MOJOK.CO – Seberapa penting 1 Ramadan sampai harus diumumkan jauh-jauh hari? Tentu saja supaya kamu semua bisa menyiapkan iman dan ketakwaan menjelang “hari-hari penting itu”.
Muhammadiyah baru saja mengumumkan tanggal permulaan puasa Ramadan tahun ini, yakni pada 6 Mei 2019. Diduga tahun ini tidak akan ada perbedaan tanggal 1 Ramadan dan 1 Syawal antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (yang diikuti oleh pemerintah).
Lengkapnya keputusan Pengurus Pusat Muhammadiyah itu adalah sebagai berikut.
“Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan:
- 1 ramadan 1440 H jatuh pada hari Senin Legi, 6 Mei 2019 M.
- 1 Syawal 1440 H jatuh pada hari Rabu Legi, 5 Juni 2019 M.
- 1 Zulhijah 1440 H jatuh pada hari Jum’at Wage, 2 Agustus 2019 M.
- Hari Arafah (9 Zulhijah 1440 H) jatuh pada hari Sabtu Pahing, 10 Agustus 2019 M.
- Idul Adha (10 Zulhijah 1440 H) jatuh pada hari Ahad Pon, 11 Agustus 2019 M.
Demikian maklumat ini disampaikan untuk dilaksanakan dan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita.
Nashrun minallah wa fathun qariib.
Wassalamu’alaikum wr. wb.”
Walaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh.
(Jangan sampai lupa menjawab salam)
Eh, pada penasaran nggak sih “nashrun minallah wa fathun qariib” itu artinya apa?
googling dulu…
kopi hasil googling…
Kalimat itu berarti “Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya).” Dikutip dari Surah Ash-Shaff ayat 12. Aaamiiin.
Seberapa penting tanggal Ramadan sampai harus diumumkan jauh-jauh hari?
Kapan Ramadan dimulai, kapan Idul Fitri dirayakan, dan kapan Idul Adha diselenggarakan menurut kalendar Masehi adalah informasi krusial buat penduduk Indonesia. Pertama, tentu kabar ini dipedulikan amat sangat oleh yang merayakan puasa, Idul Fitri, dan Idul Adha.
Selain mereka, kepentingan mengetahui 1 Ramadan dan dua tanggal penting itu juga dimiliki oleh pihak-pihak berikut.
1. Calon pemudik
Tahun kemarin saya pindah domisili ke Jakarta dan salah satu yang bikin saya panik perkara kepindahan ini ialah berburu tiket mudik. Sebelumnya saya tinggal di kota yang kalau mau mudik, ngesot saja sampai. Dan untuk mencari tiket mudik, hal mula-mula yang harus saya lakukan adalah memastikan kapan sih Lebaran dimulai.
2. Pedagang takjil musiman dan mamah-mamah muda
Begitu dapat kabar kapan 1 Ramadan lalu kapan puasa dimulai, ada semacam euforia di antara penjual takjil untuk mulai memikirkan spot jualan yang paling potensial serta menu apa yang akan disajikan agar menjadi pedagang pilih tanding.
Mengingat Lebaran adalah salah satu momen paling menghabiskan uang setelah (1) nyumbang kawinan, (2) nraktir temen pas ulang tahun, dan (3) ngongkosin traveling sendirian setelah patah hati, ketika puasa dijadikan ajang mencari kapital sebanyak-banyaknya, kita masih bisa maklum.
Yang agak lucu sebenarnya euforia istri-istri yang baru saja menikah. Mereka adalah golongan yang akan lintang pukang mencari menu-menu di Cookpad dan Tasty dan apalagi itu punya IDN Times saingannya Mojok untuk bisa meracik hidangan terlezat bagi suaminya. Dan tetap akan ada suami-suami tidak tahu diri yang selalu lupa memuji usaha keras istri-6-bulan-pernikahannya itu.
Termasuk dalam golongan ini adalah Syahrini. Wanita yang menjadi, di mata saya ya, sangat islami sejak menikah ini saya tebak akan posting-posting kemesraan kala Reino Barack menyantap kolak buatannya.
KITA LIHAT SAJA. *nyalain notifikasi post dan story di IG Syahrini*
Kenapa saya bilang lucu? Karena ibu saya, ibu teman saya, dan ibu-ibu kalian nyatanya akan sampai pada fase ketika mereka malas masak buat buka atau sahur, dan akhirnya cuma masak Indomie (ini bukan native ads).
Saya ingat, saat saya SD, ibu saya suka membuatkan es durian saat buka. Saat saya SMP, menunya bergeser ke es sirup Niki Sari rasa framboze. Waktu SMA jadi teh hangat. Lalu, saat saya sudah lulus kuliah, sayalah yang disuruh bikin minuman buka puasa.
Andai saja pernikahan itu seumur hidup isinya bulan madu terus~
3. Kepala Suku Mojok dan Mojok
Mungkin jamaah Mojokiyah sudah akrab dengan cerita ini. Pada Maret 2017 Mojok sempat tutup, tapi kemudian secara tak terduga buka lagi dua bulan kemudian. Saya masih bekerja di Mojok sewaktu itu terjadi. Sewaktu akan menentukan kapan Mojok akan dimulai lagi, Mas Puthut EA Kepala Suku Mojok yang selera humornya kadang tak saya pahami memberi ide yang siapa pun tidak bisa bantah karena dia kan kepala suku.
“Yak, Mojok dimulai pada 27 Mei 2017. Biar pas 1 Ramadan. Jadi ulang tahun Mojok sekarang ada 2; 28 Agustus dan 1 Syawal.”
Waktu itu saya mau nyeletuk kenapa nggak sekalian dicari tanggalan Cina dan Jawa-nya sekalian, Mas. Biar setiap sebulan sekali selamatan untuk memperingati weton. Tapi, waktu itu di belakang Mas Puthut ada televisi yang lagi memutar iklan IndoEskrim jadi saya lupa ngomong gitu.
Di tahun-tahun kemudian, Mojok selalu merasa penting untuk tahu kapan 1 Ramadan dan Lebaran dan Idul Adha dimulai karena ada permintaan artikel-artikel dengan kata kunci berikut yang naik:
doa makan sahur
niat puasa ramadan
jadwal imsakiyah ramadan 2018 bandung
menu berbuka puasa
resep kolak
resep rendang
sambal goreng kentang
tata cara shalat idul fitri
makan berbuka puasa
masakan buka puasa
Anak Mojok sudah hafal sih, memang kerap ada momen-momen yang membuat sejumlah hal serentak dicari di Google. Sama kayak ketika siang menjelang tahun baru kemarin, kata kunci “bumbu jagung bakar” jadi tren di Google.
Tapi, semua pengetahuan soal permintaan artikel dengan topik-topik tersebut hanya menjadi pengetahuan saja. Pengalaman pribadi saya, sangat membingungkan ketika Mojok yang medianya bermarwah dalam mengulas politik tingkat tinggi kiwari atau dinamika krisis asmara di generasi muda kontemporer harus membahas…
… sambal goreng kentang.
Kalian apa ya kebayang, sambal goreng kentang kalau ditulis ala Mojok, jadinya bakal seperti apa.
Pusing.
Koreksi: Semula judul mengandung kesalahan dengan memuat bahwa 1 Ramadan jatuh pada 5 Mei. Yang benar, 1 Ramadan jatuh pada 6 Mei. Terima kasih.