Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Menjadi Manusia di Smoking Area

Puthut EA oleh Puthut EA
15 September 2014
A A
Menjadi Manusia di Smoking Area
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bandara adalah tempat tersibuk dan bergegas. Orang-orang berjalan dengan mata lurus, langkah tegap, sambil mencangklong tas atau menggeret koper. Kebanyakan wajah mereka diam, dingin, dan wangi. Hanya sedikit yang terlihat rileks.

Suara pengumuman entah untuk jadwal keberangkatan, keterlambatan, dan panggilan orang, diudarakan dengan datar. Suara perempuan itu mirip robot. Mungkin memang robot. Mekanis. Merdu tapi hambar.

Etalase-etalase tampak gemerlap. Harga barang rata-rata naik dua kali lipat. Lampu-lampu terlihat mewah, desain interior kelihatan mahal. Namun kesan kaku tetap tak bisa dilepaskan.

Bandara punya kesan dari ujung ke ujung, lorong ke lorong: dingin, kaku, mewah, bergegas. Tanpa emosi.

Namun ada satu oase yang membuat semua pudar, mencair, rileks; jika kita masuk ruang smoking area. Wajah-wajah kembali ekspresif. Wajah manusia.

Di sana orang bertegur sapa, berkomunikasi, meminjam korek, bertanya hendak ke mana, kalau sudah mulai akrab berkisah tentang bisnis mereka, mengomentari tayangan-tayangan di layar televisi, berseloroh, kadang ada perdebatan kecil. Di ruangan yang sering diplesetkan sebagai ‘burning area’ karena tempatnya yang sengaja dibuat sangat kecil sehingga penuh asap, mereka tampil dengan melepaskan semua atribut. Tidak peduli direktur atau karyawan, selebritas atau wartawan, intelektual atau budayawan, semua membaur.

Di ruangan itu, seorang direktur yang tidak kebagian tempat duduk tidak merasa harus dipersilakan duduk oleh orang lain. Biasa saja. Orang-orang berjas dan berdasi tidak lebih istimewa dibanding orang-orang berkaos dan bercelana jins.

Di negeri ini ada keganjilan yang nyaris tidak masuk akal. Para perokok yang berdesakan di smoking area itu mengkonsumsi barang legal dengan cukai yang sangat tinggi. Tapi mereka diperlakukan seperti para paria, interniran, kriminal, dalam sebuah ‘burning area’ yang sempit dan sesak.

Bukankah dengan cukai yang mereka beli, seharusnya justru para perokok diberi tempat yang nyaman?

Tapi setiap upaya yang menggencet selalu ada yang justru menguat. Seperti yang bisa kita saksikan di dua tempat yang berbeda di sebuah bandara. Lihatlah ruang lapang non-smoking area: orang-orang yang diam, menekuk kepala, sibuk dengan gajet pintar, tidak pernah melirik teman sebangku, apalagi berbincang.

Lalu alihkan pandangan Anda ke smoking area: mereka saling berinteraksi, dari mulai pinjam korek api sampai berbincang tentang bisnis dan tayangan televisi.

Di smoking area, mereka kembali menjadi manusia.

Terakhir diperbarui pada 2 Maret 2021 oleh

Tags: Perokoksmoking area
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

malioboro, smoking area.MOJOK.CO
Ragam

Panduan Menjadi Perokok Santun di Kawasan Bebas Rokok (KTR) Malioboro Biar Nggak Didenda Rp7,5 Juta

27 Februari 2025
perokok di jalan mojok.co
Kilas

Wahai Perokok, Kami Bukan Asbak Jalananmu

2 Juli 2023
Kiat Bagi Orangtua Agar Bisa Merokok di Rumah
Kepala Suku

Kiat Bagi Orangtua Agar Bisa Merokok di Rumah

17 Maret 2022
Harga Rokok Naik: Ketika Rakyat Dianggap Beban oleh Negara MOJOK.CO
Esai

Harga Rokok Naik: Ketika Rakyat Dianggap Beban oleh Negara

5 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa” Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.