Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Cara Densus 88 Menyamar VS Cara Teroris Menyamar

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
1 Oktober 2019
A A
Alasan Intel Pakai Sandi Polisi ‘Kijang 1’ Ternyata Sesederhana Itu mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Cara Densus 88 menyamar makin kreatif. Tak cuma jadi tukang tambal ban atau tukang nasi goreng, jadi pemuda kurang kerjaan main Mobile Legends juga bisa!

Kira-kira apa yang kamu rasakan jika teman main bareng Mobile Legends-mu di lingkunganmu selama ini ternyata seorang anggota Densus 88? Kaget, heran, atau merasa kena tipu habis-habisan?

Tak perlu membayangkan yang aneh-aneh, sebab perasaan tersebut sudah diwakili oleh warga kompleks di Semper Barat, Jakarta Utara. Keterkejutan yang muncul saat penggeledahan rumah terduga teroris pada 23 September 2019.

Di tengah-tengah aksi menegangkan bak film action, bapak-bapak dan ibu-ibu kompleks terkejut karena melihat salah satu pemuda yang sangat mereka kenal ternyata ikut-ikutan menggerebek. Bisa jadi muncul keheranan dari warga, ini bocah napa yak ikut-ikutan jadi polisi segala?

Usut punya usut, ternyata bocah ini memang polisi betulan. Bukan sekadar polisi malah, anak muda yang dipanggil Iron oleh warga sekitar tersebut ternyata Densus 88. Salah satu tim elite aparat. Setdah.

“Dia itu teman dekat sama anak saya, sering main Mobile Legends bareng nih di sini,” kata Mama Fajar, salah satu warga.

Tak ada yang menyangka, Iron merupakan agen yang dikirim Tim Densus 88 ke kompleks mereka. Kekagetan ini wajar sekali, sebab siapa yang menduga ada seorang agen intelijen doyan main Mobile Legends? Bareng pemuda kompleks lagi mainnya.

Apalagi Iron diketahui bekerja di sebuah kafe dan sangat akrab dengan warga sekitar. “Suka nongkrong, main voli sama warga sini juga,” tambah Mama Fajar. Edyan, benar-benar guyub sekali intel satu ini. Contoh pemuda kompleks yang baik ini keknya.

Meski begitu, kalau dipikir-pikir lagi, seharusnya pihak yang paling terkejut bukanlah ibu-ibu atau bapak-bapak kompleks, tapi pemuda-pemuda yang diajak mabar atau mereka yang ngajak main voli bareng.

Ya iya dong, dalam permainan seperti itu lumrah saja ada adegan goblok-goblokan. Terutama kalau mainnya nggak becus. Masih mending kalau cuma dikata-katain, lha kalo sampai bercandaan sampai toyor kepala gimana coba?

Misalnya, “Buset, ternyata Iron yang kemarin aku toyorin kepalanya itu anggota Densus 88.” Oalah, kaget mampus dah itu pemuda satu kompleks pastinya.

Sebelum akhirnya kedoknya terbongkar, cara ini sangat ampuh. Mengingat cara menyamar jadi tukang tambal ban atau jualan nasi goreng terlalu mainstream.

densus 88 teroris menyamar kejadian kocak mobile legend kejadian lucu cerita lucu

densus 88 teroris menyamar kejadian kocak mobile legend kejadian lucu cerita lucu
Dua foto ini diambil dari twit kocak @deandrasu_ kemarin. Nggak ada bukti sih penjual dawetnya intel beneran, buat ilustrasi ajaaah.

Hal ini tentu memunculkan pertanyaan lanjutan, kalau udah ketahuan jadi pemuda doyan main Mobile Legends begini, besok intel Densus 88 kalau nyamar mau jadi apa lagi ya? Tukang main PS di rental PS?

Iklan

Di sisi lain, sebenarnya bukan cuma Densus 88 yang cukup mahir menyamar, pihak terduga teroris juga tak kalah canggih. Paling tidak itu terjadi di daerah Waduk Jatiluhur, Purwakarta pada 2016 silam. Tercatat 4 terduga teroris berhasil mengelabui warga setempat karena menyamar jadi pemancing.

(((Jadi pemancing)))

Menurut keterangan Kepolisian, sekelompok terduga teroris ini bahkan mengontrak rumah apung di Jatiluhur tanpa dicurigai sama sekali. Tidak cuma itu, si empunya rumah kontrakan bahkan sampai menaruh iba kepada empat orang ini karena pakaiannya selalu lusuh.

“Mereka sewa, namun dikasih gratis oleh Abah Oman yang punya tempat. Itu karena kemanusiaan saja, dilihat orang ini lusuh jadi tidak dimintakan bayaran. Diberikan gratis saja,” kata Brigjen Rikwanto. Hm, benar-benar cara hidup kere yang efisien.

