Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Dukung Bupati Klaten Sri Mulyani Bangun Gedung ‘Grha Megawati’ Senilai 90 Miliar!

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
19 Februari 2021
A A
bupati klaten, korupsi, pencitraan, virus corona mojok.co

bupati klaten, korupsi, pencitraan, virus corona

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tak perlu senewen kalau Bupati Klaten, Sri Mulyani, memutuskan untuk pakai nama Megawati sebagai nama gedung serba-guna Pemkab Klaten.

Keputusan Bupati Klaten, Sri Mulyani, untuk melanjutkan pembangunan gedung serba-guna dengan menggunakan nama Ketua Umum PDIP, Megawati, memang sempat bikin gemas-gemas-gimana-gitu bagi netizen.

Sebenarnya, membangun gedung serba-guna untuk kepentingan Pemerintah Kabupaten Klaten sih sah-sah saja. Mau pakai duit APBD juga bodoamat. Hanya saja pemilihan nama gedung yang mentolo pakai nama “Megawati” itu memang mancing-mancing dunia perghibahan politik tanah air.

Terutama sekali Sri Mulyani adalah kader PDIP. Blio ini PDIP sejati. Bahkan suaminya sendiri merupakan Bupati Klaten 2015-2016. Dari PDIP pula. Ibarat kata, jika ada keluarga paling PDIP di Klaten, ya keluarga Bu Sri Mulyani ini salah satunya.

Soal kesetiaan terhadap PDIP ini, Bupati Klaten Sri Mulyani ini memang tiada lawan. Sebelum perkara pembangunan gedung serba-guna Pemkab Klaten dengan nama Ibu Megawati, Bu Sri Mulyani pernah menyerahkan motor dinas bermerek Yamaha NMAX ke 401 kepala desa (kades) dan lurah se-Kabupaten Klaten pada 2019 lalu.

Uniknya, ratusan motor dinas yang dibelikan pakai anggaran APBD itu semua-muanya berwarna merah menyala. Sama persis dengan warna kebesaran PDIP. Sudah tentu banyak cibiran yang bermunculan kalau pemberian motor dinas ini kesannya kayak kampanye partai terselubung.

Tentu saja, cibiran itu cuma pepesan kosong. Soalnya kan bisa aja warna merah itu sebenarnya untuk memberi tanda bahwa itu motor dinas. Jika selama ini kendaraan dinas biasanya cuma plat-nya doang yang merah, lah ini sekalian aja motornya dicat merah.

Ini jelas gebrakan revolusioner. Ya apalagi kalau bukan biar kades dan lurah-lurah di Klaten mau pakai motor dinas ini untuk kepentingan pribadi, warga Klaten bisa langsung notice. Lagian toh, Yamaha NMAX warna merah itu kan cukup jarang ditemui di jalanan.

Artinya, Bupati Klaten Sri Mulyani ini justru visioner. Menjaga agar kendaraan dinas Pemkab Klaten semakin sulit digunakan untuk kepentingan pribadi bagi kades dan lurah di Klaten, makanya semua motor dinasnya dikasih yang warna PDIP merah semua.

Ini salah satu contoh gimana warga Klaten bisa dengan mudah mengenali motor dinas mencolok ini.

Fungsi nmax merah klaten untuk antar anak sekolah.
Bukti kebijakan Bupati tdk tepat.
Disisi lain masih banyak rakyat klaten yg hidup dlm kemiskinan.

Nb:foto dr grub WA pagi tadi@kabarklaten pic.twitter.com/N64GG5PLbE

— Indah Lestari (@genkpaijo) December 10, 2019


Soal rencana melanjutkan gedung Grha Megawati di Klaten pula, kita seharusnya paham bahwa ini kan demi kebaikan Klaten juga.

Grha Megawati sendiri dibangun di atas tanah seluas 5.000 meter per segi. Terdiri dari gedung utama yang rencananya akan berkapasitas 3 ribu orang, dan pendopo yang bisa menampung seribu orang. Yah, cukup bisa lah kalau mau dimanfaatkan untuk kampanye PDIP kegiatan warga Klaten.

Soal anggaran yang dihabiskan, Bu Sri Mulyani secara terbuka menyebut kalau Pemkab Klaten sudah habis bermiliar-miliar.

“Sampai selesai total sempurna ya kurang lebih Rp88-90 miliar,” katanya.

Iklan

Meski sudah dikerjakan sejak bertahun-tahun lalu, pembangunan gedung ini harus terkendala karena pandemi, jadinya ya nggak kelar-kelar dan sudah habis 50 miliar. Soal penggunaan dana yang besar sekali ini, masyarakat juga tidak perlu protes berlebihan, soalnya DPRD Klaten sudah menyetujui soal penggunaan anggaran.

Kalau DPRD Klaten sudah setuju, masyarakat berarti setuju dong? Kan DPRD Klaten itu perwakilan dari masyarakat Kabupaten Klaten. Begitu kan, Bu Sri Mulyani?

Apalagi kebutuhan gedung serba-guna seperti ini penting bagi Klaten, soalnya menurut Bu Sri Mulyani, wilayah Klaten itu belum punya gedung representatif.

(((representatif)))

“Tapi di luar itu, kita melihat aspek manfaatnya. Selama ini di Klaten belum ada gedung yang representatif. Selama ini untuk kegiatan nasional, provinsi, kami kesulitan mencari tempat yang layak,” katanya.

