Yogyakarta, kota yang terkenal dengan budaya dan keramahannya, sudah berulang kali diselimuti rasa cemas dan ketakutan akibat maraknya aksi klitih. Istilah yang semula merujuk pada aktivitas nongkrong santai di malam hari, kini menjelma menjadi simbol teror bagi masyarakat.
Akar klitih sebetulnya berawal dari aksi tawuran antarpelajar pada era 90-an. Seiring waktu, aksi ini berkembang menjadi aksi kejahatan jalanan yang dilakukan oleh sekelompok remaja dengan sasaran orang-orang yang dianggap lemah. Modus operandi mereka beragam, mulai dari penjambretan, penganiayaan, bahkan pembunuhan.
Sampai sekarang fenomena klitih seperti tak pernah ada habisnya. Hampir setiap tahun isu ini muncul lagi dan lagi. Usaha-usaha untuk menanggulangi kekerasan di jalan ini tidak banyak membuahkan hasil.
Episode PutCast kali ini mengundang Gusti Aditya, penulis buku “Jogja Bab Getih dan Klitih” untuk berbincang hal-hal apa saja yang melatarbelakangi masalah ini. Betulkah semata hanya karena kenakalan anak muda atau ada faktor yang lain? Simak cerita selengkapnya dengan menonton video di atas.