MOJOK.CO – Menentukan teman dekat untuk jadi bridesmaid, ternyata nggak mudah. Ada rasa sungkan dan nggak enak kalau nggak semuanya diajakin.
Menentukan orang-orang yang akan menjadi pendamping pengantin perempuan atau yang sekarang lebih kece disebut bridesmaid, ternyata tidak semudah itu. Bagi calon pengantin perempuan, rasa-rasanya dalam keseharian teman perempuan yang dipunya, hanya itu-itu saja. Akan tetapi, pas dicoba untuk nge-list teman-teman yang pantas untuk jadi pendamping pengantin, lha kok ternyata banyak juga, yak?
Berusaha untuk menimimalisir jumlah calon bridesmaid tersebut, ternyata juga susah. Ada perasaan nggak enak dan sungkan kalau-kalau yang diminta jadi pendamping pengantin hanya teman yang itu-itu aja. Alias, kalau ada teman yang nggak terpilih jadi pendamping pengantin terus nanti jadi iri, gimana dong? Apalagi kalau sampai merasa nggak dianggap sebagai teman.
Kalau kayak gini, bisa-bisa investasi pertemanan yang sudah dibangun bertahun-tahun, jadi rusak gitu aja. Nggak mau juga, kan? Hancur seketika hanya karena salah persepsi. Kan syedihhh~
Coba bayangkan, bagaimana perasaan teman-teman yang tidak menjadi bridesmaid saat datang ke pernikahan nanti? Lalu, melihat temannya yang lain menggunakan “seragam”, sementara dirinya tidak. Kek mana kalau merasa sakit hati karena merasa nggak dianggap teman dekat? Hayooo~
Memilih bridesmaid itu kayak memilih perempuan-perempuan penting di hidup kita. Nggak heran, memang sering bikin susah untuk memilih. Rasa-rasanya semua penting. Rasa-rasanya semua punya sumbangsih penting di hidup kita, yang nggak mungkin ada penggantinya.
Oleh karena itu, saat ini menjadi pendamping pengantin dianggap sebagai sesuatu yang spesial. Seolah-olah yang diminta untuk menjadi pendamping pengantin, merasa memiliki “derajat” pertemanan yang lebih tinggi dan lebih dekat dibandingkan teman-teman yang tidak terpilih lainnya.
Apalagi kalau misalnya temen yang nikah ini adalah orang terkenal dan terpandang, citra yang jadi bridesmaid-nya pasti ikutan naik, yak!
Mungkin karena saking “merasa bingungnya” untuk memilih pendamping pengantin, ada seorang perempuan asal Florida, Amerika Serikat, yang sampai punya 46 orang bridesmaid. Tentu saja, ini termasuk jumlah yang cukup banyak. Biasanya, palingan mentok di angka belasan saja.
Namun, itu bukan jumlah terbanyak. Karena ternyata di Sri Lanka pernah ada pengantin perempuan yang memiliki 126 bridesmaid. Bayangkan, 126 orang. Kira-kira, tamu yang datang berapa kali lipatnya, ya? Terus, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk “ngemodali” tampilan mereka?
Lantaran pemilihan pendamping pengantin ini juga berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh calon pengantin. Itu artinya, yang terpilih harus betul-betul ditentukan dengan bijak. Tentu saja, proses pilah-pilih ini tidak mudah. Apalagi proses mengklasifikasikan teman juga tidak baik adanya.
Hadeeeh, ribet amat ya berinvestasi untuk sebuah pertemanan. Kok ya rasa-rasanya harus selalu menyenangkan semua orang. Padahal kan, memang dasarnya nggak bisa menyenangkan semua orang. Lha kalau harus selalu menyenangkan semua orang, berapa budget yang harus dikeluarkan untuk urusan bridesmaid, doang, Maemunah? Berapa?
Jadi, demi keselamatan kondisi keuangan dan mental calon pengantin, sebaiknya memang nggak perlu banyak-banyak untuk memilih bridesmaid. Mudahnya, pilih saja mereka yang memang betul-betul dilibatkan dalam mempersiapkan pernikahan. Pilih mereka yang memang betul-betul sudah dekat, tidak hanya secara fisik tapi juga hati (halah). Pastikan juga pada si calon pendamping pengantin tersebut kalau terpilihnya mereka tidak akan membebaninya.
Mungkin memang sebaiknya biar nggak kebanyakan pendamping pengantin, segala rasa nggak enakan itu harus dienyahkan. Pokoknya, yang betul-betul jadi “tempat curhat” dalam mempersiapkan pernikahan aja, yang dipilih. Kalau nggak, ya mohon maaf nggak usah. Biar terpilihnya dia sebagai bridesmaid, bukan sekadar buat foto-foto cantik pakai seragam, tok!