terbaring dengan mata diperban di Rumah Sakit Siloam, Jambi. Sudah 5 hari Fikri dirawat dengan matanya diperban karena kornea mata kanan dan kiri Fikri sudah luka semua.

Mata Fikri sudah tak kuat menahan asap yang setiap hari semakin pekat. Akibatnya, kornea kedua matanya luka, pandangannya kabur, dan matanya tidak bisa dibuka. “Kabut asap di daerah saya sudah sangat berbahaya, bahkan bisa merenggut nyawa, asapnya sudah mengandung partikel-partikel beracun,” ungkap Sari Andestema, ibunda Fikri.

Pada tanggal yang sama, 15 September 2019, Detik melansir berita meninggalnya seorang balita berusia 4 bulan asal Banyuasi, Sumatra Selatan, karena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Almarhum bernama Elsa Fitaloka sudah sesak napas sejak 14 September 2019, pukul 23.00, ketika kabut karena kebakaran hutan dan lahan mulai menebal.

“Diagnosa awal dokter bilang kena ISPA, Elsa juga kemarin memang sesak nafas. Itu bersamaan saat kabut asap kemarin tebal sekitar pukul 23.00 WIB,” kata Agus Darwanto, anggota BPD Dusun III, Talang Buluh, Banyuasin.

Soal jarak pandang kamu bertanya? Sudah ada korban jiwa, yang mungkin terjadi setiap tahun, kamu masih bertanya soal jarak pandang? Banyak akun di Twitter yang membagikan betapa berbahaya jalanan di daerah-daerah yang terdampak kebakaran hutan Kalimantan dan Sumatra.


[askmf] Teman², tolong kami??? pic.twitter.com/hhxsM5qLfw

— Askmf (@askmenfess) September 15, 2019

Tgl 14 siang hari tadi ,kebakaran sudah mulai masuk perumahan penduduk.
Sampit, Kalimantan Tengah#IndonesiaDaruratAsap pic.twitter.com/KKQhYG1Drw

— Indonesia Today (@idtodaydotco) September 14, 2019

Temen2 daerah Banjarbaru dan sekitarnya, hati-hati ya. Ini tadi pagi di daerah ulin lewat trikora. PADANG ASAP! Mobil pertamina yg lpg2 aja segede itu di depan ga keliatan!

Deg2an takut tiba2 ada truck atau mobil 🙁

Pak @jokowi tolong 🙁#IndonesiaDaruratAsap #SaveKalimantan pic.twitter.com/6LUk2XsJKW

— Lee yanda (@yandachitta) September 14, 2019

Di tengah seliweran berita soal gawatnya kebakaran hutan Kalimantan dan Sumatra, menyempil sebuah berita yang bikin, maaf, TERTAWA GELI. Jadi, Kapolri, Jenderal (Pol) Tito Karnavian, mengaku heran ketika meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di Riau. Tito heran karena tidak ada perkebunan sawit maupun tanaman industri lainnya yang ikut terbakar.

“Apa yang sudah kami lihat dari helikopter bersama Panglima TNI dan Kepala BNPB, lahan yang sudah jadi perkebunan, baik sawit maupun tanaman industri lainnya, kok tidak ada yang terbakar. Misal pun ada paling hanya sedikit dan di pinggir,” kata Tito melalui keterangan tertulis yang dibagikan (BNPB) pada Minggu (15/9), seperti dikutip Kompas.

Pak Tito mengaku heran dengan kenyataan bahwa tidak ada kebun sawit yang terbakar. Ohh, sebuah keheranan yang garing. Maafkan saya ya. Saya justru menangkap nada komikal di sana. Saya bisa tertawa geli mendengar komentar Pak Tito. Namun, saya yakin, warga yang terdampak kebakaran hutan Kalimantan dan Sumatra akan sedih betul mendengar komentar itu.

Apakah sungguh sulit membaca gelagat di balik “kebakaran” hutan yang terjadi? Mungkin sulit bagi sebagian orang, mungkin tidak. Siapa saya bisa menghakimi.

Pada akhirnya, setiap tahun, warga terdampak kebakaran hutan Kalimantan dan Sumatra harus menyelimuti dirinya dengan kutipan mengiris hati dari Dante:

“All hope abandon ye who enter here.”

Selamat datang di perayaan neraka. Perayaan meninggalkan harapan di bumi.

“All hope abandon ye who enter here.”

“All hope abandon ye who enter here.”

“All hope abandon ye who enter here.”

BACA JUGA Hampir 4 Kali Luas Jakarta! Total Lahan dan Hutan Terbakar di Sumatra-Kalimantan Saat Ini atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Tags: apikarhutlakebakaran hutankebakaran hutan Kalimantanpalangka rayapencemaran udarasumara selatan
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

gerak dua dimensi gerak jatuh bebas percepatan kecepatan gaya hukum newton besaran skalar besaran vektor reaksi kimia reaksi fisika perubahan kimia perubahan fisika orang tua sekolah homeschooling cara membunuh virus apd alat pelindung diri virus rna dna termometer inframerah gas lpg tabung meledak lubang hitam black hole teman sekelas sains rubrik mojok.co kolom hasanudin abdurakhman big bang evolusi

Kolom: Fisika dan Kimia dalam Memasak

11 Maret 2020
kebakaran australia kebakaran lahan kerugian jumlah korban besaran lahan koala kangguru perubahan iklim bencana iklim krisis iklim MOJOK.CO

Kebakaran Lahan Australia: Kehancuran di Depan Mata, Tak Perlu Menunggu PD III

7 Januari 2020
Sindrom Kota Paris Bisa Bikin Wisatawan Delusional Bahkan Lupa Ingatan

Aparat Diduga Tembakkan Gas Air Mata Kedaluwarsa, Peneliti: Gas Ini Sangat Berbahaya

25 September 2019
Saat Kabut Asap Makin Tebal di Riau, Pemerintah Juga Sibuk Debat dengan Malaysia

Dari Moeldoko sampai Menteri Desa, Tips Redakan Isu Karhutla ala Pejabat Indonesia

18 September 2019
Surat Terima Kasih untuk DPR dan Jokowi atas Revisi UU KPK

Jokowi, Pemerintah, dan DPR Semakin Sulit Dinalar

18 September 2019

Seberapa Baik Sesungguhnya #SawitBaik Itu?

17 September 2019
Pos Selanjutnya
Memahami Frenologi: Apa Betul Ukuran Kepala Menentukan Kepribadian Kita?

Pecinta Drakor yang Tak Suka Film Hollywood karena Merasa Wajah Bule Sama Semua

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Menteri LHK Siti Nurbaya: Deforestasi Tak Apa asal Pembangunan Jalan Terus mojok.co

Kebakaran Hutan Kalimantan dan Sumatra Menyerupai Neraka di Bumi

16 September 2019
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022

Terbaru

alfamart mojok.co

Karyawan Diancam UU ITE, Alfamart Tunjuk Hotman Paris sebagai Pengacara

15 Agustus 2022
Kiki Ucup: Pestapora, Lagu 2000an, hingga Musisi Reunian

Kiki Ucup: Pestapora, Lagu 2000an, hingga Musisi Reunian

15 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
parpol peserta pemilu mojok.co

40 Parpol Resmi Daftar Jadi Peserta Pemilu, Siapa Saja?

15 Agustus 2022
penembakan brigadir j mojok.co

Timsus Polri ke Magelang, Telusuri Pemicu Penembakan Brigadir J

15 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In