Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

NMAX vs PCX, Perdebatan yang Tak Ada Gunanya, karena Pemenangnya Honda Vario 125

Pemenangnya tetap Honda Vario 125. Fans NMAX dan PCX silakan bawa perdebatan kalian ke tempat lain, deh.

Dyah Retna Palupi oleh Dyah Retna Palupi
21 Februari 2022
A A
NMAX vs PCX, Perdebatan yang Tak Ada Gunanya, karena Pemenangnya Honda Vario 125 MOJOK.CO

Ilustrasi NMAX, PCX, Honda Vario 125. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Buat perempuan dengan tinggi rata-rata seperti saya, Honda Vario 125 mampu menghadirkan kenyamanan ketimbang NMAX dan PCX.

Kesan pertama saya ketika pertama kali ketemu Yamaha NMAX dan Honda PCX memang nggak menyenangkan. Dulu, setelah lebih banyak mengamati dua motor bongsor tersebut lewat iklan, akhirnya saya ketemu di jalanan. Dan masya Allah, keduanya ditunggangi pengendara brengsek. Kata orang Jawa: ndilalah.

Pengendara NMAX dan PCX sama-sama nggak sabaran ketika berhenti di lampu merah, cuma beda waktu saja. Baru sedetik hijau, langsung main klakson. Dipikir saya pembalap apa. Begitu lihat lampu hijau langsung refleks memuntir tuas gas sedalam mungkin terus ban depan pakai dianggkat?

Saya langsung khawatir mengalami krisis kepercayaan kepada NMAX dan PCX. Setelah kejadian itu, kok ya saya sering menemukan berita miring soal kedua motor itu. Ada yang berkendara sambil merokok, ada yang arogan memotong jalur, terutama kalau ramai-ramai. Rasa-rasanya saya pengin naik kuda. Terus kudanya saya perintah buah nyepak pantat motor dari pengendara brengsek itu.

Beda pengalaman saya ketika ketemu Honda Vario 125. Sebuah motor yang dianggap rival NMAX dan PCX. Kayaknya pengendara Vario 125 itu lebih santai dan patuh aturan. Nggak pernah sein kanan, tapi belok kiri.

Namun, kebencian saya kepada NMAX dan PCX ternyata bikin saya seakan memakan buah simalakama. Gimana ya. Saya kok merasa makin ke sini, kita makin membutuhkan sepeda motor dengan bagasi luas. Buat bawa jas hujan, sandal, baju ganti, botol minum, barang belanjaan, dan lain sebagainya.

Nah, baik NMAX, PCX, dan Vario 125 menyediakan hal itu. Tentu dengan ukuran masing-masing sesuai bentuk bodi. Tapi, kalau boleh memilih, kira-kira mana yang paling enak dikendarai, ya?

NMAX sendiri sudah dirilis sejak 2015. Lima tahun kemudian, Honda merilis PCX. Sejak saat itu, dua motor ini dianggap sebagai rival. Keduanya juga termasuk 15 motor paling populer 2021. Namun, peringkatnya masih kalah dari Honda Vario 125.

NMAX dan PCX sendiri punya satu kelebihan yang menyenangkan. Yang saya maksud adalah, masalah pegal di kaki dan punggung saat berkendara jauh dapat dikurangi dengan adanya fitur riding position. Fitur ini memungkinkan bagi pengendara untuk mengubah posisi tumpuan kaki. Misalnya pengendara mengubah ke posisi yang lebih rileks dengan kaki bisa sedikit diluruskan. Kelebihan ini nggak dimiliki Honda Vario 125.

Nah, kembali ke soal bagasi. Baik NMAX, PCX, dan Honda Vario 125 menawarkan bagasi yang lega. Saking leganya, kamu sampai bisa memandikan anak kecil di bagasi NMAX. Bagasi yang lega memungkinkan emak-emak untuk bermanuver di dalam pasar ketika berbelanja dalam jumlah banyak atau bikin lega sista-sista pemilik online shop yang perlu mengambil stok.

Termasuk buat saya kalau lagi mau COD. Satu detail kecil dari perkembangan teknologi yang sangat berguna buat masyarakat adalah kemampuan membuka bagasi dari area kunci. Betapa sulitnya membuka bagasi ketika di depan, kamu lagi bawa galon, gas tiga kilo, londrian, dan belanjaan sekaligus. Detail ini memudahkan saya membuka bagasi ketika COD-an sama sista-sista langganan daster saya. Sungguh perkembangan teknologi yang mendukung UMKM banget.

Sampai sini, NMAX dan PCX masih cukup “bersahabat” buat perempuan. Ada kelebihan, tentu ada kelemahan. Menurut saya, buat perempuan, kelemahan kedua motor ini ada di ukuran bodi. Bobotnya (dan juga harganya) lebih berat ketimbang matik lainnya.

Buat sista-sista dengan rata-rata tinggi badannya “semampai” alias semeter nggak sampai alias pendek, kamu harus menyiapkan tenaga lebih besar kalau mau parkir di lahan terbatas. Lebih celaka lagi kalau mogok.

Selain itu, ban NMAX ini juga tidak terlalu baik di jalanan basah. Ban motor ini memiliki profil kembangan yang jarang sehingga kemampuan membuang air ke luar menjadi rendah. Bakal jadi kendala kalau musim hujan. Salah-salah bisa jatuh di lubang yang sama, yaitu mencintai orang yang salah. Aduh, masa lalu.

Iklan

Membandingkan NMAX dan PCX (dan Honda Vario 125), mau tidak mau akan sampai juga di bagian konsusmsi bahan bakar. Iya, soal konsumsi bahan bakar, Honda tetap jadi andalan saya.

