Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Hijrah Fest dan Mahalnya Biaya untuk Berhijrah

Audian Laili oleh Audian Laili
28 Mei 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kalau harus ikutan acara Hijrah Fest supaya betul-betul dianggap bagian dari orang-orang yang “lebih duluan” berhijrah. Berapa rupiah yang harus saya keluarkan hanya untuk ikut event ini?

Saya tidak membayangkan bagaimana kalau misalnya saya baru memutuskan berhijab beberapa tahun belakangan ini. Kira-kira, berapa banyak biaya yang akan saya keluarkan untuk membeli setelan baju yang syar’i, jilbab yang syar’i, serta printilan lainnya, hanya supaya dianggap telah berada di jalan yang benar dan dapat berada dalam satu lingkaran pertemanan yang sama dengan orang-orang yang “lebih duluan” berhijrah?

Kebetulan, saya besar di lingkungan keluarga yang terbiasa berhijab, juga membiasakan anak perempuannya memakai hijab. Oleh karena itu, saya sudah berhijab sejak SD. Awalnya dimulai di sekolah saja—karena sekolah saya merupakan sekolah beryayasan Islam, jadi jelas para perempuannya memakai kerudung—tapi kemudian karena melihat ibu saya ke mana-mana memakai hijab, saya pun mengikuti jejaknya. Sama sekali tanpa paksaan.

Sejak dulu sampai sekarang pun, untungnya biaya yang saya keluarkan untuk mendukung fashion hijab saya keseharian cukup aman di kantong. Ya, saya pakai bajunya juga gitu-gitu aja, sih. Mentok di kaos, cardigan, dan celana kain gombrong. Jilbab pun palingan pakai segiempat biasa yang you know lah 100 ribu dapat empat.

Oleh karenanya, ketika si gerakan hijrah ini menyeruak dan mulai mengarah pada fenomena fashion muslimah, dengan muncul dengan berbagai brand lokal buatan artisnya, saya jadi cukup gemeter. Gilak, satu pasang baju untuk keseharian bisa dijual dengan “harga segitunya”. Harga baju “segitu”, biasanya hanya sanggup saya beli setahun sekali, itu pun dikasih.

Memperhatikan fashion mereka saja, rasanya saya nggak sanggup. Apalagi, kalau harus ikutan acara Hijrah Fest supaya betul-betul dianggap sebagai bagian dari mereka. Bayangkan, berapa rupiah yang harus saya keluarkan untuk mengikuti event Hijrah Fest ini? Belum lagi tiket PP Jogja-Jakarta, di hari-hari saat tiket kereta maupun pesawat sedang naik 2 kali lipat. Alamak~

Apalagi, di acara Hijrah Fest ini ada sekitar 400-an penyewa tenant yang bakal nawarin berbagai produknya. Nah, kalau diiming-imingi gitu terus saya jadi pengin beli, gimana? Kan bakal nambah pengeluaran lagi. Padahal katanya, nih, orang-orang yang datang ke Hijrah Fest mengenakan pakaian yang kekinian, cantik dan ganteng rapi, syari, dan wangi.

Saya nggak masalah dengan gerakan hijrah-hijrahan ini. Toh, nggak ada yang salah dengan cara seseorang untuk berusaha mendekati Tuhannya. Tentu salah satunya berusaha mendekatkan dirinya melalui ikut tren fashion yang dibilang syar’i. Namun, yang harus diperhitungkan di awal, jangan sampai fenomena-fenomena seperti ini hanya dijadikan sebagai lahan bisnis belaka. Dengan berlomba-lomba mendalilkan produknya sebagai yang paling syar’i, sampai-sampai memberi label halal produk dan jasanya. Laiknya sebuah ceramah yang pernah saya dengar, “Hidup di dunia hanya sementara, Ukhti. Segemerlap dan sehalus apa pun yang kau pakai saat ini, hanya ada satu kain yang membungkus kita semua, kelak ketika meninggal.”

Astagfirullah Ukhty, hijrah fest bukan sekadar soal fashion. Ada banyak ustaz yang datang dan membawa barokah.

Oh iya, ding, lupa. Ada 40 ustaz yang populer di media sosial dan datang dan memberikan pengajian non-stop. Iya juga sih, jarang-jarang loh kita bisa berada di satu tempat dan nontonin mereka maraton tapi secara live. Nggak sekadar di layar aja. Kapan lagi?! Tentu ini sungguh menyenangkan sekali bagi orang-orang yang sedang belajar agama.

Ta… tapi… Kalau besok-besok tiba-tiba ada agama lain bikin acara festival kayak Hijrah Fest gini, jangan dilarang-larang ya. Jangan sampai acara tersebut dipersekusi. Ya, kan katanya kita ini negara dengan semboyan Bhinekka Tunggal Ika. Jadi, nggak ada masalah dong, kalau ada agama lain juga ngadain acara serupa? Ngadain festival beberapa hari dan mengajak orang-orang untuk mengenal agama tersebut dengan lebih cihuy. Di sana kemudian didatangkan para pemuka agama tersebut dari berbagai daerah. Selain itu bakal berjejer stan yang menjual berbagai simbol keagamannya, dan didendangkan musik-musik religinya.

Akan tetapi, harus diingat. Jangan sampai muncul orang-orang yang mendaku dari ormas tertentu dan membubarkan acara keagamaan mereka yang syahdu itu. Oke? Janji, ya?

Terakhir diperbarui pada 28 Mei 2019 oleh

Tags: berhijabfashionHijrah Festustaz
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Ide Bodoh Ridwan Kamil untuk Atasi Kemacetan Jakarta MOJOK.CO
Esai

Ide Nggak Masuk Akal Ridwan Kamil: Datangkan Psikolog dan Ustaz Keliling untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 September 2024
ilustrasi Thrift Shop: Awul-awul Fancy yang Sok Ramah Lingkungan dan baju bekas Ilegal mojok.co
Pojokan

Thrift Shop: Awul-awul Fancy yang Sok Ramah Lingkungan dan Ilegal

20 Desember 2021
ilustrasi Pakai Baju Itu-itu Saja Nggak Dosa. Ngapain Merasa Bersalah mojok.co
Pojokan

Pakai Baju Itu-itu Saja Nggak Dosa. Ngapain Merasa Bersalah

14 Desember 2021
ilustrasi Model Baju yang Cuma Bagus Dipakai Kaum Good Looking mojok.co
Pojokan

Model Baju yang Cuma Bagus Dipakai Kaum Good Looking

9 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UMK Jogja bikin perantau Jawa Tengah menderita. MOJOK.CO

Penyesalan Orang Jawa Tengah Merantau ke Jogja: Biaya Hidup Makin Tinggi, Boncos karena Kebiasaan Ngopi di Kafe, dan Gaji yang “Seuprit”

11 Desember 2025
Jadi omongan saudara karena sarjana nganggur. MOJOK.CO

Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur

12 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Lupakan Garuda Indonesia, Pesawat Terbaik Adalah Susi Air MOJOK.CO

Lupakan Garuda Indonesia, Citilink, dan Lion Air: Naik Pesawat Paling Menyenangkan Justru Bersama Susi Air

10 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025

Video Terbaru

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025
Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

6 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.