MOJOK.CO – Toyota Yaris Cross adalah SUV terbaru yang bisa dianggap menjanjikan. Namun, dari sisi harga, agak sulit melihat mobil ini sebagai mobil murah.
Acara World Premiere mobil baru Toyota di Indonesia melahirkan SUV bernama Toyota Yaris Cross. Dari sisi penampilan dan mesin, mobil ini berbeda dengan versi yang rilis di luar negeri. Sasinya menggunakan Daihatsu, bukan Toyota. Selain itu, angan-angan melihat mobil yang muat tujuh penumpang untuk menggantikan Toyota Rush pun sirna. Apakah SUV ini masih menarik?
Toyota Yaris Cross versi Daihatsu New Global Architecture (DNGA) ini memang mirip seperti Corolla Cross. Namun, SUV ini hadir dengan bodi yang 15 sentimeter lebih pendek dan mesin yang lebih kecil (1500cc vs 1800cc).
Kondisi ini membuatnya jadi nggak mirip dengan Yaris hatchback yang kita kenal selama ini. Alias cuma meminjam nama Yaris yang sudah dijual sejak saya masih anak SD. Bahkan, Toyota Yaris Cross versi Toyota New Global Architecture (TNGA) masih ada sedikit kemiripan dengan Yaris hatchback meskipun hanya di bagian depan.
Selain itu, DNGA adalah hasil pengembangan Daihatsu. Baru-baru ini dihebohkan dengan manipulasi saat melakukan uji tabrak pada Toyota Agya serta Toyota Vios. Tentu ada saja pihak yang menyayangkan mengapa kita tidak mendapatkan Toyota Yaris Cross versi TNGA.
Toyota Indonesia bermain aman
Jelas, di sini, Toyota Indonesia lebih bermain aman untuk menjual mobil mirip Corolla Cross. Yah, ketimbang berspekulasi menjual mobil yang depannya mirip Yaris hatchback dan sampingnya mirip Volvo XC40, kan? Apalagi Toyota Yaris Cross yang mirip Yaris hatchback dan diperpanjang untuk memuat tujuh orang seperti render di gosip-gosip otomotif, itu sih memang nggak banget di mata.
Mesin varian naturally-aspirated menggunakan 2NR-VE yang sama dengan Rush. Ya, kalian yang bosan dengan penampilan Rush mungkin juga kurang suka dengan posisi duduk di kabin yang terlampau tinggi. Selain itu, suspensinya yang keras sampai melahirkan julukan “mobil gerobak”. Nah, kamu bisa melirik Toyota Yaris Cross varian ini tanpa khawatir kesulitan mencari suku cadang mesin atau harganya mahal.
Saudaranya dari varian hybrid menggunakan 2NR-VEX. Ini sebenarnya hanya menambahkan motor listrik dan tenaga. Kondisi ini bisa digunakan sendirian dalam mode EV, dengan potensi tenaga yang masih lebih besar dari hasil produksi mesin Ayla dan sedikit di bawah mesin Agya. Asyik juga dimanfaatkan ketika kehabisan bensin. Masih ada harapan sampai di SPBU tanpa bantuan dorongan tangan atau mobil derek.
Penggunaan mesin empat silinder di Tanah Air dan bukan tiga silinder membuatnya sedikit kalah dalam efisiensi energi. Namun, hal ini malah mengurangi getaran dan bunyi khas mesin tiga silinder yang cukup dikeluhkan reviewer luar negeri.
Sebagai catatan, Toyota Singapura mencatat bahwa Corolla Cross mereka yang bermesin 2000cc mampu menempuh jarak sekitar 18,8 kilometer per liter dan Yaris Cross tiga silinder (1500cc) mampu mencapai 26,3 kilometer per liter. Toyota Yaris Cross tentu seru diajak tour overland ya?
Fitur maksimal Toyota Yaris Cross
Bersaing melawan Mazda CX3, Hyundai Creta, Honda HRV, dan Suzuki Grand Vitara, Toyota kali ini cukup all-out soal memberikan fitur. Rem tangan sudah menggunakan tombol (alias EPB). Selain itu, ada airbag enam titik, rem ABS+EBD+BA, sensor parkir dan sinyal berhenti darurat. Ditanamkan juga hill start assist, vehicle stability control, cruise control, rear cross traffic alert, blind spot monitor, panoramic view monitor.
Kursi pengemudi bisa diatur secara elektrik, tilt and telescopic steering, sampai sunroof dengan penutup elektrik. Untuk tipe tertinggi nonhybrid (S CVT) dan hybrid (GR Sport CVT) masing-masing harganya mencapai Rp416 juta dan Rp460 juta (itu untuk pasar Jakarta). Pertanyaannya, bukankah semua fitur ini sudah seharusnya ada?
Sunroof Honda HRV yang tipe tertingginya (Turbo CVT) mencapai Rp526 juta masih membutuhkan tangan sendiri untuk membuka dan menutupnya. Masih ditambah tenaga berlebih dari turbo sepertinya tidak dibutuhkan amat bagi mereka yang hanya menggunakannya untuk bersosialita di tengah kota.
Sementara itu, tipe non-turbo (SE CVT seharga Rp416 juta) masih memberikan empat airbag saja. Memajukan, memundurkan, dan merebahkan kursi Hyundai Creta masih menggunakan pengatur manual. Meskipun memang kedua kursi depan Creta sudah mengusung ventilated seats yang bisa mendinginkan dan memanaskan punggung sesuai selera dengan harga tertinggi di Rp411 juta.
Sistem mild hybrid di Suzuki Grand Vitara membuatnya tidak bisa digunakan dalam pure EV mode. Alias mesin bensin akan tetap terus bekerja kecuali mobil dalam posisi sepenuhnya diam. Yah, meskipun harganya juga lebih murah di Rp385 juta dan sudah memiliki paddle shift yang tidak dimiliki oleh Toyota Yaris Cross.
SUV yang menjanjikan
Intinya, Toyota Yaris Cross ini cukup menjanjikan bagi pecinta Corolla Cross yang merasa dia terlalu besar atau terlalu mahal. Meskipun demikian, harganya yang bersisian dengan Toyota Innova Zenix G Hybrid jelas tidak murah-murah amat. Hal ini bisa membuat sebagian orang tetap memilih “si mobil keluarga” meskipun lebih minim fitur.
Sekalipun cinta dengan Toyota Yaris Cross, ketika hanya ingin memiliki satu mobil keluarga, mungkin Anda akan cenderung memilih Innova Zenix. Khususnya jika dua anak Anda senang tidur masing-masing di baris berbeda.
Penulis: Christian Evan Chandra
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya dan analisis menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.