MOJOK.CO – Ryuk tidak bisa lagi menahan kerinduannya terhadap apel. Namun, dia harus sabar menunggu 2 tahun untuk bertemu dengan pemegang Death Note saat ini, dan dia lebih tidak bisa menahan seperti apa kegilaan yang akan terjadi.
Minoru Tanaka tersenyum, Ryuk benar-benar datang pada akhirnya. Sebagai pemegang Death Note, dia punya kekuasaan untuk menentukan siapa yang akan mati. Namun Minoru punya rencana lain. Dia bukan Light, dan dia juga tidak sudi mengotori tangannya dengan dosa-dosa tak perlu. Tapi Minoru punya rencana lain, dan Ryuk menebak kegilaan yang akan terjadi lebih dari apa yang Light lakukan.
Indonesia menemui masalahnya sendiri. Kasus Jiwasraya, Harun Masiku, ketakutan pada virus corona sudah memenuhi pikiran mereka. Tapi tentu rakyatnya yang nrimo ing pandum merasa hidup terlalu berharga untuk diisi ketakutan. Mereka jalani saja hidup apa adanya.
Tanpa tahu bahwa tidak jauh di sana, bakal ada gonjang-ganjing yang akan mengisi relung jiwa mereka dengan penuh ketakutan.
Minoru mengeksekusi rencananya. Ryuk memanfaatkan kekuatannya dengan tiba-tiba muncul di stasiun tivi dan mengumumkan bahwa Death Note akan dilelang. Seisi dunia panik, Kira yang diingat sebagai penjahat paling buruk sepanjang masa kembali muncul. L yang melihat siaran tersebut tersenyum, dan mungkin hanya dia di dunia ini yang tersenyum.
“Kupanggil dia A-Kira. Mari kita mulai permainannya.”
Trump menyisir rambut terangnya. Dia duduk, lalu mulai berkata kepada asistennya dengan aksen mbuh aksen ngendi.
“Kita herus depet Death Note, berepapun biayenya.”
“Hah pripun, Pak?”
“Death Note, kita beli.”
“Ngobrol dong. Kita siapkan konferensi persnya.”
Xi Jinping mencak-mencak karena bagaimanapun China harus mendapatkan Death Note itu. Lupakan virus corona, negara ini harus mendapat kekuatan yang paling dahsyat dibanding senjata nuklir, kata Paman Xi. Putin pun punya ambisi sama; kejayaan Rusia harus sempurna.
Jokowi mulai cemas, 3 kekuatan besar di dunia berebut Death Note, dan Indonesia bisa kena getahnya. Memihak satu negara hanya akan mendatangkan petaka, tapi tidak berarti akan aman jika tidak memihak satu pun. Luhut mengusulkan agar negara ini punya nuklir untuk punya posisi tawar terhadap 3 negara tersebut. Jokowi menatap Luhut tajam, Luhut tidak bergeming. “Karepmu,” Jokowi bilang.
Luhut segera menemui asistennya. “Kita buat konferensi pers, saya akan bicara tentang nuklir,” kata Luhut. Asistennya mengangguk, dalam hati dia berkata, Iki ngopo meneh ya Allah.
Rusia mundur dari pertempuran lelang Death Note. China dan AS masih ngotot untuk membeli Death Note. Untuk perdamaian, katanya. Jokowi makin cemas. China adalah mitra kerja Indonesia paling yoi, jika Death Note dibeli oleh China mungkin Indonesia akan lebih aman. Tapi bukan berarti Xi tidak segila Trump. Bagi Jokowi, keduanya sama saja.
Minoru Tanaka tetap menjalani kehidupannya seperti biasa. Ryuk merasa dia tidak salah memilih rekan. Minoru lebih gila dibanding Light, batin Ryuk. Tanpa perlu menggunakan Death Note, Minoru membuat kekacauan dengan skala lebih besar. Harusnya yang dilabeli penjahat paling buruk adalah Minoru, demikian pikir Ryuk.
Awan begitu gelap di seluruh dunia, kecuali Jepang. Baru saja mereka lepas dari ancaman perang dunia, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa Kira masih hidup. Seseorang yang lebih buruk daripada Trump ternyata muncul, dan seseorang itu justru menjual senjata pemusnah massal paling mengerikan. Bom nuklir? Maaf, tidak ada seujung kuku dibanding Death Note.
Akhirnya pelelangan berakhir dan Trump menang. Harga yang harus ditebus tidak pernah terbayang oleh siapa pun di dunia ini. Orang tidak peduli berapa yang AS harus bayar, orang lebih peduli kenapa harus si tolol Trump yang punya kuasa memegang Death Note. Perdamaian? Siapa yang percaya Amerika akan berjuang untuk kedamaian?
Pemerintah Jepang menggelar rapat. Inflasi besar-besaran akan menghantam, 10 triliun dolar AS masuk ke Jepang tentu saja akan mengacaukan ekonomi. Pemerintah mengamuk melihat betapa konyolnya rakyat malah mendewakan pembunuh terburuk sepanjang sejarah dunia hanya demi uang cuma-cuma.
Jokowi segera menggelar rapat. Bagaimanapun caranya, jadikan Indonesia mitra terbaik Amerika, seperti masa Soeharto. Mereka berencana memberikan Freeport dan juga ratusan hektare hutan Papua yang kemarin mereka gunduli untuk AS. Intinya, Jokowi tidak mau jadi orang yang akan ditulis oleh Trump di Death Note.
Ryuk muncul di Gedung Putih. Setelah dimaki oleh Raja Shinigami, Ryuk harus memberi tahu aturan baru di dalam Death Note. Ketika Trump akan menerima Death Note, Ryuk berkata bahwa ketika menerima buku ini, Trump akan mati. Karena menurut aturan baru, jika Death Note diperjualbelikan maka si pembeli akan mati saat menerimanya dan penjual akan mati saat menerima uangnya.
Trump tercekat, tapi dia punya pikiran lain. Trump akan mengumumkan bahwa dia sekarang pemegang kekuatan Death Note, tapi tidak akan menggunakannya agar dia bisa dikenang sebagai orang suci, pembawa perdamaian. Ryuk kaget, bangsat betul orang ini. Bukan tanpa alasan memang Trump dianggap manusia paling buruk sepanjang masa.
Minoru Tanaka tiba-tiba memegangi jantungnya, sakit yang tidak terbayangkan tiba-tiba menyerang jantungnya. Sepuluh detik kemudian dia terjatuh dan mengembuskan napas terakhir sembari memegang uang yang ia tarik dari rekeningnya. Di tempat lain, Ryuk memegangi buku, ada nama Minoru Tanaka di salah satu halaman buku tersebut. Nasib buruk akan selalu mendatangi manusia yang memegang buku ini, ucap Ryuk.
Jokowi meneken perjanjian dagang dengan Trump. Kerja sama AS dan Indonesia terjalin, dan seperti lumrahnya, banyak jepretan foto mengabadikan momen itu. Negara-negara Timur Tengah siap siaga, mengecek persenjataan mereka masing-masing. Dunia tidak pernah semencekam ini, semua karena Minoru.
BACA JUGA Mendukung Jokowi Nolak WNI Eks ISIS Balik ke Indonesia Karena… dan artikel menarik lainnya di POJOKAN.