Ijazah Palsu Komar dan Stereotip Orang-Orang Lucu yang Katanya Sedang Bersedih - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Ijazah Palsu Komar dan Stereotip Orang-Orang Lucu yang Katanya Sedang Bersedih

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
29 Juni 2019
0
A A
komar pelawak
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Jangan-jangan, kasus ijazah palsu Komar adalah bukti bahwa orang lucu adalah orang paling sedih sedunia, termasuk sedih karena nggak punya ijazah?!

Beberapa bulan lalu, saya bertugas menyunting kumpulan esai milik Nyimas Gandasari. Salah satu esainya berkisah soal seseorang yang berniat mencari ijazah palsu demi menaikkan gengsi di hadapan kekasihnya.

Saya nggak tahu nasib akhir pria tadi, apakah berhasil memenuhi egonya atau tidak. Tapi, belakangan, media massa melaporkan hal serupa: pelawak kenamaan kita, Nurul Qomar alias Komar, diberitakan menggunakan ijazah palsu S-2 dan S-3.

Usut punya usut, kasus ijazah palsu Komar ini nggak sepenuhnya berupa ijazah. Dilaporkan, awal terbukanya kasus ini adalah munculnya surat keterangan lulus (SKL) dalam pemberkasan pencalonan rektor yang Komar ikuti di Universitas Muhadi Setiabudhi (Umus), di Brebes, Jawa Tengah.

Seluruhnya dimulai di tahun 2017, tepatnya bulan November, saat Komar mengundurkan diri dari jabatannya sebagai rektor di Umus. Apa pasal?

Ternyata, dalam CV, Komar menyatakan telah lulus S-2 dan S-3, tapi sayang, ia tak bisa menunjukkan ijazahnya, sampai dua tahun kemudian kita justru mendengar kabar ijazah palsu Komar.

Baca Juga:

Camkan Ini, Polisi Nggak Boleh Periksa Hape Warga Sipil tanpa Surat Perintah mojok.co

Tagar #PercumaLaporPolisi Malah Jadi Curhat Colongan Netizen saat Berhadapan dengan Polisi

9 Oktober 2021
Mental Portugal, Gosok Voucher Penalti Ronaldo, dan Momen Kebangkitan Jerman

Dari ‘Beat It’ Jadi ‘Cepirit’ Adalah Bukti Musikalitas Kasino di Film Warkop Nggak Main-main

5 Juli 2021

Ijazah Palsu Komar adalah Lawakan yang Nggak Lucu, Jangan-Jangan Komar Sedang Sedih?

Bersama grup lawak Empat Sekawan, Komar pernah mengocok perut kita semua lewat tayangan di televisi. Berita soal ijazah palsu yang menyeret namanya ini pun membuat saya terkaget-kaget: masa, sih???

Dari seluruh riwayat lawakannya, saya rasa “lelucon” soal ijazah palsu Komar adalah yang terburuk, apabila terbukti benar. Ha gimana, kuliah itu berat, je. Ya mata kuliahnya, tugas-tugasnya, kuis-kuisnya, ngitungin jatah bolosnya, sampai skripsi dan sidangnya.

Jadi, kalau mendengar orang punya ijazah palsu, rasa-rasanya kok saya gemas sendiri. Memangnya mereka nggak mikirin keluh kesah mahasiswa seluruh Indonesia yang tiap hari pasang status galau gara-gara di-PHP dosen pembimbing, ya???

Tapi, melihat bahwa tokoh yang menggunakan ijazah palsu adalah Komar, yang notabene kita kenal sebagai pelawak—alias orang yang lucu—saya jadi penasaran lagi: bukankah Komar sudah cukup ceria dan tampaknya membawa keceriaan untuk lingkungannya? Kelam seperti apa yang ia rasakan sampai-sampai memutuskan untuk memunculkan kasus ijazah palsu Komar ini?

Bukan apa-apa, nih, Gaes, tapi orang-orang lucu macam Komar—dan mungkin juga kamu—nyatanya sering sekali mendapat stereotip mutlak. Salah satunya tersebar dalam akun quotes di Instagram dan di-like lebih dari 2638673529 orang: “The saddest people smile the brightest”.

Lantas, kalau kutipan itu benar, apakah Komar yang senyumnya lebar dan tampak ceria sekali itu sesungguhnya sedang bersedih? Bersedih karena belum punya ijazah, sampai-sampai membuat SKL palsu, begitu?

Ya, Orang-Orang Lucu Juga Bisa Berduka

Setelah kasus ijazah palsu Komar terangkat, kabarnya Komar telah dibebaskan karena penyakit asma akut. Berita inilah yang kemudian mengusik saya kembali.

Kalau orang-orang lucu kayak Komar aja bisa sakit parah, tentu mereka sedih, dong? Lantas, apakah kesedihan ini yang mendorong mereka untuk bersikap nggak masuk akal?

Saya kenal baik seorang kawan perempuan yang suka melihat orang lain tertawa. Dia merasa gembira kalau keberadaannya menghibur orang lain. Itulah sebabnya, dia berusaha keras menjadi teman yang menyenangkan, membawa ceria, hingga melempar tebak-tebakan garing paling menyebalkan yang pernah saya dengar.

Tapi, saya terhibur. Teman-teman lain juga. Keberadaannya, meski bukan hal paling signifikan di hidup kami, tetap menjadi hal yang kami rindukan.

Suatu ketika, teman saya dirundung duka. Untuk sejenak, saya tidak bisa menjangkaunya. Saya cuma bisa mengiriminya pesan berbunyi: “Jangan sedih lama-lama, ya. Ingat, kamu kan biasanya lucu. Hehe.”