Ini memang betul, sebab untuk apa juga duit segitu kalau nggak buat bikin gedung. Kalau ada yang protes, lah kenapa dana itu bukan buat memperbaiki jalanan Kabupaten Klaten yang rusak, terutama yang di daerah utara?

Anu, maklum, beberapa wilayah Kabupaten Klaten (terutama yang dekat lereng Merapi) memang langganan soal jalan rusak. Bahkan pertengahan tahun lalu sempat viral video yang menunjukkan separah apa jalanan di Kabupaten Klaten pinggiran. Daerah-daerah yang minim disentuh oleh Bu Sri Mulyani.

Ini salah satu contohnya:

Tadi Ibu @YaniSunarno maunya warga di ajak kesini, tinggal dikit lagi lho dari Balai Desa Sidorejo. @jalinmerapi @pemkab_klaten pic.twitter.com/x1CsBL6VaO

— Sukiman Lintas Merapi (@SukimanMerapi) July 7, 2020


Uniknya, jalan ini masih masuk pada anggaran pemeliharaan. Yang angka pemeliharaan jalan pun hanya berkisar pada angka 14 miliar untuk semua wilayah Kabupaten Klaten. Nggak ada setengah dari anggaran pembangunan gedung Grha Megawati yang wangun itu.

Untuk daerah yang ada di video di atas itu, Pemkab Klaten melalui Solopos.com juga mengonfirmasi kalau daerah-daerah itu rencananya hanya akan ada pemeliharaan jalan dan penambalan jalan doang.

Tentu kita nggak perlu suudzon, kan bisa aja Pemkab Klaten dan Bupati Klaten mau mengupayakan daerah Kemalang (seperti yang ada di video itu) mau dialihkan sebagai tempat wisata off road, bumi perkemahan, atau susur sungai kering.

Lagian, siapa pula yang akan memerhatikan daerah-daerah pinggiran di Klaten begitu. Semua orang dari luar kota juga yang pertama dilihat adalah pusat pemerintahannya dulu. Gedung pemerintahannya dulu. Bagus atau nggak, representatif atau nggak. Itu.

Kalau misalnya suatu waktu Bu Megawati kunjungan ke Klaten, mana mungkin pula Bu Sri Mulyani ngajakin Bu Megawati ke daerah Kemalang atau Tegalmulya di pelosok Klaten yang jalan-jalannya suka rusak. Sudah pasti Bu Megawati bakal diajakin ke gedung baru serba-guna lah. Nama gedungnya aja keren jeh.

Kalau soal jalan-jalan rusak di Kabupaten Klaten buat masyarakat, ya itu biar diurusin sama kades dan lurah-lurahnya lah. Kan udah dikasih motor dinas. Kerja dong makanya. Jangan dikit-dikit kok sukanya ngandelin Bupati terooos.

Biarkan Bupati Klaten Sri Mulyani konsen dulu sama pembangunan gedung Grha Megawati. Sebab, bangunan ini nantinya bakal berguna bagi warga Klaten, baik di dunia maupun di akhirat. Amin.

BACA JUGA Dinasti Politik Mbulet ala Klaten.

Terakhir diperbarui pada 19 Februari 2021 oleh

Tags: bupati klatenMegawatisri mulyani
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Purbaya Hendak Selamatkan Petani, tapi Malah Dijegal (Rokok Indonesia:Ekosaint)
Pojokan

Niat Mulia Purbaya Mencegah Kematian Industri Tembakau Malah Dihalangi, Sementara Aksi Premanisme Sri Mulyani Memeras Keringat Petani Dibela

1 Oktober 2025
Sebaiknya Kita Berhenti Menganggap Guru Itu Profesi Mulia, agar Mereka Bisa Digaji Jauh Lebih Layak
Pojokan

Sebaiknya Kita Berhenti Menganggap Guru Itu Profesi Mulia, agar Mereka Bisa Digaji Jauh Lebih Layak

4 September 2025
sri mulyani, guru beban negara.MOJOK.CO
Ragam

Video Sri Mulyani soal “Guru Beban Negara” Memang Hoaks, tapi Isinya adalah Fakta

21 Agustus 2025
Sekolah Kedinasan Disuapi Anggaran 104 Triliun. Negara Gila! MOJOK.CO
Esai

Bukti Indonesia Udah Gila: Sekolah Kedinasan Dapat Anggaran 104 Triliun, ketika Sekolah Formal dengan 62 Juta Pelajar Cuma Dapat Nasi Bungkus

9 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Dalil Al-Qur'an dan Hadis agar manusia tak merusak alam, jawaban untuk tudingan wahabi lingkungan dari Gus Ulil ke orang-orang yang menjaga alam MOJOK.CO

Dalil Al-Qur’an-Hadis agar Tak Merusak Alam buat Gus Ulil, Menjaga Alam bukan Wahabi Lingkungan tapi Perintah Allah dan Rasulullah

12 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Makin ke sini pulang merantau dari perantauan makin tak ada ada waktu buat nongkrong. Karena rumah terasa amat sentimentil MOJOK.CO

Pulang dari Perantauan: Dulu Habiskan Waktu Nongkrong bareng Teman, Kini Menghindar dan Lebih Banyak di Rumah karena Takut Menyesal

12 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025

Video Terbaru

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025
Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

6 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.