Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Suzuki Baleno yang Insaf dan Ganti Kelamin Biar Laku

Agil Widi oleh Agil Widi
25 Oktober 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Daripada tak laku-laku dan kalah dengan rivalnya. Maka insaf dan ganti kelamin adalah jalan yang ditempuh oleh Suzuki Baleno.

Jaman sekarang apa sih yang tidak bisa dilakukan supaya diterima oleh pasar. Ada yang hanya sekedar memoles diri, supaya terlihat cantik. Ada pula yang melakukan operasi permak sana permak sini biar memikat kembali. Bahkan ada yang langsung melakukan hal ekstrem dengan mengganti kelaminnya.

Cara yang ekstrem itu dilakukan pula oleh Suzuki yang membuat kita semua ternganga dengan kemunculan Baleno yang ternyata eh ternyata, di luar dugaan semua orang. Kita mengira mobil itu masih sama seperti pertama kali muncul di tahun 1996 yang punya kelamin sedan. Tapi yang di munculkan pada generasi sekarang sama sekali berbeda kelaminnya dengan yang dulu. Sekarang Baleno telah menjadi mobil hatchback alias sedan tak berbuntut.

Kelamin baru dari Baleno konon katanya—tapi memang benar adanya—karena ingin mencoba peruntungan dalam persaingan memikat hati konsumen yang sekarang sudah berpaling dari sedan ke Hatcback. Konsumen mobil di tanah air memang mudah suka, tapi mudah berpaling pula.

Konsumen mobil tanah air kita memang lain daripada yang lain. Selalu ingin terlihat berbeda dan tak pernah mudah puas begitu saja. Ini tentu bikin pusing pabrikan roda empat yang harus mengeluarkan segala jurusnya agar mampu bertahan hidup dan dijauhi ancaman gulung tikar dari dunia roda empat tanah air.

Karakteristik yang unik dari para pembeli mobil di Indonesia, membuat Suzuki mau tidak mau harus mendengarkan keinginan dari calon pembeli itu. Bahkan tak cukup hanya didengarkan, melainkan langsung dijawab dengan produk konkret. Supaya para calon konsumen tidak berbisik-bisik dari media sosial satu ke media sosial lainnya, hanya karena perusahaan kendaraan tidak mengeluarkan produk yang sesuai dengan yang mereka kehendaki.

Jawaban yang diberikan oleh Suzuki adalah dengan meluncurkan Baleno Hatcback. Hanya ada versi hatcback loh ya, tidak ada versi sedan seperti yang lainnya. Jika Honda Jazz memiliki versi sedan pada Honda City. Toyota juga punya amunisi dalam Toyota Yaris, yang juga punya versi sedan pada Toyota Vios. Maka bagi Suzuki, untuk versi hatcback saja masih kembang kempis, apalagi pengin meluncurkan versi sedannya. Ngimpi.

Apa yang dilakukan oleh Suzuki dengan melakukan ganti kelamin pada Baleno merupakan sebuah langkah insyaf. Ia tak lagi bersedia bermain-main pada segmen mobil sedan yang pasarnya sudah hancur banget. Maka dari itu, menampilkan Baleno dengan kelamin berbeda yang kental akan aura sporty adalah serealistis-realistisnya pilihan yang dapat dilakukan.

Sebagai pendatang baru, tentunya Baleno Hatcback sadar diri tentang arti dari memikat calon pembeli. Strategi yang dilakukan adalah dengan menawarkan harga yang jauh lebih rendah dari para kompetitornya. Apalagi dengan ditambal embel-embel dapat bonus banyak. Pasti bisa menjadi daya tawar yang menggoda mamah muda untuk langsung meminta suami membelikan produk baru dari Suzuki ini.

Soal harga murah meriah memang menjadi hal yang sangat lumrah digunakan untuk memikat konsumen. Bisa dilihat Baleno Hatcback hanya di jual di kisaran 204,5 – 215 juta. Bandingkan dengan rivalnya macam Honda Jazz RS, Toyota Yaris TRD Sportivo yang sudah berada 270-an juta. Selisih yang cukup banyak ini bisa menjadi salah satu tawaran kepada mereka yang menginginkan mobil Hatcback impiannya.

Ini yang jadi tujuan tersembunyi dari Suzuki, dengan segala upaya mencoba menggoyang sang penguasa Hatcback yaitu secara berganti-gantian di kuasai Honda Jazz dan Toyota Yaris. Tapi ya sekali lagi, Suzuki tetap sadar diri dengan tidak muluk-muluk menggoyangnya. Cukup dengan target menguasai 10% pangsa pasar hatcback di Indonesia melalui Baleno Hatcback.

