Kapok bawa bakpia kukus sebagai oleh-oleh Jogja, soalnya banyak yang nggak puas.
Rasanya kita semua punya satu kebiasaan yang sama ketika liburan ke Jogja, yakni berburu bakpia sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang. Maklum, makanan satu ini memang menjadi salah satu oleh-oleh yang wajib dibawa pulang dari Jogja selain gudeg. Kurang afdal kalau main ke Jogja tapi nggak bawa bakpia.
Akan tetapi beberapa tahun terakhir, ada satu varian bakpia yang cukup populer di kalangan wisatawan. Bakpia yang saya maksud adalah bakpia kukus. Bentuknya yang imut, kemasannya yang modern, dan rasanya yang beragam kerap dipromosikan sebagai “versi kekinian” bakpia Jogja.
Beli bakpia kukus sebagai oleh-oleh Jogja malah diprotes karena mirip bolu
Jujur saja, di awal kemunculannya dulu, saya juga beberapa kali membeli oleh-oleh bakpia kukus untuk dibawa pulang ke Bekasi. Kebetulan dulu saya masih LDR dengan pacar yang sekarang menjadi suami saya. Dan tiap saya main ke Jogja, saya menyempatkan membawa oleh-oleh untuk diberikan kepada keluarga dan teman-teman di Bekasi.
Sebenarnya kalau mau jujur, bakpia kukus bukan bakpia Jogja yang sesungguhnya. Waktu pertama kali mencicipinya, kebanyakan teman dan keluarga di Bekasi mengatakan, “Ini sih bukan bakpia. Ini mah bolu.”
Memang benar. Jika dibandingkan bakpia yang menjadi oleh-oleh khas Jogja, bakpia kukus ini tampil beda. Alih-alih dipanggang, ia malah dikukus seperti bakpao. Bentuknya pun mirip bakpao.
Akhirnya karena mendapat komentar yang menurut saya menandakan ketidakpuasan keluarga dan teman-teman, saya pun berhenti membawa bakpia kukus sebagai oleh-oleh Jogja. Maksud hati ingin memberikan oleh-oleh yang sedikit beda, eh, malah pada kecewa.
Baca halaman selanjutnya: Harga bakpia kukus relatif lebih mahal…












