MOJOK.CO – “Dideklarasikan sebagai smart key system, tapi justru mempersulit saya selaku pengendara sekaligus montir!” Keluh rekan saya setelah meminjam Honda Vario.
Ceritanya, rekan saya dan saya sendiri baru saja dipermalukan Honda Vario 150cc ini. Bagaimana tidak malu, kami keluar pakai seragam bengkel, tapi tidak bisa mengoperasikan Honda Vario yang digadang-gadang memiliki fitur cerdas ini.
Motor itu nggak bisa nyala di tengah keramaian, Gaes! Bangke nggak, tuh?
Saya dan rekan saya ini cukup lama otak-atik memencet remot dan mencoba memutar kontak biar bisa “on”. Keringat mengucur cukup deras membasahi pelipis dan pipi kami. Beberapa orang di sekitar melihat ke arah dua montir yang sedang berjihad menyalakan mesin Honda Vario ini.
Ashuu!
Tak habis pikir, saya dan rekan saya bakal mengalami momen memalukan ini. Mungkin sebagian orang yang melihat kami sedikit curiga bahwa kami adalah maling motor. Lah lagaknya mencurigakan seperti itu.
Tapi seandainya saja mereka sedikit teliti melihat baju yang kami kenakan, ada tulisan besar yang menandakan kami adalah montir, mereka justru akan mengabadikan momen ini sebagai kejadian konyol yang pernah ada.
Bayangkan saja, saya dan rekan saya ini seorang montir senior. Dan rekan saya ini adalah seorang spesialis keyless mobil Jepang. Tapi masa gagal mengoperasikan fitur smart key Honda Vario?
Sambil menahan malu, saya mencoba mengingat bagaimana tadi mesin Honda ini bisa menyala dan bisa sampai di parkiran, di sebuah warung makan.
Saat awal menyalakan mesin, sebenarnya kami sudah mengalami kesulitan. Masalahnya, kami berdua tidak biasa menggunakan smart key yang kayak gini. Ini remot sudah di tangan tapi kontak tetap saja tidak mau diputar. Sebagai seorang montir, tebakan kami tak jauh dari daya baterai remot yang mulai lemah sehingga sinyalnya kurang kuat.
Akhirnya kami dekatkan remot itu pada kontak, seperti halnya yang biasa kami lakukan pada mobil. Pikir kami secara logis, jika baterai remot bagus, tidak mungkin terjadi susah sinyal seperti ini, kecuali memang terjadi kerusakan.
Dan sialnya, kunci kontak Honda Vario itu mau diputar setelah beberapa kali percobaan dengan berbagai cara. Ini kenapa coba bukannya bersyukur mesin mau menyala, tapi malah mengumpat? Ya iyalah kesel, wong kami tidak tahu apa yang barusan kami lakukan sehingga kunci kontak mau diputar.
Untuk mencegah terjadinya kendala di jalan, kami mencoba mematikan mesin kembali. Kunci kontak kami kembalikan pada posisi “off”. Begitu kami ingin memutar kontak ke “on” kali ini langsung bisa. Lantas kami menyimpulkan, memang benar masalahnya ada pada sinyalnya yang kadang lemah.
Jika saat itu kami tidak sedang buru-buru ingin pergi, pasti sudah dicek itu daya baterai remotnya. Berhubung perut sudah lapar, mana jam istirahat cuma satu jam, akhirnya kami menunda untuk mengecek baterai remot, toh masih ada kemungkinan sinyalnya kadang kuat lagi. Saat itu kami mantap, berangkat!
Hingga pada akhirnya ya kejadian, setelah nasi bungkus sudah di tangan dan hendak pulang, Honda Vario kembali mogok. Bangke memang! Mana saat itu panas banget sinar mataharinya. Duh ketahuan banget kan kalau motor pinjaman.
Untung saja ada tukang parkir datang menghampiri kami, yang sekaligus menjadi pahlawan. Hanya dengan beberapa sentuhan kecil, sudah seperti magician, Honda Vario ini menyala di tangan tukang parkir itu. Warbiasa memang!
Saat itu, semua embel-embel sertifikasi yang melekat pada saya sebagai seorang montir senior, luruh tak bersisa. Semua itu terasa nggak ada nilainya di hadapan tukang parkir tersebut.
Benar saja, rupanya Honda Vario 150cc ini memang memiliki cara tersendiri dalam mengemas smart key system-nya. Mulai dari cara menghidupkan, memang remot perlu dipencet hingga lampu di remot menyala hijau, lalu masih harus menekan tombol start hingga muncul simbol kunci di layar informasi. Selepas itu baru kontak bisa diputar ke posisi “on”.
Apakah sampai saat itu mesin sudah menyala? Belum! Ini saking cerdasnya fitur yang disematkan pada Honda Vario.
Sementara itu, motor ini bisa mengunci otomatis ketika remot dibawa pergi sejauh dua meter, atau didiamkan beberapa menit meski pengendara membawa remot di dekatnya. Wah, ini tentu sebuah fitur yang keren.
Sayangnya, fitur otomatis ini tidak berlaku ketika hendak menghidupkan mesin. Seharusnya akan lebih bermanfaat dan berguna ketika pengendara datang sambil mengantongi remot, kontak otomatis bisa diputar dan mesin langsung bisa dinyalakan, tanpa harus menekan tombol start segala. Bagaimana, lebih mudah seperti itu, bukan?
Ibarat kata nih, kita sudah pegang angle card di permainan Get Rich, ngapain harus susah-susah lagi? Iya dong, sebagai pengendara yang sudah memegang remot, ngapain harus menekan tombol lebih dari sekali untuk menyalakan mesin?
Tapi sudahlah, Honda tentu lebih paham mana fitur yang cerdas dan bukan, sehingga saya lebih curiga pada isi kepala saya sendiri yang tulul ini.
Saya pikir akan lebih simpel tidak perlu menekan tombol start untuk sekadar memutar kontak dari posisi “off” ke posisi “on”. Bahkan saya pikir cukup ada remot di area sudah bisa dijadikan syarat untuk menyalakan mesin, seperti intelligent key Nissan Juke.
Memangnya apa sih yang dijadikan patokan dalam menyusun teknologi kalau bukan bertujuan mempermudah mobilitas manusia? Jika masih saja memerlukan memencet ini itu, ini mah namanya bukan canggih tapi repotin!
Akan bisa diterima jika memencet tombol start untuk memutar kontak itu hanya diketahui oleh beberapa orang saja, seperti halnya memodifikasi kendaraan agar gagal start jika tidak memencet tombol tertentu. Tapi kan ini Honda Vario diproduksi masal, dan semua orang menggunakan cara itu. Bisa dikatakan ini bukan kunci rahasia, kan?
Jika demikian, saya pikir smart key system yang Honda gunakan pada Vario 150cc ini kurang smart. Iya dong? Jika ada yang lebih mudah, buat apa dibikin susah? Kayak kebiasaan Indonesia aja.
Aduh, sebenarnya ya tidak cukup susah kalau saya mau sedikit saja membaca tata cara menyalakan mesin Honda Vario ini, di internet banyak sekali berserakan. Dasar saya aja yang tulul!
BACA JUGA Honda Vario 110 Karbu: Menolak Tua, Ogah Kalah Sama yang Muda dan pengalaman memalukan lainnya bersama motor kesayangan di rubrik OTOMOJOK.