MOJOK.CO – DayTrans adalah travel paling ajaib di dunia. Fasilitasnya jelek, joknya keras, berjamur, tapi malah terasa istimewa dan selalu penuh penumpang! Ajaib!
Silakan menanyakan tentang nama DayTrans kepada anak-anak muda SCBD (Seturan, Condongcatur, Babarsari, Depok). Saya menjamin banyak yang mengenalnya. Microbus berwarna dominan merah, dengan tulisan “DayTrans” putih besar di badan mobil sudah menjadi identitas mencolok travel ini.
Saya cukup sering menumpang DayTrans jika ada keperluan di Semarang. Kalau bicara soal pilihan, masih banyak pilihan travel lain yang bisa memberikan fasilitas lebih dengan harga yang nyaris sama.
Namun, yang saya heran, kenapa setiap saya menumpang DayTrans, nyaris nggak ada bangku kosong. Semua bangku selalu terisi penuh. Lebih murah dari travel lain? Nggak juga! Lebih nyaman? Apalagi itu. Sudah pasti nggak! Apa sih yang menarik dari travel ini? Hampir nggak ada! Lalu, apa istimewanya?
DayTrans dengan fasilitasnya yang standar dan apa adanya
Rezeki itu misteri. Orang yang kerja pontang-panting tiap hari, nggak tidur berhari-hari kadang rejekinya segitu-gitu aja. Orang lain yang kerja hanya 3 sampai 4 jam, rezekinya melimpah. Dalam dunia transportasi, juga ada yang mirip seperti itu.
Banyak travel yang menawarkan dan menyediakan kenyamanan lebih, kemewahan lebih, namun okupansi penumpangnya nggak bagus-bagus amat. Ada yang modelan DayTrans ini, mobil standar dengan kursi yang keras, tapi okupansi penumpangnya bagus dan selalu penuh. Selama naik DayTrans, saya belum pernah menemukan ada kursi kosong. Iya, nyaris nggak pernah ada. Kursi kosong hanya terjadi saat pandemi.
DayTrans menggunakan Toyota Hiace Commuter dengan kapasitas 14+1. Komposisinya, 14 penumpang dan 1 pengemudi. Sementara travel lain, menyulap 14 penumpang itu dengan hanya menjadi 8 kursi. Tentu dengan kursi yang lebih empuk, lega, lebih banyak fasilitas, dan nyaman, masih memberi penumpang minuman. DayTrans? Nggak ada!
Baca halaman selanjutnya: Travel yang biasa saja, bahkan berbahaya, tapi malah terasa istimewa.
Diam berdebu, bergerak seperti alap-alap berburu
Sepanjang pengalaman saya menjadi penumpang DayTrans, sepanjang itu pula saya belum pernah menemui sebuah unit mereka yang bersih, mengilap, dan bebas dari debu. Pada 2021, saya pernah naik dari pool Majapahit, Semarang. Jadwal keberangkatan pukul 07:00.
Unit yang terparkir di depan pool adalah Hiace Commuter. Kondisinya? Diam berdebu bergerak menangkap bandar sabu. Seperti habis melewati gempuran artileri! Penuh debu dan kotoran, mungkin sisa perjalanan semalam. Interiornya kumuh, dengan plafon penuh bercak air berwarna kegelapan. Seperti air liur yang jadi bahan karya seni pada bantal.
Beberapa kali saya berangkat dari Jombor, yang waktu itu kantornya masih di dekat fly over. Saya berangkat pukul 19:00 tujuan Semarang via Seturan, Jatinom, Boyolali, Salatiga. Kondisinya ya nggak jauh berbeda dengan yang ada di Semarang itu. Bahkan, kaca depan penuh jamur dan baret halus bekas wiper. Dengan kondisi seperti itu saja, kendaraan tetap jalan. Jangan ditanya berapa jumlah penumpangnya, ya, karena penuh!
Pengalaman gila, tapi entah kenapa terasa menyenangkan
Saya sebagai penumpang, yang punya kerjaan sampingan sebagai sopir juga, sebenarnya agak was-was saat DayTrans ini berpapasan dengan kendaraan lain. Sebab, kondisi kaca yang seperti itu membuat pandangan jadi ambyar karena cahaya menyebar ke mana-mana.
Tapi, entah bagaimana ceritanya, pengemudi bisa bekerja dengan kondisi kendaraan yang seperti itu. Apalagi saat itu sedang musim hujan. Edan!
