Dunia Didominasi Golongan Darah O, dan Ini Menyebalkan

MOJOK.CO Golongan darah terbanyak di dunia adalah golongan darah O yang pemiliknya terkenal easy-going. Tapi, apakah mereka juga easy-to-love? Oh, tidak semudah itu, Ferguso!

Berdasarkan sebuah penelitian, golongan darah O didapuk sebagai golongan darah terbanyak yang dimiliki penduduk dunia, yaitu mencapai 40 persen dari keseluruhan populasi. Di Amerika, persentasenya bahkan nyaris mencapai 100 persen!

Berturut-turut, golongan darah A, B, dan AB mengisi daftar jumlah “pemeluk” golongan darah di dunia. Golongan darah A unggul di Eropa Timur dan Tengah, golongan darah B di Asia, sedangkan golongan darah AB di Asia Timur. Makanya, chingu, banyak idol KPop yang dijuluki 4D (istilah lain untuk unik dan absurd) yang juga dianggap sebagai karakter golongan darah AB, kan?

Ya, ya, ya, wahai orang-orang bergolongan darah O, bersombong-sombonglah sekarang karena kamu telah mendominasi planet ini~

Fakta ini, meski membanggakan bagi pemilik golongan darah O (tentu saja mereka bakal merasa superbangga dan menepuk dada keras-keras, ckckck), bagi saya cukup mengesalkan. Kenapa mengesalkan?

Hmmm, situ belum pernah berhubungan intens sama orang bergolongan darah O, ya??? Belum tahu mereka aslinya itu gimana, ya???

Baiklah, rileks. Tenang. Mari kita mulai dari nol hal-hal positif yang bisa kita pelajari dari orang-orang dengan golongan darah O.

Pertama, di masa-masa sekolah dan belajar Biologi atau IPA, tentu kita paham bahwa orang-orang bergolongan darah O bisa mendonorkan darah untuk siapa saja. Hal ini menunjukkan sikap murah hati yang patut dijunjung tinggi dan ditiru, apalagi ternyata mereka hanya bisa menerima donor dari sesama golongan darah O. Hal ini juga mengajarkan kita sikap untuk tidak mengharapkan imbalan, which is bagus banget untuk diteladani.

Sudah begitu, patutlah kita akui bahwa “kedermawanan” golongan darah O ini bukan hanya sebatas perkara donor-mendonorkan darah saja. Nyatanya, pemilik golongan darah ini terkenal suka mencurahkan perhatiannya habis-habisan ke orang terdekatnya. Itulah sebabnya pacaran sama orang golongan darah O bakal bikin kamu baper tingkat internasional, sampai-sampai kalau putus rasanya susah move on, persis kayak orang golongan darah A.

Terus, di mana  sisi menyebalkan dari fakta penuh manfaat di atas?

Jawabannya: tentu saja pada reaksi orang-orang bergolongan darah O itu sendiri. Merasa paling baik dan dermawan, mereka justru jadi besar kepala dan suka nggak nyambung. Kalau dijahilin dikit, balesnya cuma, “Jangan nakalin aku, aku ini bisa jadi penyelamatmu, loh.” Kalau ditolak cintanya, malah lebih parah: “Kamu yakin nolak aku? Nanti kalau kamu kejedot tembok sampai pendarahan dan darahmu mau habis, aku bisa loh donorin ke kamu, bukannya si Suripto anak kelas sebelah yang golongan darahnya AB—paling langka di dunia, cuma empet persen dari populasi.”

Singkatnya, orang-orang dengan golongan darah O pun terbiasa merasa dibutuhkan. Merasa paling asyik sekampung. Merasa paling penting, gitu, deh. Hadeeeeh~

Tapiiii, heyyy, tunggu dulu! Berdasarkan penelitian yang berkembang, pendonoran darah golongan O ke siapa saja ini tak lagi dianjurkan. Soalnya, selain golongan darah, ada perkara rhesus yang harus diperhatikan. Golongan darah O dengan rhesus negatif dianggap memiliki antibodi yang bakal mengakibatkan reaksi serius dalam transfusi darah, sedangkan golongan darah O rhesus positif hanya bisa didonorkan dalam situasi darurat, yaitu jika pasien terancam jiwanya atau persedian golongan darah yang sesuai tidak mencukupi.

Mamam, noh, golongan darah O!!!!!1!!!1!!

Kedua, orang-orang dengan golongan darah O dianggap sebagai orang yang tidak mudah terkena stres. Ini merupakan hasil penelitian yang menyebutkan mereka-mereka dengan golongan darah O adalah orang yang tidak kaku, energik, fleksibel, dan easy-going.

Naaah, ke-easy-going-an inilah yang membuat mereka kian menyebalkan. Eh, memangnya kenapa?

Yha gimana yha, orang-orang bergolongan darah O ini memang mudah akrab dengan orang lain. Ia bahkan bisa langsung diterima dalam sebuah circle karena kehangatan kompor yang dibawanya. Sayangnya, kadang dia lupa menyetel tingkat kehangatan dirinya sendiri. Berawal dari sok asyik, eeeeh tahu-tahu udah kelewat akrab sama orang lain dan mudah jatuh cinta tanpa peduli situasi dan kondisi.

[!!!!!!!1!!!!1!!!!]

Ya, Saudara-saudara, orang-orang dengan golongan darah O adalah makhluk-makhluk yang mudah jatuh cinta. Berbekal dengan sikapnya yang fleksibel dan mudah akrab, kadang ia kelupaan membatasi dirinya sendiri. Sebodo amat kalau dia jomblo dan jatuh cinta sama orang—lah kalau udah punya partner asmara, terus asyik-asyikan jatuh cinta lagi, apa nggak bikin ngilu???

Sungguh, kalau orang golongan darah O ini juga berzodiak Gemini, ya siap-siapin mentalmu aja dalam urusan cinta, mylov.

Tapi, tentu tidak semua pemilik golongan darah O brengsek begitu. Yang terjadi bisa saja begini—meski tetap sama menyebalkannya: mereka menjadi terlampau akrab dengan orang lain, sampai-sampai si orang lain ini baper sendiri dan membuat orang terdekat golongan darah O cemburu-cemburu nggak jelas.

Hadeeeeh, ngeselin pokoknya.

Ketiga, dalam urusan karier, orang bergolongan darah O cukup cemerlang. Sering kali, ia menjabat sebagai direktur atau pemimpin karena berjiwa problem-solver. Apalagi, ia juga memiliki daya ingat yang kuat. Itulah sebabnya ia—lagi-lagi—juga bisa menjadi pasangan ideal bagi banyak orang karena mampu mengingat banyak hal: tanggal kenalan pertama kali, tanggal pertama kali chatting di WhatsApp, tanggal pertama kali panggil Sayang, tanggal pertama kali nge-like foto di Instagram, tanggal pertama kali bikin Instagram Story pakai efek boomerang berdua, dan lain sebagainya.

Sayang beribu sayang , kepalanya keras dan suka ngeyel. Konon, sikap antikritiknya inilah yang membuat orang-orang di sekitarnya merasa tak nyaman.

Tapi dasar golongan darah O—kalaupun salah, mana sudi dia ngaku salah??? Nanti ujung-ujungnya paling juga bilang: “Kamu yakin nyalah-nyalahin aku? Nanti kalau kamu kejedot tembok sampai pendarahan dan darahmu mau habis, aku bisa loh donorin darah ke kamu, bukan si manajer yang baru itu, soalnya aku golongan darah rhesus positif dan dia negatif.”

Halah, bodo amat, Bosque!

Exit mobile version