Pasar Ngasem termasuk salah satu pasar tradisional tua di Yogyakarta yang berdiri sejak tahun 1809. Pasar ini terletak di bilangan Tamansari, tak jauh dari area Kraton Jogja. Pada awalnya, masyarakat mengenal Pasar Ngasem sebagai pasar burung terbesar di Yogyakarta. Kini banyak warga masyarakat Jogja yang menganggap pasar ini sebagai salah satu destinasi kuliner Pasar Ngasem.
Menurut sejarahnya, kawasan Pasar Ngasem dahulu berupa danau. Sultan Hamengku Buwono II sering berpelesir ke danau ini sambil melihat-lihat keindahan keraton dari luar benteng. Namun, seiring berjalannya waktu, danau tersebut beralih fungsi menjadi perkampungan. Di tengah-tengah perkampungan tersebut, kemudian berdiri sebuah pasar yang khusus menjual burung.
Pada masa itulah, burung adalah hewan peliharaan yang bergengsi. Alasannya burung dapat dilatih untuk berkicau dengan suara yang merdu. Lambat laun Pasar Ngasem menjadi salah satu tempat favorit bagi para bangsawan dan priyayi untuk membeli burung.
Pada tahun 1960-an, Pasar Ngasem semakin ramai setelah pedagang burung dari Pasar Beringharjo berpindah ke tempat ini. Hal ini terjadi karena Pasar Beringharjo semakin padat dan tidak lagi mampu menampung banyaknya pedagang burung.
Pada tahun 2010, Pasar Burung Ngasem akhirnya pindah ke Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) di Jalan Bantul. Pasar ini sudah tak layak sebagai pasar burung. Sampai kemudian berubah fungsi menjadi pasar tradisional pada umumnya yang menjual aneka kebutuhan pokok sehari-hari.
Pasar Ngasem menawarkan berbagai kuliner lezat yang siap menggoyang lidah, mulai dari makanan berat hingga jajanan pasar. Episode Goyang Lidah kali ini akan mengulik lebih jauh surga kuliner di bekas pasar burung ini. Apa saja rekomendasi makanan unik dan menarik yang bisa ditemukan di pasar ini? Tonton videonya sampai selesai!