MOJOK.CO – Ingusan terus kayak pilek, tapi kok nggak sembuh-sembuh, ya? Apakah ini yang dinamakan cinta, eh sinusitis?!
Pernah mengalami gejala pilek berkepanjangan dan rasanya nggak sembuh-sembuh? Waspadalah, jangan-jangan kamu sebenarnya sedang bertarung dengan penyakit sinusitis!
Apa, sih, sinusitis itu?
Mirip seperti pilek, orang dengan radang sinus akan merasa produksi ingusnya berlebih dan kerap membutuhkan bantuan tisu. Sesungguhnya, ia merupakan bentuk peradangan pada dinding sinus, yaitu rongga kecil di antara saluran-saluran udara dalam tulang hidung bagian atas. Tugas sinus sendiri adalah menghasilkan lendir atau mukus untuk menyaring dan membersihkan bakteri dalam udara yang dihirup. Nah, kalau dinding sinus ini infeksi, pembengkakan selaput lendir akan terjadi sehingga cairan bakal sulit keluar dan masuk. Akibatnya? Tentu saja: penyumbatan.
Meski mirip dengan pilek, penyakit ini jelas tidak bisa dibiarkan. Lama-kelamaan, ia bakal mengganggu aktivitasmu sehari-hari. Maksud saya, ya mana seru jalan-jalan bareng teman, tapi sedikit-sedikit harus srat-srot-srat-srot?!
Eh, tapi, bagaimana caranya membedakan pilek dengan sinusitis?
Pilek umumnya dimulai dengan sakit tenggorokan dan flu. Tapi, paling lama, gejala ini hanya akan berlangsung 4 sampai 5 hari. Saat flu disertai bersin dan pilek, waktunya mungkin akan jadi lebih panjang, hingga 10 hari, sebelum akhirnya sembuh.
Sementara itu, gejala sinusitis, meski mirip dengan pilek biasa, umumnya diikuti pula dengan pembengkakan di sekitar mata, nyeri wajah (terutama di daerah T), ingus berwarna kuning kehijauan, dan menurunnya fungsi indera penciuman.
Pertanyaannya, siapa saja yang punya risiko terkena sinusitis? Disebutkan, penyebab penyakit ini beragam, bisa virus, bakteri, ataupun alergi. Namun, setidaknya ada beberapa faktor penentu lain yang menjadi pemicu radang sinus ini muncul, misalnya:
1. kontak dengan pencemaran lingkungan secara langsung,
2. adanya gangguan kekebalan tubuh, dan
3. merokok
Ditulis oleh Alodokter, ada beberapa tipe sinusitis jika dilihat dari lama berlangsungnya pada tubuh penderita, yaitu:
1. Sinusitis akut, yaitu tipe paling umum dan biasanya berlangsung selama 2-4 minggu.
2. Sinusitis subakut, yaitu sinusitis yang berlangsung selama 4-12 minggu.
3. Sinusitis kronis, berlangsung selama lebih dari 12 minggu, bahkan hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
4. Sinusitis kambuhan, terjadi setidaknya 3 kali atau lebih dalam satu tahun.
Kalau kamu nggak aware dengan gejala sinusitis dan cenderung mengabaikannya saat terserang si penyakit, berhati-hatilah. Pasalnya, penyakit ini ternyata bisa saja menghilangkan kemampuan indera penciuman secara permanen. Dalam beberapa kasus, ia bisa ditanggulangi dengan obat, tapi pada banyak kasus tertentu, tindakan operasi juga mungkin diperlukan.
Dikutip dari Detik.com, setidaknya ada beberapa cara pengobatan tradisional yang bisa kamu lakukan saat menyadari terserang gejala ini, yaitu:
1. menghirup uap panas, dengan tujuan mengeluarkan lendir yang “terjebak” di lubang sinus,
2. membilas hidung dengan air garam, yang juga dilakukan untuk mengeluarkan lendir. Tapi, cara ini sedikit berisiko jika kamu tanpa sengaja menghirup air larutan garam sehingga diperlukan pengawasan dokter,
3. menghangatkan area hidung, masih dengan tujuan untuk mencairkan lendir yang kental.
Selain ketiga cara di atas, kamu juga bisa menggunakan dekongestan, yaitu obat sinusitis semprot untuk menghilangkan lendir dari hidung. Tapi ingat, gunakanlah obat ini hanya dengan resep dokter—atau kamu malah bisa saja memperparah keadaan.
Yah, maksud saya, memangnya nggak cukup, ya, yang parah hidupmu aja? Nggak usah ditambahin jadi hidung yang parah, dong, ah.
BACA JUGA Cara Menyembuhkan Pilek dalam Sehari