Awalnya, empat orang ini sudah diincar oleh polisi ketika masih menempati rumah di Bandung. Karena merasa sudah mulai terendus, mereka lalu pindah kontrakan rumah di daerah Jatiluhur. Tak disangka, penyamaran mereka jadi pemancing ini akhirnya terbongkar juga.

Tidak dijelaskan sih oleh polisi, cara apa yang dilakukan aparat sampai bisa membongkar penyamaran terduga teroris ini. Ya kan nggak mungkin dong Densus 88 nyamar jadi ikan. Dikira siluman kaleee.

Tapi jika menjadi pemancing tak terlalu canggih, ada teroris lain yang lebih “modal” untuk menyamar. Di Kabupaten Probolinggo, pada Mei 2018 silam misalnya. Ada terduga teroris yang cukup sukses menyamar jadi tukang permak jeans sekaligus jadi PNS penyuluh pertanian. Waddaw, double job nih.

Namun, kalau mau bikin daftar siapa tukang nyamar paling modal, sepertinya tidak ada yang lebih modal ketimbang penyamaran Densus 88 di Desa Suradita, Cisauk, Tangerang pada 2016 silam.

Di saat yang lain cuma modal main Mobile Legends, main voli, jadi pemancing, sampai jadi tukang vermak jeans, intelijen Densus 88 di Cisauk ini menyamar jadi warga yang membangun pos ronda di dekat rumah terduga teroris.

MUKEGILE, BANGUN POS RONDA WOY!

Herannya, saat membangun pos ronda ini tak ada warga yang menaruh curiga sama sekali. “Pantesan saja ada yang bangun pos ronda dadakan,” kata Aryani, salah seorang warga.

Tentu saja jangan dibayangkan bangunan pos ronda ini memakai semen dan batu bata. Pos ronda ini hanya dibangun dari kayu. Ketidakcurigaan ini bisa dimaklumi karena warga justru merasa kampung mereka jadi jauh lebih aman karena tiap malam ada orang yang jaga di sana.

“Kami juga merasa aman, kan ada pos ronda. Tiap malam nggak pernah kosong, selalu ada yang jaga, sambil main gaple. Malah ada beberapa bapak-bapak sini ikut nimbrung,” tambahnya.

Semakin sulit lagi dicurigai tentu saja ketika warga asli kampung malah ikut-ikutan nongkrong bareng. Bahkan tak selang berapa lama, tiba-tiba ada tukang nasi goreng yang mangkal di dekat pos ronda. Eeeh, masih ampuh juga ya ternyata cara ini?

“Kita sih aneh ya, heran. Tukang nasi goreng tiba-tiba ada di pemukiman begini. Biasanya kan keliling atau mangkal di depan perumahan. Tapi kita nggak berani nanya,” kata Amir, seorang warga.

Bahkan karena durasi pengintaian yang lumayan lama, tukang nasi goreng ini malah jadi langganan warga sekitar. Wah, ternyata selain jago main Mobile Legends, intel Densus 88 juga jago bikin nasi goreng nih.

Sampai kemudian semua terbongkar saat operasi penangkapan berlangsung. “Barusan istri saya bilang, ternyata tukang nasi goreng yang biasa mangkal di dekat pos tadi bawa senjata laras panjang,” kata Amir bingung.

Yah, semoga saja warga sekitar nggak ada yang ngebon ya waktu pesen nasgor ya, Mas. Kalau ditagih kan serem juga.

BACA JUGA Ketika Kuntilanak Menyamar Jadi Santri di Pondok Pesantren atau artikel Ahmad Khadafi lainnya.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2019 oleh

Tags: densus 88Menyamarteroris
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

jack harun mojok.co
Liputan

Saat Mantan Teroris Ubah Stigma di Masyarakat dengan Jualan Soto

10 Mei 2022
mencuri kotak amal hukum islam sumbangan anak yatim sedekah Guru PNS di Lampung Diduga Galang Dana Terorisme JI lewat Ribuan Kotak Amal mojok.co
Kilas

Guru PNS di Lampung Diduga Galang Dana Terorisme JI lewat Ribuan Kotak Amal

5 November 2021
Islam yang Saya Kenal di Tengah Percakapan Khabib Nurmagomedov dan Sir Alex Ferguson MOJOK.CO
Pojokan

Islam yang Saya Kenal di Tengah Percakapan Khabib Nurmagomedov dan Sir Alex Ferguson

5 Oktober 2021
Kemenangan Taliban di Afghanistan dan Hal-hal yang Bikin Penasaran
Esai

Kemenangan Taliban di Afghanistan dan Hal-hal yang Bikin Penasaran

17 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.