Pemerintah Indonesia memberikan gelar pahlawan nasional Indonesia kepada WR Soepratman sejak tahun 1971. Selain berjasa dalam menggubah lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, tanggal kelahirannya juga mendapat tempat dalam sistem kalender nasional, yakni Hari Musik Nasional yang kita peringati setiap tanggal 9 Maret.
Musisi kelahiran Purworejo ini mengawali karier bermusiknya sebagai penyanyi kafe di Bandung. Ia pernah tergabung dalam sebuah grup band beraliran jazz. Memang banyak yang mengenal WR Soepratman sebagai seorang penggubah lagu, tetapi ia saat itu juga seorang jurnalis. Ia pernah bekerja sebagai wartawan sebuah harian lokal Bandung bernama Kaoem Kita, koran bikinan Abdul Moeis.
Ia lantas pindah ke Jakarta dan menjadi jurnalis untuk koran Sin Po pada tahun 1925 hingga 1930. Sin Po adalah koran yang berisi pandangan-pandangan peranakan Tionghoa yang sedang dalam persimpangan jalan dalam memilih kiblatnya kepada Indonesia atau Tiongkok. Menariknya, harian Sin Po pernah meletakkan sebuah rubrik bernama INDONESIA di halaman pertamanya.
Lagu “Indonesia Raya”
Sosok yang punya nama lengkap Wage Rudolf Soepratman ini menulis dan menggubah lagu “Indonesia Raya” ketika ia masih menjadi jurnalis koran Sin Po. Koran ini jugalah yang akhirnya pertama kali menayangkan notasi lagu Indonesia Raya lengkap dengan partitur dan liriknya pada 10 November 1928.
Konon lagu “Indonesia Raya” sudah jadi jauh hari sebelum berkumandang pada Kongres Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Lagu tersebut pertama kali direkam melalui perusahaan rekaman yang dimiliki oleh peranakan Tionghoa, Yo Kim Tjan.
Jasa WR Soepratman menciptakan lagu kebangsaan Indonesia di zaman pergerakan masih terus berkumandang sampai sekarang. Bukan hanya terdengar setiap upacara bendera hari Senin di sekolah-sekolah, tetapi juga nyaris terdengar setiap hari di berbagai kegiatan publik di Jogja setiap pukul sepuluh pagi.
Seperti apa perjalanan sejarah lagu “Indonesia Raya” yang saat ini menjadi lagu wajib nasional? Apakah ikhtiar untuk memperdengarkan lagu Indonesia Raya setiap hari sudah sejalan dengan cita-cita Sumpah Pemuda? Episode Jasmerah kali ini bakal mengupas pertanyaan-pertanyaan tersebut secara lebih mendalam berdasarkan fakta sejarah. Tonton video di atas sampai habis.
—
Mau nonton video edisi #Jasmerah sebelumnya kunjungi playlist Youtube di sini. Atau jika mau lihat-lihat video Mojok yang lain dengan isu dan tema yang menarik, yuk ngintip video-video lainnya di sini.