Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Podium

Melihat 5 Babak Penurunan Suara Golkar dalam Pemilu, 2024 Bakal Anjlok Lagi?

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
4 Agustus 2023
A A
penurunan suara partai golkar mojok.co

Ilustrasi penurunan suara Partai Golkar (Ega Fanshuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Golkar merupakan partai lawas, melegenda, dan punya basis massa yang besar. Sayangnya, kini mereka telah kehilangan daya gedornya.

Bisa dibilang, sejak Reformasi 1998, Golkar menjadi partai yang sama sekali berbeda daripada saat masih di era Orde Baru. Sejak reformasi pula, atau setidaknya dalam lima edisi pemilu berlangsung, tren elektoral partai berlambang pohon beringin ini juga terus mengalami penurunan.

Meskipun Golkar dapat bertahan di 2-3 besar partai politik nasional, perolehan suara dan kursinya di DPR cenderung anjlok.

Misalnya, dalam pemilu terakhir, yakni pada 2019 lalu, Partai Golkar hanya meraih 12,3 persen suara yang kemudian dikonversi menjadi 85 kursi di DPR RI. Padahal, jika dibandingkan prestasi Golkar pada pemilu awal reformasi, yakni Pemilu 1999, Golkar masih bertengger di 22,4 persen suara dengan merebut 120 kursi DPR RI.

Perolehan suara “paling mending” Golkar pasca-reformasi justru dibuktikan dengan raihan suara dan kursi di Pemilu 2004. Saat itu, mereka kembali menjadi pemenang pemilu dengan meraih 21,6 persen suara dan 127 kursi.

Sayangnya, tren negatif justru terus berlanjut hingga saat ini. Konflik internal, krisis kepemimpinan, hingga hilangnya identitas partai, harus diakui bikin Golkar hilang pamor di kalangan pemilihnya.

Lantas, seperti apa tren penurunan suara ini dialami oleh Golkar? Berikut ini Mojok telah merangkumnya dalam lima babak.

#1 Pemilu 1999, kekalahan pertama Golkar

Pemilu 1999 menjadi tonggak baru bagi Partai Golkar, untuk pertama kalinya, mereka menjalani politik elektoral pertama setelah Orde Baru. Momen ini sekaligus mengenalkan ketum pertama dari kalangan nonmiliter, Akbar Tandjung.

Sayang, pemilu kali ini sekaligus menjadi yang pertama kali Golkar tidak memenangkannya. Pada Pemilu 1999, Golkar meraih 23 juta suara dan “hanya” berhak atas 120 kursi DPR RI. Artinya, mereka kehilangan total 205 kursi dari pemilu sebelumnya di 1997.

Mereka pun kalah dari PDIP yang meraup 35 juta suara (33,7 persen) atau yangs setara dengan 153 kursi di parlemen.

#2 Pemilu 2004, menang tapi tetap di ‘trek’ negatif

Partai Golkar dipastikan memenangkan Pemilu 2004 setelah berhasil meraih 21,58 persen suara. Mereka pun berhak atas 128 kursi di parlemen.

Partai yang saat itu dinahkodai Akbar Tandjung ini unggul atas PDIP yang meraih 18,53 persen (109) kursi di posisi. Namun, yang menjadi kejutan saat itu adalah partai baru yang digawangi mantan Menteri Pertahanan Susilo Bambang Yudhoyono, Partai Demokrat, yang meraih 7,45 persen (57 kursi) dan menempati peringkat 5.

Meski menag di pemilu legislatif, sebenarnya Golkar tetap berada di trek negatif. Pasalnya, secara presentase kursi mereka turun dibanding pemilu sebelumnya. Hadirnya kekuatan baru, seperti Partai Demokrat dengan SBY-nya, juga dianggap bakal jadi tantangan bagi Golkar untuk mengembalikan hegemoninya.

Benar saja, dalam Pilpres, calon presiden Golkar yakni Wiranto (berpasangan dengan Salahuddin Wahid) hanya mampu meraih 22,15 persen dan gagal melaju ke putaran kedua. Mereka kalah dari pasangan Megawati-Hasyim dan SBY-JK.

Halaman selanjutnya…

#3 Pemilu 2009, suara anjlok drastis

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 4 Agustus 2023 oleh

Tags: airlangga hartartoGolkarPartai GolkarPemilu 2024
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, KKN Undip.MOJOK.CO
Kampus

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, Semua Urusan Jadi Mudah Meski Suasana Bikin Tak Betah

14 Juli 2024
Komeng: Olok-Olok Rakyat Biasa untuk Menertawakan Politik MOJOK.CO
Esai

Komeng Adalah Bentuk Olok-Olok Paling Menohok yang Mewakili Lapisan Masyarakat Biasa untuk Menertawakan Politik

19 Februari 2024
bayi prabowo gibran di sumatera selatan.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Bidan yang Membantu Persalinan Bayi Bernama Prabowo Gibran di Sumatera Selatan

16 Februari 2024
Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul 15.00 MOJOK.CO
Aktual

Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul Tiga Sore

14 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.