Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Honda Prima Motornya Para Ulama

Fuad Arkaan oleh Fuad Arkaan
23 Maret 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

[MOJOK.CO] – Beberapa aspek Honda Prima menyiratkan bahwa motor ini merupakan motor yang agamis dan penuh faedah.

Dahulu, para nabi atau ulama mengendarai unta atau kuda untuk menyiarkan agama. Bepergian melanglang buana untuk mengajak manusia kembali mengimani Yang Maha Kuasa.

Hari ini, “kendaraan hidup” tersebut telah terkubur dalam lubang waktu. Tidak relevan lagi jika digunakan di medan beraspal. Selain geraknya yang kurang cepat dibanding kendaraan bermotor, takutnya ia juga buang kotoran sembarangan di tengah jalan. Hadeeehh... 

Memang, sejatinya manusia selalu mengikuti perkembangan zaman. Memperbarui alat bantu mereka dalam menjalani rutinitasnya. Namun, jangan sekali-kali memperbarui ajaran agama. Takutnya dosa.

Maka dari itu, menjelang akhir zaman, pewaris para nabi (ulama) menggunakan sebuah kendaraan modern untuk berdakwah di jalan-Nya, menyebarkan ajaran dari satu kampung ke kampung lainnya.

Motor yang saya pilih sebagai motornya para dai, ialah Honda Prima. Yang konon masih bersaudara dengan Honda Astrea Grand. Jika dirunut dari silsilah trah Honda Astrea, sih, memang benar adanya. Prima itu sebagai kakaknya Astrea Grand yang lebih dulu berojol di tahun 1988. Begitu pun ia menjadi adiknya Honda Astrea Star.

Penjualannya meledak kala itu. Menjadikan motor ini dikenal sebagai motor sejuta umat. Ya kalau boleh disamakan sih layaknya Toyota Avanza di era milenial.

Bahkan kakek saya yang dikenal sebagai imam masjid di kampungnya, masih menyimpan Honda Prima miliknya hingga hari ini. Dahulu, ia kerap menggunakannya sebagai media silaturahmi dari satu majelis ke majelis lain dan dari satu surau ke surau yang lain.

Walaupun saat ini beliau lebih sering diboncengi oleh paman karena usia yang sudah uzur sehingga lebih baik duduk manis daripada harus berkendara.

Honda Prima memang legenda yang masih banyak dicari hingga detik ini. Dalam forum jual-beli motor di Facebook maupun media sosial lainnya, motor tersebut dipasang dengan harga yang tinggi. Bahkan baru-baru ini telah terjual adeknya Honda Prima, yaitu Honda Astrea Grand lansiran tahun 1991 dengan nominal harga 80 juta rupiah. Namun untuk Honda Prima yang kondisinya masih mulus, berkisar antara 7 hingga 9 juta rupiah saja.

Oke. Jadi pertanyaannya, kenapa saya memilih motor Honda Prima sebagai motor yang pas bagi para pendakwah?

Begini ceritanya. Mari kita simak bodi Honda Prima yang bentuknya sungguh sederhana. Permukaan fairing–nya begitu rata tanpa lekukan yang nir-arti seperti motor-motor keluaran masa kini.

Kebanyakan manusia juga bilang kalau sifat seseorang itu tergantung dari apa yang dia pakai. Nah, Bodinya yang sederhana sangat menggambarkan sifat dasar seorang ulama yang selalu membumi, meskipun memiliki ilmu tinggi.

Rangka belakangnya pun datar, tidak seperti motor lainnya yang rada naik sehingga mengakibatkan posisi duduk boncengers menjadi sedikit nungging. Hal ini pun digadang-gadang selain mengurangi rasa pegal, juga menghindari hal mudarat jika berboncengan dengan yang bukan muhrimnya.

Iklan

Warnanya pun benar-benar menyiratkan warna yang begitu bermakna. Versi Honda Prima yang kebanyakan keluar berwarna hitam dan putih. Hitam untuk bodi utamanya dan putih untuk fairing depan.

Hitam dan putih itu memiliki sifat yang netral, mampu dipadukan dengan warna apa pun dan mampu meredam warna ngejreng seperti kuning, oranye, dan warna 428e10. Jadi, warna Honda Prima yang seperti itu memiliki arti bahwa seorang pemuka agama mampu berkawan dan ramah dengan siapa pun. Yang juga penting: mampu menahan diri dari gemerlapnya dunia yang fana ini.

Selain warna, ditengah gempuran mesin 2 tak yang sempat menjadi tren kala itu, Honda Prima menawarkan mesin yang sungguh ramah bagi lingkungan maupun tetangga sekitar. Yap! Mesin 4 tak yang tidak menghasilkan asap dan suara cempreng.

Oleh sebab itu, Honda Prima, dengan mengusung mesin 4 tak, ia dapat berjalan dengan tenang tanpa menghasilkan asap yang berbahaya bagi kehidupan, sekaligus tidak mengganggu orang-orang yang sedang terlelap. Karenanya, dalam agama pun kita diajarkan untuk tidak mengganggu orang maupun mengundang keributan.

Nah, yang terakhir, dari segi harafiahnya. Dalam masyarakat Suku Jawa yang tinggal di desa-desa, kebanyakan menyebut “Honda” sebagai metonimia dari kata motor. Selanjutnya, untuk kata Prima, saya harus berpikir lebih keras lagi dengan berfondasikan moto dari Mojok yang bunyinya “sedikit nakal banyak akal” itu.

Maka jadilah sebuah akronim untuk kata Prima, yaitu “Pengantar RIsalah agaMa”. Maka, bila disandingkan akan menjadi Honda Pengantar Risalah Agama. Subhanallah!

Bukti yang terakhir sudah sangat menyiratkan kalau Honda Prima cocok untuk para ulama dan ustaz. Tapi ya, apa pun kendaraannya, yang pasti minumnya harus bensin. Soalnya kalau ngga nanti bisa mogok di perjalanan. Kasian nanti pak ustaz yang sudah pakai sarung harus dorong-dorong motor karena mogok.

Terakhir diperbarui pada 24 Maret 2018 oleh

Tags: 4 takhondaHonda GrandHonda Primamotor 4 takulamaustaz
Fuad Arkaan

Fuad Arkaan

Artikel Terkait

Megapro, Motor Honda Paling Mengenaskan Sepanjang Sejarah
Otomojok

Megapro Adalah Motor Honda yang Nasibnya Paling Mengenaskan: Kisah Sang Legenda Dipaksa Mati demi Adik yang Nggak Lebih Baik

3 November 2025
Brio, Mobil Honda Paling Dipuja karena Nggak Punya Apa-apa MOJOK.CO
Otomojok

Brio, Mobil Honda yang Paling Aneh: Nggak Punya Apa-apa, tapi bisa Menjadi yang Paling Laris

10 September 2025
PCX Motor Honda Paling Elegan, NMAX Cuma Matik Paling Berisik MOJOK.CO
Otomojok

NMAX Memang Laris, Tapi PCX Lebih Elegan: 5 Alasan Kenapa Anda Harus Berhenti Memuja Matik yang Terlalu Berisik Itu

6 Agustus 2025
NMAX Motor Terbaik Yamaha Pembunuh Popularitas Honda PCX MOJOK.CO
Otomojok

NMAX: Motor Terbaik Yamaha, Wujud Supremasi di Segala Lini Dibanding Honda PCX

2 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.