Sedetik setelah saya kirim, saya menyesal. Bukankah pesan saya tadi justru terkesan “membebaninya” untuk tetap menjadi orang lucu, tak peduli seberapa sakit hatinya dia? Bukankah pesan saya tampak sangat egois karena saya menuntutnya kembali ceria, padahal kalau dipikir-pikir selama ini pun dia tak pernah berhenti menghibur kami—yang berarti dia terbiasa menutupi kesedihannya?

Bedanya teman saya dengan Komar, teman saya tidak melamar jadi rektor. Artinya, kesedihannya tidak diwujudkan dalam bentuk ijazah palsu.

Sayangnya, dalam keadaan yang berlebih, kesedihan ini malah berakhir jadi self-harm yang ia lakukan. Perlu waktu lama sampai dia kembali dan terlihat “normal”, lalu menjelma lagi sebagai “orang yang lucu”.

Tapi, Ingat, Orang-Orang Lucu Aslinya adalah Orang-Orang yang Pintar

Sebelum kasus ijazah palsu Komar terbuka, kita semua telah familier dengan stereotip lain yang menyebutkan bahwa orang-orang lucu cenderung merupakan orang-orang pintar. Sebut saja almarhum Dono, anggota Warkop DKI yang terkenal itu. Diketahui, Dono adalah seorang mahasiswa UI yang juga aktif sebagai aktivis.

Di kancah internasional, pemeran Mr Bean, Rowan Atkinson, juga punya pamor yang sama. Meski aktingnya mampu mengocok perut, ia ternyata merupakan lulusan Newcastle University dan Oxford University di bidang Teknik Elektro.

Sebuah penelitian di Austria bahkan menemukan fakta bahwa orang-orang lucu ini, terutama yang menyukai dark humor, memiliki IQ yang lebih tinggi daripada orang-orang seusianya. Sebab, humor dan lelucon tertentu memang melibatkan kemampuan kognitif dan emosional. Artinya, tak sembarangan orang bisa bertitel “lucu” dengan suksesnya.

Dengan kepandaiannya, orang-orang lucu ini memiliki keahlian verbal dan non-verbal, ketahanan lebih tinggi pada gangguan mood, dan kemampuan menghadapi sikap-sikap agresif.

Pertanyaannya, apakah kasus ijazah palsu Komar justru bisa mematahkan teori yang satu ini?

Saya harap tidak. Komar adalah pelawak yang layak dikenal sebagai “orang yang lucu”. Saya yakin, ia pun punya cara yang pintar menghadapi kasus ini: mengakui dan meminta maaf, misalnya, kalau memang terbukti. Atau, menunjukkan bukti sebaliknya, jika tuduhan ijazah palsu Komar ini hanya dugaan kosong.

Plus, Komar—dan orang-orang lucu manapun di dunia ini yang sedang tersandung masalah,—kelak akan bangkit kembali dengan cemerlang.

Kali ini, tanpa ada perasaan sedih yang menyiksa. Semoga.

Terakhir diperbarui pada 29 Juni 2019 oleh

Tags: DonoEmpat Sekawanijazah palsu KomarNurul Qomarorang pintarpelawaksedihstereotip orang lucuWarkop DKI
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Camkan Ini, Polisi Nggak Boleh Periksa Hape Warga Sipil tanpa Surat Perintah mojok.co
Pojokan

Tagar #PercumaLaporPolisi Malah Jadi Curhat Colongan Netizen saat Berhadapan dengan Polisi

9 Oktober 2021
Mental Portugal, Gosok Voucher Penalti Ronaldo, dan Momen Kebangkitan Jerman
Esai

Dari ‘Beat It’ Jadi ‘Cepirit’ Adalah Bukti Musikalitas Kasino di Film Warkop Nggak Main-main

5 Juli 2021
Ring road Yogyakarta menjadi tempat pelampiasan untuk melepas kesedihan
Liputan

Ring Road Yogya dan Melarung Kesedihan Lewat Tangisan Sepanjang Jalan

20 April 2021
Pelajaran Sejarah Memang Baiknya Dihapus Aja dari Bumi Indonesia
Movi

Panduan Mempersiapkan Perpisahan #MojokBercerita

26 September 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Disindir dan Dijauhi Teman Karena Pakai Jilbab Syari

Disindir dan Dijauhi Teman Karena Pakai Jilbab Syari

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
komar pelawak

Ijazah Palsu Komar dan Stereotip Orang-Orang Lucu yang Katanya Sedang Bersedih

29 Juni 2019
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
jurusan kedokteran mojok.co

Selektivitas 7 Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia 

16 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023
Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang MOJOK.CO

Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang

16 Maret 2023
unair mojok.co

10 Prodi UNAIR yang Sepi Peminat dan Persaingannya Tidak Ketat

15 Maret 2023

Terbaru

massa mengambang jelang pemilu

Jelang Pemilu, Apa itu Massa Mengambang yang Jadi Rebutan Parpol?

22 Maret 2023
Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

22 Maret 2023
Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu. MOJOK.CO

Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu

22 Maret 2023
RUU PPRT jadi inisiatif DPR

Sah Jadi Inisiatif DPR, RUU PPRT Harusnya Kelar Sebelum Lebaran, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

22 Maret 2023
pelaku mutilasi mojok.co

Terjerat Pinjol, Pelaku Mutilasi di Pakem Sudah Rencanakan Pembunuhan

22 Maret 2023
sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Jenazah korban mutilasi di rumah duka. MOJOK.CO

Psikolog UGM: Ada Dua Tujuan Orang Melakukan Mutilasi

22 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In