Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Jika Belum Paham Angkat Besi, Mending Nonton Weightlifting Fairy: Kim Bok-joo. Nggak Usah Ngatain Nurul Akmal

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
6 Agustus 2021
A A
ilustrasi Jika Belum Paham Angkat Besi, Mending Nonton 'Weightlifting Fairy: Kim Bok-joo'. Nggak Usah Ngatain Nurul Akmal mojok.co

ilustrasi Jika Belum Paham Angkat Besi, Mending Nonton Weightlifting Fairy. Nggak Usah Ngatain Nurul Akmal mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Nurul Akmal, atlet angkat besi nasional, dapat body shaming saat kembali ke Indonesia. Yang ngatain perlu nonton drakor Weightlifting Fairy biar paham dikit.

Sering kali orang-orang menyalahkan kaum rebahan yang hobinya nonton drakor karena mereka dianggap “nggak ngapa-ngapain” selama ini. Setidaknya pencinta drakor paham betul bahwa melakukan body shaming ke atlet angkat besi adalah puncak komedi, sebab mereka setidaknya pernah menonton Weightlifting Fairy: Kim Bok-joo yang terinspirasi dari kehidupan atlet angkat besi Korea Selatan, Jang Mi-ran. Dari hipotesis inilah saya juga hampir yakin kalau yang teriak body shaming ke Nurul Akmal bukanlah fans K-drama.

Min ini aku salah denger atau gmn ya, ada yg nyeletuk ‘yang paling kurus’ pas kak nurul lewat. Menurutku gak lucu ada yg ngomong begitu lah pic.twitter.com/w96yPPErlh

— tin (@beommchris) August 4, 2021

Apa pun alasannya, apa yang telah dilakukan orang kurang ajar saat penyambutan Nurul Akmal di bandara kemarin, adalah perbuatan nggak sopan. Seseorang yang meneriaki Nurul Akmal sebagai “yang paling kurus” itu memang layak dihukum jump squat keliling Provinsi Aceh. Bukan hanya body shaming, doi juga gambaran akurat manusia julid dan kekuatan nyinyir ibu-ibu kompleks yang disatukan dan dimarinasi tanpa empati. Tapi, mau diakui atau tidak, hinaan seperti itulah yang sering banget diterima oleh orang-orang bertubuh gemuk, nggak hanya atlet angkat besi. Seringnya orang yang bertubuh gemuk, terutama perempuan, dipaksa menerima hinaan tentang tubuh sebagai bercandaan dan terpaksa mendengarkan semua bacot-bacot tanpa rem. Kalau sampai ngambek habis dikatain, bakal dituduh baperan dan nggak menerima kenyataan. Pait… pait.

Memahami topik seputar body image dan body shaming mungkin terlalu berat buat orang-orang macem yang meneriaki Nurul Akmal. Saya paham sih, nggak semua manusia punya nalar yang bagus, apalagi kalau hidup di Indonesia. Jika memahami topik beginian sulit, nggak tahu soal angkat besi tapi masih bacot, saya sarankan nonton drakor aja. Drakor Weightlifting Fairy: Kim Bok-joo memang bukan tontonan baru, ia telah tayang 2016 lalu. Tapi, menontonnya tak sesulit menghadapi comment war dan mengeluarkan pendapat maksa soal body shaming.

Weightlifting Fairy: Kim Bok-joo adalah drakor yang menceritakan seorang atlet angkat besi yang sering dapat ejekan dari orang-orang, termasuk dari atlet lain. Atlet senam indah dalam drakor itu kerap menghina atlet angkat besi karena tubuh mereka yang gemuk dan perawakan mereka yang juga bisa dianggap “seram”. Ironisnya, atlet senam indah yang tubuhnya dianggap memenuhi standar kecantikan itu juga berkali-kali mendapat tekanan agar bertubuh langsing dan tidak jarang mengalami eating disorder.

Dalam Weightlifting Fairy: Kim Bok-joo, atlet angkat besi, terutama mereka yang perempuan, harus menerima ejekan macam-macam yang mungkin datang. Perempuan, dalam realitasnya, memang sering dinilai melalui visualnya saja. Sedangkan atlet angkat besi harus menerima kenyataan bahwa wajah mereka bakal terlihat “buruk” saat berlaga, menahan berat dengan ekspresi yang tidak dapat dikontrol.

Tidak banyak yang tahu bahwa angkat besi memiliki kelas-kelas berat badan dalam pertandingan. Ada target berat badan tertentu yang harus dicapai seorang atlet angkat besi seperti Nurul Akmal agar bisa “masuk” di kelas pertandingannya. Kalian pikir mereka gemuk karena kebetulan? Ya nggak lah. Dalam drakor Weightlifting Fairy: Kim Bok-joo, sang tokoh utama bahkan perlu terus-terusan makan, menggemukkan badan agar bisa mengikuti pertandingan. Bahkan ada dialog yang mengatakan, “Menambah berat badan itu jauh lebih sulit dari menguranginya.” Nggak kebayang pas udah kenyang dipaksa makan lagi, makan lagi.

Walau banyak membahas soal angkat besi dan cabang olahraga lain, drakor ini tetap masuk jenis tontonan yang “nggak perlu mikir”. Cocoklah buat yang kalau teriak body shaming suka nggak mikir itu.

Meskipun dapat banyak kritik karena aktrisnya bukan orang yang benar-benar plus size, drakor ini sudah cukup ngasih tahu soal angkat besi dan body shaming. Yang penting bisa ngasih paham betapa taiknya orang-orang yang nggak tahu perjuangan seseorang tapi langsung ngata-ngatain, pas ditegur ngelesnya “bercanda”. Halah, klasik.

Makanya itu, saya sih saran aja. Jika Weightlifting Fairy: Kim Bok-joo di-remake, harus ada scene bandara yang terinspirasi dari kejadian body shaming Nurul Akmal dari orang-orang pekok. Nah, kalau di drama, dibikin gimana caranya si orang pekok dapat akibatnya, biar kapok. Mau formatnya kayak sinetron azab Indosiar sampai si orang pekok kejatuhan meteor pun nggak apa-apa, yang penting pesan pemahaman soal body shaming-nya meresap hingga sumsum tulang.

BACA JUGA Ternyata Body Shaming Terbesar Justru dari Diri Sendiri dan tulisan rubrik POJOKAN lainnya.

Terakhir diperbarui pada 6 Agustus 2021 oleh

Tags: angkat besiBody Shamingcabang olahragadrama koreanurul akmalolimpiade
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Pekan Olahraga Nasional (PON) Sudah Saatnya Dihapus Saja MOJOK.CO
Esai

Muncul Banyak Kecurangan, Pekan Olahraga Nasional (PON) Menjadi Pesta Olahraga yang Sebenarnya Tidak Lagi Dibutuhkan

17 September 2024
5 Drama Korea Bertema Pendidikan, Nonton Sambil Belajar Tipis-tipis MOJOK.CO
Hiburan

5 Drama Korea Bertema Pendidikan, Nonton Sambil Belajar Tipis-tipis

21 September 2023
rekomendasi 5 drakor politik
Podium

Rekomendasi 5 Drakor Bertema Politik, Cocok Buat Maraton Nunggu Buka Puasa!

25 Maret 2023
Karen’s Diner Sudah Sesuai Budaya Indonesia, Body Shaming Misalnya MOJOK.CO
Esai

Karen’s Diner Sudah Sesuai Budaya Indonesia, Body Shaming Misalnya

18 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan MOJOK

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.