MOJOK.CO – Buat pemuda NMAX, saya sarankan untuk mencoba Honda PCX. Supaya kamu bisa merasakan cinta yang paling nyata dari sebuah motor matik.
Di jalan raya, terutama di pagi hari, ada suara matik 155cc yang raungannya seperti anak punk kelaparan. Bukan, ini bukan moge. Ini NMAX. Motor matik yang sering dipuja-puji oleh netizen karena katanya “riding position-nya enak.” Padahal, leher belakang tetap pegal kalau kena macet tiga lampu merah berturut-turut.
Tapi mari kita jujur dan mulai membuka mata. Di antara euforia “sahabat Max Series” dan komunitas NMAX yang suka nongkrong bareng pakai jaket seragam kayak pasukan pemadam kebakaran, ada satu matik yang diam-diam menebar pesona elegannya: Honda PCX. Motor ini tak butuh suara knalpot bising untuk mengesankan. Ia cukup melaju dengan anggun dan tenang, seperti cowok pendiam yang ternyata CEO startup.
Nah, berikut ini adalah 5 alasan Anda seharusnya berhenti membela NMAX dan mulai berpaling pada Honda PCX. Siapkan hati, karena kalau Anda fans berat NMAX, tulisan ini mungkin terasa seperti ditampar pakai slipper hotel.
#1 Desain Honda PCX jauh lebih matang, tidak overdosis lekukan
Kita mulai dari visual, karena cinta memang datang dari pandangan pertama. Desain NMAX itu seperti pria gym freak yang terlalu niat. Ia penuh otot, penuh lekukan, dan kadang terlalu banyak yang dipamerkan.
Sementara PCX tampil layaknya James Bond di dunia matik. Simpel, minimalis, tapi elegan. Kalau NMAX itu seperti ABG yang doyan flexing di TikTok, maka PCX adalah dosen filsafat yang diam-diam punya banyak tabungan. Halus, misterius, dan menarik.
Bentuk lampu, bodi, sampai lekukan joknya. Semuanya terasa seperti buah pemikiran desainer yang semedi dulu sebelum menggambar. Tidak seperti NMAX yang desainnya kadang terlihat seperti hasil brainstorming sambil ngopi lima gelas.
Baca halaman selanjutnya: PCX adalah raja tanpa mahkota, NMAX? ADUH!












