Eren dkk. Membuktikan bahwa ‘Attack on Titan’ Hanyalah Kisah Romantis yang Menyamar

ilustrasi Eren dkk. Membuktikan bahwa 'Attack on Titan' Hanyalah Kisah Romantis yang Menyamar mojok.co aot chapter 139

ilustrasi Eren dkk. Membuktikan bahwa 'Attack on Titan' Hanyalah Kisah Romantis yang Menyamar mojok.co aot chapter 139

MOJOK.COPembahasan tokoh Eren Yeager Attack on Titan sedang seru-serunya dan sebuah hipotesis bahwa anime ini hanyalah kisah romansa yang menyamar sudah terbukti.

Hanya sedikit penggemar seinen yang bakal mengaku mereka juga gemar baca serial cantik dan anime-anime romantis semacam yaoi. Aliran seinen mempercayai bahwa kisah yang mereka konsumsi melalui manga dan anime adalah kisah yang cukup rumit, pelik, dan serius. Nggak menye-menye dan melulu soal cinta. Tapi, hari ini setelah AoT chapter 139 rilis, premis itu seakan ambyar.

Saya nggak bermaksud ngasih spoiler, tapi kalian harus tahu bahwa intinya Eren punya motivasi seputar cinta di balik tindakan-tindakan gilanya. Lha edan po, cah cinta og!

Makanya saya berani memberikan tanda-tanda spesifik kenapa Attack on Titan (yang di chapter 139) mulai bikin oleng para wibu, sebenarnya kisah romantis yang menyamar dalam seinen. Sambil mengingat-ingat kembali apa yang terjadi dan bersiap dengan plot twist-nya yang begitu itulah.

#1 Syal merah Mikasa yang diberikan Eren Yeager adalah koentji

Eren Yeager menyelamatkan Mikasa di masa kecil ketika ia diserang oleh perompak yang juga membunuh orang tua Mikasa Ackerman. Usai kejadian mengerikan itu, Mikasa tampak shock dengan apa yang menimpa dirinya. Eren Yeager yang masih kinyis-kinyis kemudian memberikan sebuah syal berwarna merah dan mengalungkannya ke leher Mikasa. Uwh, generik drama romantis banget!

Tidak disangka, sepanjang hidup Mikasa Ackerman yang jago berantem itu, syal merah ini sering banget dipakai. Nggak tahu dah pernah dicuci apa nggak. Hanya sedikit sekali adegan yang memperlihatkan adegan Mikasa tanpa syal merah. Syal merah pemberian Eren adalah jimat, benda kesayangan, sekaligus language of love.

#2 Mikasa pernah refleks menyerang Armin ketika bersitegang dengan Eren

Ada sebuah shot ikonik dari Armin yang bikin pencinta Levi Ackerman di seluruh dunia oleh saking gantengnya wajah Armin di anime. Ketika itu Armin dibenturkan ke meja dan lengannya dikunci oleh Mikasa karena berusaha menyerang Eren. Mikasa melakukan ini seolah seperti refleks, saking cintanya dia dengan sahabat kecilnya itu. Padahal Armin juga sahabatnya loh, kenapa yang dibela cuma si gondrong Titan Penyerang?

Sebaliknya, Eren mengatakan bahwa ini terjadi akibat darah Ackerman yang mengalir pada tubuh Mikasa. Hadeh, padahal mungkin jantung Eren berdebar lebih cepat seperti genderang mau perang begitu tahu sebesar itu perasaan Mikasa padanya.

#3 Kisah cinta Historia dan Ymir KW yang dapat porsi lumayan banyak

Secara pribadi saya sebenarnya nggak suka banget sama kisah dua gadis yang saling mencintai karena cinlok di Survey Corps ini. Cenderung cringe dan dipaksa untuk terlihat tulus. Padahal, apa yang terjadi pada Historia Reiss dan Ymir KW (bukan Ymir pemilik Titan Pendiri loh ya!) adalah keegoisan. Implementasi sempurna dari istilah dunia milik berdua, yang lain ngontrak. Gara-gara mereka bucin, rencana Reiner dan Betholdt kacau, Porco Galliard pun akhirnya jadi Titan Jaw selanjutnya.

Secara tidak langsung Attack on Titan memberi porsi yang cukup lumayan buat alur cinta Historia dan Ymir KW. Bukti lain bahwa Hajime Isayama percaya, cinta-cintaan itu tetap jadi alasan utama dari segala tindakan manusia.

#4 Yelena dan cinta butanya

Saya membayangkan sosok Yelena sebagai tokoh yang tangguh, keras kepala, dan tegas. Tapi, ujung-ujungnya banyak tindakan yang dia lakukan berdasarkan perasaan kagum (dan mungkin cintanya) kepada Zeke Yeager. Bagi Yelena Zeke seperti dewa, penyelamat sekaligus pusat alam semesta. Ah, Yelena, big girls don’t cry, ya!

Bagaimanapun saya tetap kagum sama kekuatan cinta Mikasa pada Eren yang kayaknya unconditional itu. Mau gelut kaya apa pun, Mikasa siap pasang badan paling depan buat Eren. Mungkin saya kalau jadi Mikasa pun melakukan hal yang sama walau kadang balasannya nggak sepadan.

Tapi, kalau motivasi ini dijadikan sebuah pemantik dari kesimpulan ending Attack on Titan, rasanya kok saya nggak rela. Lebih kayak menyaksikan Attack on Titan shippuden dari kisah bergenre shounen. Ternyata Hajime Isayama alias Pak Haji sebagai kreator pun mempertimbangkan alur cerita dengan perasaan, haduuuh, hatiku yang plot twist, Pak. Terutama setelah tahu apa yang tertuang di Attack on Titan chapter 139.

BACA JUGA Zeke Yeager Adalah Contoh Nyata Jika Kekuatan Orang Dalam Dimaksimalkan dengan Baik dan tulisan AJENG RIZKA lainnya.

Exit mobile version