PCX misalnya, punya ruang di balik jok sampai 30 liter, sedangkan NMAX sendiri 23 liter. Sementara itu, Vario 125 “cuma” punya 18 liter. Nah, daya tampung yang tereskalasi sampai 8,1 liter untuk bensin membuatnya punya jarak tempuh lebih jauh. Selain itu, produk Honda jadi bukan “sahabat SPBU”.

Buat Vario 125 sendiri, saya merasakan kemapuan manuver yang lebih “nyaman”. Yah, kalau buat perempuan seperti saya, ukuran memang menentukan. Size does matter. Kalau terlalu besar, tentu bikin repot. Kalau terlalu kecil, nggak bisa manuver. Nah, Vario 125 ini pas buat saya.

Saya juga merasakannya di PCX. Meski dimensi dan bobot tidak berubah secara signifikan, impresi bermanuver dari PCX generasi baru makin menyenangkan. Gesit dan tangkas. Membolak-balikkan posisi ketika menikung terasa makin mudah dan lincah. Ditambah lagi, profil ban melebar satu step dari sebelumnya berhasil memberi grip lebih banyak.

Meski sudah mendapat berbagai update dan upgrade, bukan berarti Honda PCX ini tak luput dari kelemahan. Satu hal begitu terasa, yaitu meski suspensi belakangnya diberi jarak main lebih panjang, tidak memberikan pengaruh yang terlalu besar. Saat dibawa sendirian, bantingan belakang masih terasa keras. Terutama saat melewati gundukan berulang seperti speed trap atau polisi tidur yang agak tinggi. Ya, kan, kamu yang always sendirian?

Lain cerita lagi kalau berboncengan. PCX baru terasa lembut (NMAX juga seperti itu) walaupun melibas obstacle agak kencang. Begitu nyaman, baik dari sisi pengendara dan penumpang. Sayangnya, lagi-lagi, tidak sepenuhnya sempurna. Ada beberapa momen, shock breaker belakang mengalami sedikit mentok. Walau di saat-saat tertentu saja, semisal polisi tidur yang iseng dibikin terlalu tinggi.

Soal ruang kaki yang membesar tiga sentimeter juga belum sesempurna itu. Memang terasa meluas untuk pengguna yang punya ukuran kaki standar. Namun, bagi pemilik tinggi badan di atas rata-rata tentu masih ada bagian kaki yang keluar. Tidak bisa memijak penuh. Meski masih sangat bisa ditolerir. Kurang friendly memang untuk ciwi-ciwi dengan tinggi badan rata-rata.

Kekurangan Honda Vario 125?

Kalau buat perempuan seperti saya, kekurangannya nggak banyak. Pertama, getaran pada komponen CVT, khususnya saat motor mulai bergerak dari posisi diam. Untungnya mesin tergolong responsif.

Kedua, tinggi motor. Pabrikan Honda mengklaim kalau Vario 125 itu motor yang “paling pas” untuk orang Indonesia. Namun, pengendara perempuan pasti akan sedikit menyulitkan. Tinggi tempat duduk Vario 125 mencapai 769 milimeter, agak menyulitkan karena rata-rata tinggi wanita di Indonesia kurang dari 170 sentimeter. Jadi kebanyakan perempuan pasti jinjit.

Yah, kalau diizinkan mewakili perempuan Indonesia dengan tinggi badan rata-rata di luar sana, saya lebih nyaman dengan Vario 125. Bagasinya lebih kecil dibanding NMAX dan PCX. Namun, di luar soal bagasi, kerepotan memarkir motor bongsor, apalagi kalau mogok, jauh lebih mengerikan.

BACA JUGA All New NMAX, Generasi Baru dengan Cita Rasa PCX dan ulasan menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.

Penulis: Dyah Retna Palupi

Editor: Yamadipati Seno

Terakhir diperbarui pada 21 Februari 2022 oleh

Tags: Honda Vario 125matik terbaikmotor paling populernmaxpcxrekomendasi motor bekasVario 125
Dyah Retna Palupi

Dyah Retna Palupi

Lahir di Wonosobo 2 Oktober 1993, Dyah Retna Palupi sudah mulai menulis sejak SMP. Lulusan Fakultas Bahasa dan Seni UNY, kini berprofesi sebagai pengajar dan penulis lepas.

Artikel Terkait

PCX Motor Honda Paling Elegan, NMAX Cuma Matik Paling Berisik MOJOK.CO
Otomojok

NMAX Memang Laris, Tapi PCX Lebih Elegan: 5 Alasan Kenapa Anda Harus Berhenti Memuja Matik yang Terlalu Berisik Itu

6 Agustus 2025
NMAX Motor Terbaik Yamaha Pembunuh Popularitas Honda PCX MOJOK.CO
Otomojok

NMAX: Motor Terbaik Yamaha, Wujud Supremasi di Segala Lini Dibanding Honda PCX

2 Agustus 2025
NMAX Menyiksa dan Hasilkan Derita meski Saya Kelihatan Gagah MOJOK.CO
Otomojok

All New NMAX Jadi Penanda Status di Jalanan Kalimantan Selatan, Bikin Terlihat Gagah tapi Sebenarnya Membuat Saya Menderita dan Tersiksa

23 Juli 2025
Vario 125 dan Suzuki Spin 125 Bikin Anakku Jadi Lebih Sabar MOJOK.CO
Otomojok

Dari Vario 125 ke Suzuki Spin 125: Misi Seorang Ayah Cari Motor Seken untuk Anak Bujang Magang di Lombok

21 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.