Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Apakah Menwa Adalah Organisasi yang Masih Relevan?

Mempertanyakan kembali fungsi Menwa di kampus

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
26 Oktober 2021
A A
2 Anggota Menwa UNS Jadi Tersangka Kematian Gilang, Diduga Menganiaya saat Diklat mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Menwa adalah organisasi kampus dengan napas semimiliter. Sayangnya, Diklatsar Menwa UNS belakangan disorot karena telah menelan korban.

Tidak heran jika kita mempertanyakan kembali apakah Menwa adalah organisasi yang masih relevan buat mahasiswa zaman sekarang? Setelah insiden Menwa UNS yang menewaskan seorang mahasiswa, Gilang Endi pada Pra Gladi Patria XXXVI Resimen Mahasiswa UNS, kita lantas bertanya-tanya fungsi organisasi semimiliter di kampus ini untuk apa.

Secara resmi, Menwa adalah sekumpulan mahasiswa yang dilatih untuk turut menjaga keamanan. Mereka diberikan pelatihan ilmu militer, dilatih menggunakan senjata, bela diri, penyamaran, dan lain-lain. Bahkan konon, Menwa juga komponen cadangan pertahanan negara. Ya, mungkin, jika suatu saat terjadi perang, anggota Menwa siap tempur.

Angan-angan dan harapan mulianya memang seperti itu. Tapi, secara praktik, bagaimana mahasiswa mengartikan kehadiran organisasi semimiliter ini bisa sangat jauh berbeda. Daripada main interpretasi dan menyimpulkan sepihak, saya bakal menyajikan pendapat orang-orang terkait Menwa. Biar nggak dianggap tulisan ini opini satu orang aja, gitu.

#1 Punya fungsi yang hampir mirip dengan satpam

“Jika fungsi menwa sbg keamanan tambahan di kampus trus apa fungsi satpam? Kenapa gak nambah satpam saja jika dirasa personel masih kurang jumlahnya.Jika alasan sbg cadangan perang bagi TNI, saya rasa kok kejauhan ya alasan itu dijaman skrg ini…” @mudaeka via Twitter.

Menwa adalah organisasi yang berorientasi pada keamanan kampus. Nggak heran jika “keamanan” juga dikaitkan dengan fungsi satpam di kampus. Komponen cadangan untuk berperang, oleh beberapa orang, dianggap sebagai fungsi yang amat utopis dan nggak relevan lagi. Sebab, Indonesia kini dalam keadaan tidak berperang. Lagi pula, menurut sejarahnya, organisasi ini memang dahulu dibentuk untuk kepentingan revolusi merebut Irian Barat. 

#2 Menwa adalah wadah untuk mahasiswa yang “gagal” masuk TNI

Tuduhan ini seharusnya tidak benar, tapi dalam praktiknya bisa terjadi. Beberapa mahasiswa yang ingin menjadi TNI dan gagal, banyak melakukan pelarian mereka menjadi anggota Menwa. Nggak masalah sih, yang penting bakatnya tersalurkan dengan baik.

“…diisi oleh mhasiswa yg gagal masuk tni.” @bukanwizard_ya via Twitter

#3 Punya potensi untuk mengayomi

Tentu, nggak semuanya bilang kalau organisasi ini buruk dan benar-benar nggak ada gunanya. Sebagian pernah merasakan langsung kebaikan baret ungu ketika di kampus. Mereka bisa jadi satuan keamanan yang menjaga kegiatan mahasiswa lain, mengayomi, dan menolong mahasiswa yang membutuhkan bantuan. Contohnya saja pernyataan berikut.

“Untung menwa di kampusku dulu baik2, suka bantu aku nyebrang karna aku gabisa nyebrang sendiri. Meski kalo ngomong kdng asbun krna sok keren sih…” @Juiananatt via Twitter.

