Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Fase Patah Hati: Stalking Mantan Itu Ternyata Wajar

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
9 Juli 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kata siapa move on itu gampang dan nggak perluĀ stalking mantan? Situ nggak pernah putus cinta dan punya mantan yang disayangi sepenuh hati, ya?! Situ nggak tahu fase patah hati, ya?!

Saya pernah putus cinta—kamu pun mungkin begitu. Umumnya, setelah putus cinta, hati yang terpotek-potek bakal membuat kita enggan tersenyum dan lebih memilih menangis, atau minimal merenung lalu murung.

Beberapa dari kita juga keheranan saat mendapati diri malah stalking mantan atau mendengarkan lagu galau. Jangankan yang baru putus, yang udah putus sejak lama pun kadang melakukan hal ini, lalu terhanyut bersama kenangan. Lemah!

Pertanyaannya, KOK BISA, SIH???

Meski cuma terdiri dari dua kata, move on ternyata nggak gampang-gampang amat untuk kita lakukan, apalagi jika hubunganmu dan si mantan telah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Berhasil move on pun tidak lantas diwujudkan hanya dengan bilang, ā€œI’m okay. I’m totally fine without him/her!ā€, lalu sok-sokan bersikap teguh walau hati masih DDK alias Dikit-Dikit Kangen. Hadeeeh~

Nyatanya, gaes-gaesku, seluruh tingkah lakumu itu masih terbilang wajar dalam menghadapi patah hati, kok. Yha, seluruhnya—termasuk soal stalkingĀ mantan, nangis saat mendengar lagu mellow, berharap untuk bisa balikan, atau bahkan menyobek-nyobek fotonya, tapi kemudian disatukan kembali dengan isolasi sambil dipeluk-peluk penuh nestapa.

Diadaptasi dari Teori Kesedihan oleh Kubler-Ross, setidaknya ada beberapa fase patah hati yang harus kamu—dan saya—lalui setelah cinta yang tadinya terasa manis seperti cokelat mendadak berubah ā€˜menjijikkan’ serupa kotoran burung.

Pertama, setelah diputusin—atau mutusin—dalam sebuah hubungan cinta, kamu bisa saja merasakan dua opsi ini: sangat sedih atau lega. Tapi, setelah pernyataan itu, kamu mungkin akan merasakan satu hal yang sama: shock.

Ya iyalah shock. Kalau biasanya chat bilang ā€œMet bobo, My Darling, My Beautiful Honeyā€, sekarang kamu cuma bisa scroll tab explore Instagram tanpa arah. Kalau biasanya kamu pergi berdua, sekarang kamu harus terbiasa pergi sendiri.

Eh, tapi tenang, kalau masih pengin pergi berdua, kamu bisa order ojek online,Ā kok~

Kedua, kamu akan masuk ke gerbang denial alias penyangkalan. Kenapa putus? Kok gue diputusin? Bukannya hubungan kita lagi baik-baik aja?

Masa-masa ini menjadi masa di mana jiwa-jiwa penuh cinta (preeet!) yang baru saja patah mulai labil dan menyangkal keadaan patah hati.

Naaah, di fase inilah kamu masih dengan teraturnya stalkingĀ mantan atauĀ menyapa si dia lewat WhatsApp dan seluruh platform media sosial yang dia punya. Pokoknya, kamu harus tahu apa yang dia lakukan dan dengan siapa dia jalan!

Ketiga, kamu akan memilih untuk mengisolasi diri sendiri. Artinya, setelah menerima dukungan dari sahabat dan orang terdekat, kamu bakal mulai lelah dan akhirnya mlipir dalam kesendirian dan kesunyian hati~

Iklan

Keempat, kamu akan marah. Iya, marah. MARAH. M-A-R-A-H.

Kenapa dia minta putus? Kok dia seenaknya aja memutuskan hubungan? Emangnya dia pikir dia sendiri yang berjuang dalam hubungan ini? Emangnya dia nggak ngaca???

Kemarahan ini biasanya diikuti dengan aksi lanjutan dari stalkingĀ mantan, yaituĀ nge-blockĀ akun media sosial mantan. Selain itu, kemarahanmu juga akanĀ muncul dalam bentuk curhat blak-blakan dengan temanmu. Penuh emosi, kamu meluapkan kebencianmu pada mantan dengan menceritakan hal-hal jelek yang dimiliki mantanmu. Pokoknya, semua orang harus tahu kalau dia itu jahat dan kejam!

Kelima, kamu tidak akan seemosional di fase sebelumnya. Kamu justru akan masuk ke fase patah hati di mana kamu mulai berandai-andai.

Setelah marah-marah, bukannya langsung move on, kamu malah teringat lagi hal-hal baik yang pernah ia lakukan. Tak pelak, kamu pun berandai-andai: bakal gimana jadinya kalau kamu dan dia tidak terhanyut pada pertengkaran yang berujung putus? Gimana pula jadinya kalau hari ini kamu masih merayakan tahun jadian yang kelima dengannya? :(((

Keenam, kamu mungkin saja putus asa, bahkan mengalami depresi ringan. Rasa sedih yang mendadak karena teringat masa lalulah yang jadi alasannya.

Kamu pun jadi jarang mandi, jarang potong kuku, dan jarang keramas—padahal, yah, itu cuma alasan aja dari sikapmu yang emang males. Wkwk.

Ketujuh, kamu akhirnya akan menerima bahwa cintanya tak lagi untukmu. Di fase patah hati ini, akhirnya kamu benar-benar ikhlas mengganti status In a Relationship-mu di Facebook menjadi Single, serta menghapus nama mantanmu yang diikuti lambang cinta pada bio Instagram-mu.

Meski seluruh tahap ini tidak mutlak dialami oleh semua orang setelah putus cinta dan resmi punya mantan, kesedihan itu tetaplah terasa sama. Namun demikian, sebagaimana kesedihan, kebahagian pun pasti akan segera datang padamu. Eaaa~

Wahai jiwa-jiwa yang patah, meringislah!

Terakhir diperbarui pada 10 Juli 2018 oleh

Tags: balikandenialfase patah hatiMantanPutus Cintastalking mantan
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6
Video

Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6

3 Maret 2025
Mereka yang Disuruh Putus Orang Tua Pacar karena Bukan Mahasiswa: Sakit, tapi Tak Perlu Repot-repot Kasih Pembuktian MOJOK.CO lebaran
Liputan

Cerita Pilu 2 Pria yang Hubungannya Kandas Menjelang Lebaran, Ada yang Bawa-bawa Agama dan Dianggap Tak Punya Masa Depan!

9 April 2024
Sinar Jaya, Sleeper Bus Saksi Gagal Menikahi Mantan MOJOK.CO
Otomojok

Sleeper Bus Sinar Jaya Sukses Membangkitkan Kenangan Pahit Setelah Saya Gagal Menikahi Mantan

20 Maret 2024
Orang-orang yang Ngasih ā€˜Jatah’ Mantan Sebelum Nikah, Ingin Tuntaskan Rasa yang Tertinggal MOJOK.CO
Ragam

Orang-orang yang Ngasih “Jatah Mantan” Sebelum Nikah, Demi Kepuasan dan Tuntaskan Rasa yang Tertinggal

19 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus ā€œNgontenā€ ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News MojokĀ  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

Ā© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

Ā© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.