Tak hanya itu saja, lepas Seturan, masuk Ring Road Maguwo, Jalan Jogja-Solo, hingga agen Ngangkruk, Klaten, mobil ini nggak pernah jalan pelan meski dalam kondisi hujan lebat. Setelah Ngangkruk, menuju Jatinom, sama saja. Nggak ada pelan-pelannya juga. Ini sopir super. Ini menarik dan seru. Hahaha.
Puncaknya, setelah Pasar Jatinom menuju arah timur, mobil ini justru semakin menjadi-jadi. Ini jalur yang nggak begitu lebar, yang hanya pas untuk papasan 2 kendaraan sedang dan sedikit besar. Dalam kondisi kaca depan DayTrans yang kotor dan menyebarkan cahaya, pengemudi tetap bergerak cepat zig-zag mencari kesempatan untuk bisa keluar dari deretan truk-truk pasir bermuatan yang sudah memakai mode kura-kura menuju arah yang sama.
Kalau bukan mobil yang sehat dan sopir yang berpengalaman, nggak akan sanggup begini. Mesin 2KD Toyota Hiace memang luar biasa kalau untuk hal-hal beginian. Tenaganya terasa dari putaran bawah sampai atas.
Jujur saja, Hiace Commuter bukan mobil yang nyaman-nyaman banget. Apalagi dengan jok standar bawaan pabrik yang cenderung keras, sudah pasti guncangan makin jelas.
Melihat kondisi jalanan Jatinom yang nggronjal-nggronjal seperti itu, pengemudi yang mosak-masik berusaha keluar dari keruwetan jalan, yang saya heran, semua penumpang bisa tidur nyaman. Ini hanya ada 2 kemungkinan; tidur pasrah, atau tidur memang karena lelah. Saya termasuk golongan yang pasrah pada sopir DayTrans. Mau terjadi apa saja, ya sudahlah.
Biasa, namun istimewa
DayTrans Jogja-Semarang memang biasa-biasa saja dari sisi kenyamanan, fasilitas, juga layanan. Saya rasa kita sepakat soal ini. Kecuali kalau kamu hanya tahu travel DayTrans dan nggak pernah naik travel lain. Nggak masalah kalau nggak sepakat. Tapi, ada hal lain yang saya rasa ini menjadi hal yang istimewa.
Pertama, jadwalnya banyak dan ada setiap 1 jam. Kamu mau berangkat pagi buta atau hampir tengah malam sebelum kuntilanak keliaran, jadwalnya ada. Keberangkatan pertama mulai pukul 04:00 dan terakhir di 23:00.
Kedua, ketepatan waktu. Soal ini saya akui DayTrans luar biasa. Mau hujan badai tetap berangkat sesuai jadwal. Telat 5 menit masih okelah. Bahkan, mereka rela meninggalkan penumpang yang datang terlambat. Eh, ini bukan rela, sih. Tapi harus! Bonus yang sering saya dapat adalah tiba sampai tujuan masih jauh dari jam estimasi. Bayangkan saja, dari Seturan pukul 04:30 pagi, tiba di pool Karang Ayu Semarang di 06:59! Waktu perjalanan hanya 2,5 jam dari estimasi yang dijanjikan, yaitu 4 jam.
Ketiga, jiwa raga lebih sehat. Ini masih berkaitan dengan yang pertama. Kalau kamu adalah penumpang setia garis keras DayTrans, intensitas sering bepergian akan membuat badanmu menjadi kebal dan biasa terhadap benturan kerasnya jok mereka. Kerasnya jok DayTrans akan membuat kamu terbiasa menjalani kerasnya hidup.
Keempat, membuatmu lebih religius. PO Rela, Sugeng Rahayu, juga DayTrans menjadi perusahaan transportasi yang ikut berpartisipasi membuat kita sadar dan selalu ingat, bahwa sebagai manusia, ada dzat Yang Maha Kuasa yang menguasai langit, bumi, dan seluruh alam semesta.
Kelima, ini hal yang mungkin bagi saya, yang warga kabupaten agak sedikit terkejut, di mana biasanya perusahaan transportasi seperti ini melakukan penghematan, terutama pada penggunaan ban, DayTrans menggunakan ban Michelin untuk armadanya! Saya nggak mau heran, tapi saya terlanjur heran. Ya, sudah.
Penulis: M. Mujib
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 3 Hal yang Bikin Saya Nggak Nyaman Saat Naik Mobil Travel dan pengalaman menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.