#4 Menwa adalah organisasi yang diciptakan untuk keren di depan maba

Banyak netizen yang akhirnya percaya bahwa Menwa hadir untuk show off kepada mahasiswa baru. Mereka kerap mencuri perhatian lewat aksi lompat dari pohon, melakukan aksi berbahaya, sampai memperlihatkan kekompakan. Kadang, mereka juga sangat menjunjung tinggi nilai kedisiplinan seperti merapikan barisan maba yang antre, merapikan tempat parkir saat acara besar kampus digelar, dan menjaga ketertiban. Intinya disiplin.

“-11fess dari maba sampek sekarang masih gangerti apa fungsi menwa, taunya menwa kerja cuma pas terjun dari pohon pas upacara ospek, sama marah-marah mulu pas bikin puzzle pesona Indonesia itu di stadion UNS hmm” @UNSfess_ via Twitter.

“Serius nanya, fungsi Menwa itu buat apa sih? Selain buat jadi pengkoordinir acara2 kampus spt PPAK, acara seminar gitu?Kenapa diklatnya sampe sekeras itu?” @deliciious6 via Twitter.

#5 Untuk menjadi idamanmu~

Mungkin jawaban ini paling nggak sesuai konteks fungsi Menwa di SKB 3 Menteri. Tapi, saya rasa hal ini masih relevan dan memotivasi sebagian mahasiswa untuk bergabung dalam pasukan baret ungu. Ketimbang sulit masuk TNI atau Polri, Menwa bisa jadi alternatif bagimu untuk jadi cewek-cowok berseragam dan jadi idaman.

Iklan

“menwa tuh jalan pintas biar keliatan “idamanmu” tapi versi low bugdet apa gimana sih?” @LottoJune1 via Twitter.

Yang jelas, Menwa adalah organisasi yang masih banyak diminati. Jika secara fungsi mereka masih sangat dibutuhkan, tentu lebih baik dipertahankan. Tapi, ya nggak usah pakai acara senioritas dan diklatsar yang mengancam nyawa begitu lah. Nggak asyik banget jadinya. Niatnya pelatihan biar bisa jaga keamanan, malah mereka sendiri yang perlu diamankan.

Jika baret ungu dianggap sebagai organisasi yang sudah minim fungsi, Ya, saatnya untuk mempertimbangkan kembali apakah kalian perlu gabung organisasi macam ini? Kalau udah nggak ada peminatnya juga lama-lama bubar sendiri.

BACA JUGA Mahasiswa UNS Tewas saat Diksar Menwa, Kali Kesekian Diklat Mahasiswa Telan Korban dan artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2021 oleh

Tags: diklatdiksarmenwaorganisasi kampusorganisasi mahasiswaresimen mahasiswasenioritas
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Ironi kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN). Katanya kampus Islam dan diisi organisasi Islam, tapi mahasiswa-mahasiswi agamis malah dijauhi MOJOK.CO
Kampus

Ironi Kuliah UIN: Katanya Kampus Islam tapi Jadi Mahasiswa Agamis Malah Dicap Aneh, Dihakimi dan Dijauhi

22 Oktober 2025
Penyesalan ikuti kata kating/senior kampus yang aktif organisasi mahasiswa. Ngopa-ngopi dan diskusi, lulus tak punya skill MOJOK.CO
Kampus

Muak sama Kating Kampus yang Suka Ajak Ngopa-ngopi, Cuma Bisa Omong Besar tapi Skill Kosong!

24 September 2025
KKN dengan mahasiswa kupu-kupu bikin repot karena suka bingung sendiri MOJOK.CO
Kampus

Repotnya KKN sama Mahasiswa Kupu-kupu Tak Paham Organisasi: Bingung Mau Ngapain, Jadi Nggak Guna hingga “Diusir” Warga

11 Juli 2025
Nyesel ikut organisasi mahasiswa (ormek) karena iming-iming relasi, para seniornya aja nggak lulus-lulus kok ngomongin relasi MOJOK.CO
Kampus

Gabung Organisasi Mahasiswa demi Relasi agar Kelak Dibantu Cari Kerja, Relasinya (Para Senior) Malah Nggak Lulus-lulus karena Sibuk Ngopi

21 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.