Tapi seperti istilah “regone semono, entuke mung semono” tetap berlaku pada Baleno Hatcback. Mengusung mesin 1373 cc tanpa tambahan turbo-turboan, yang dicomot dari Suzuki Ertiga. Membuat Baleno merasa inferior dibandingkan kompetitor di kelasnya. Pasalnya ia hanya mampu menyemburkan tenaga 91 Ps, dan Torsi 130 Nm. Padahal kompetitor lainnya sudah punya tenaga di kisaran 110–120 Ps.

Yang jelas, saat mencoba Baleno Hatcback ini, pikiran pertama yang terlintas adalah sadar diri bakal ngos-ngosan saat mencoba mendahului seterunya yaitu Honda Jazz dan Toyota Yaris. Tapi ya itu, berkat Baleno Hatcback kita akan diajarkan bagaimana menjadi manusia yang tahu diri nan santun dalam berkendara. Apalah arti berkendara ugal-ugalan, jika jalanan di kota-kota besar sekarang, sudah terkepung dengan kemacetan.

Bagi mamah muda yang menginginkan kendaraan pribadi untuk menemani dirinya pergi nyalon dan belanja. Tenaga yang hanya 91 Ps itu sudah sangat cukup.

Iklan

Terlebih jika kita membeli Baleno Hatcback, lantas memiliki sopir pribadi. Semakin jelas, bahwa mobil ini menjadi pilihan yang tepat. Pilihan ini diambil lantaran Baleno Hatchback memiliki ruang yang cukup lega pada barisan kedua. Jadi kita sebagai penumpang di baris kedua memang sangat dimanjakan dengan ruang kaki yang cukup banyak, serta ruang kepala juga tak kalah banyak. Tinggal bersantai ria menikmati setiap sudut jalan yang padat merayap.

Soal yang lainnya juga tidak perlu minder. Pasalnya, fitur yang ditawarkan tak kalah dengan kompetitornya, Misalnya pengaturan stirnya sudah ada tilt dan teleskopik. Soal keselamatan sudah ada airbag, crash sensor, brake assist, dan remnya pun juga sudah ABS.

Kalau bagi saya sih, Baleno Hatcback bisa menjadi salah satu pilihan bagi mamah muda dan para milenial yang ingin merasakan sensasi berkendara Hatchback murah tapi tidak murahan. Selisih harga yang mencapai 70 juta bisa digunakan untuk memoles lagi Hatcback Baleno yang sudah ganti kelamin ini.

Mulai dari memoles kaki-kaki yang masih menggunakan ban Apollo—merek ban lokal di India. Serta modifikasi bagian lainnya. Pasti bakal lebih bersaing dengan Honda Jazz dan Toyota Yaris. Tapi kalau kantong sedang terancam kering, tagihan lagi banyak, penghasilan masih merangkak, jelas lebih baik beli Baleno Sedan bekas. Cuma 50 jutaan aja.

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2018 oleh

Tags: Baleno Hatcbackhonda jazzSedan BalenoSuzuki Balenotoyota yaris
Agil Widi

Agil Widi

Artikel Terkait

Honda Jazz Mobil Honda yang Memberi Rasa Penyesalan di Akhir MOJOK.CO
Otomojok

Road Trip Nekat ke Ujung Kulon Pakai Mobil Honda Jazz: Mulai dengan Gaya, Pulang dengan Rasa Bersalah

31 Maret 2025
Toyota Yaris Cross Hybrid, Cuma Menang Gaya Doang? MOJOK.CO
Otomojok

Mempertanyakan Toyota Yaris Cross Hybrid yang Katanya Cuma Menang Gaya atau Beneran Layak Kamu Bawa Pulang

14 Maret 2025
Honda City Sedan “Menipu”: Terlihat Lembut, tapi Galak Bertenaga MOJOK.CO
Otomojok

Honda City: Mobil Sedan Kelas Menengah Terbaik yang Agak “Menipu” karena Ia Lembut, tetapi Tetap Bertenaga

4 Maret 2024
Toyota Yaris Adalah Warung Madura: Semua Ada dan Awet! MOJOK.CO
Otomojok

Toyota Yaris Bakpao Hatchback: Mobil dengan Aura Warung Madura karena Andal, Awet, dan Semua Fitur Ada

15 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.