Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Sosok

Solo Rasa India: Cerita Kaki Palsu Kesayangan Antar Bocah India ke Babak Hidup yang Tak Terbayangkan

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
1 November 2025
A A
Jagadesh Dilli, atlet para-badminton yang bermain dengan kaki palsu di ajang Polytron Para Badminton International 2025 di GOR Manahan, Solo MOJOK.CO

Ilustrasi - Jagadesh Dilli, atlet para-badminton yang bermain dengan kaki palsu di ajang Polytron Para Badminton International 2025 di GOR Manahan, Solo. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kehilangan satu kaki sejak kecil nyatanya tak membuat ruang gerak Jagadesh Dilli (31) menjadi terbatas dan tertatih. Ditopang kaki palsu (kaki prostetik), atlet asal India tersebut telah malang-melintang mengikuti berbagai kejuaraan para-badminton level internasional

***

Ada 24 negara yang mengirim kontingen di ajang Polytron Indonesia Para Badminton International (PIBI) 2025 di Solo. Yakni sebuah kejuaraan para-badminton internasional yang dihelat atas kolaborasi dari Bakti Olahraga Djarum Foundation, Polytron, BWF, dan NPC Indonesia.

Meski tuan rumahnya adalah Indonesia, tapi India menjadi negara pengirim kontingen terbanyak. Ada sekitar 40-an atlet yang bertanding di berbagai kategori dan nomor di PIBI 2025.

Para-Badminton di GOR Manahan: Solo rasa India

GOR Manahan, Solo—tempat kejuaran berlangsung—rasa-rasanya menjadi home base bagi atlet-atlet India. Bagaimana tidak, sejak hari pertama perhelatan (Rabu, 29/10/2025) hingga Jumat, (31/10/2025), amat mudah bersua dengan atlet dan official India di setiap sudut GOR Manahan.

Salah satu yang bisa saya ajak berbincang adalah Jagadesh Dilli. Perawakannya tinggi besar. Hanya saja kalem dan bersahabat. Kesan itu saya tangkap ketika kami bertemu di tribun penonton di hari kedua Polytron Para Badmintion International 2025, Kamis (30/10/2025).

Dilli—panggilan akrabnya—bermain di kategori Standing Lower 3 (SL3). Kategori ini untuk para atlet yang mengalami gangguan pada salah satu atau kedua tungkai bawah dan keseimbangan berjalan/berjalan buruk. Misalnya atlet dengan cerebral palsy, polio bilateral, atau kehilangan kedua kaki di bawah lutut.

Dilli memang bermain dengan satu kaki prostetik. Namun, dalam setiap pertandingan para-badminton—dan bahkan sepanjang hidupnya—ia merasa tak seperti sedang menggunakan “kaki palsu”.

Kehilangan kaki sejak balita, tapi justru gila olahraga

Dilli lahir di Chennai, 8 Februari 1994. Seingatnya, ia memang lahir dengan kondisi kaki kiri bermasalah. Oleh karena itu, mau tidak mau kaki kirinya harus diamputasi saat ia masih berusia 3 tahun.

Orang-orang mungkin mengira hidup Dilli akan terasa serba terbatas. Tapi kekhawatiran itu salah belaka. Sebab, sejak akhirnya mengenal banyak olahraga, ia justru aktif di berbagai cabang.

“Di sekolah dulu selain bermain badminton, saya juga bermain basket dan voli. Saya juga suka berenang,” ujar Dilli dengan senyum hangat. “Di luar olahraga saya bisa memainkan musik.”

Jagadesh Dilli, atlet para-badminton yang bermain dengan kaki palsu di ajang Polytron Para Badminton International 2025 di GOR Manahan, Solo MOJOK.CO
Jagadesh Dilli, atlet para-badminton yang bermain dengan kaki palsu di ajang Polytron Para Badminton International 2025 di GOR Manahan, Solo. (Eko Susanto/Mojok.co)

Untung dikelilingi orang-orang baik

Ada masanya ketika Dilli merasa insecure. Sebab, ia memiliki kondisi berbeda dengan kerabat dan orang-orang di sekitarnya.

Namun, keluarga dan teman-temannya nyaris tak ada yang memerlakukannya berbeda. Mereka menganggap Dilli sama normalnya dengan orang-orang yang beranggota tubuh utuh.

Itu membuat Dilli tidak merasa berada dalam bayang-bayang keibaan orang lain. Dari situlah kepercayaan dirinya terus tumbuh.

Iklan

“Keluarga saya malah memperlakukan saya seperti orang normal. Itu membuat saya menjadi merasa normal sepenuhnya. Tidak merasa berbeda,” kata Dilli.

Jagadesh Dilli, atlet para-badminton yang bermain dengan kaki palsu di ajang Polytron Para Badminton International 2025 di GOR Manahan, Solo MOJOK.CO
Jagadesh Dilli, atlet para-badminton yang bermain dengan kaki palsu di ajang Polytron Para Badminton International 2025 di GOR Manahan, Solo. (Eko Susanto/Mojok.co)

Badminton mengubah hidup

Dari sekian olahraga yang Dilli ikuti sejak kecil, ia lantas menjatuhkan pilihan untuk fokus menekuni bulu tangkis. Ia bergabung dengan Akademi Bulu Tangkis Pullela Gopichand, Hyderabad. Turnamen-turnamen domestik di (India) mulai ia cicil ikuti satu persatu.

Pada akhirnya, bulu tangkis mengubah banyak hal dalam hidup Dilli.

Di masa-masa awal meniti karier sebagai pebulu tangkis profesonal, Dilli mengaku masih nyambi menjadi pekerja swasta.

“Pada 2022 pernah main di Bahrain Intarnational Para Badminton 2022. Lalu dapat medali perak waktu di FOX’S Indonesia Para Badminton International 2022,” beber Dili.

“Pada 2023, saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan tetap saya sebelumnya. Saya pilih full time jadi atlet para-badminton. Saya merasa jalan hidup saya sepertinya untuk menjadi atlet (Karena sedari kecil sudah menggilai olahraga—terutama untuk tepok bulu),” sambungnya.

Setelah menjadi atlet—dan terus mematangkan diri di klub—Dilli menorehkan banyak prestasi di ajang internasional. Nyaris di setiap kejuaraan internasional Dilli berhasil membawa pulang medali perunggu atau emas (Semua diunggah di akun Instagram miliknya: @jagadeshdilli). Salah satu yang paling baru adalah raihan medali emas di China Para Badminton 2025 pada bulan September lalu.

“Olahraga ini mengajarkan dan memberi saya lebih dari yang saya bayangkan dalam babak hidup saya. Sungguh beruntung dan semoga saya selalu diberkati,” tutur Dilli.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Jagadesh Dilli (@jagadeshdilli)

Kaki bantu menerjang “jalan buntu”

Bulu tangkis memang memberi Dilli berkah tak terkira. Sebab, melalui olahraga tersebut, ia—dengan kaki palsunya—bisa melangkah hingga jauh, dari masa kecil yang sesekali dihantui “kebuntuan” perihal jalannya di masa depan sebagai orang dengan anggota tubuh tak utuh.

“Kalau saya renungkan, ternyata saya tidak pernah merasa kesulitan dengan kaki prostetik. Di manapun, kapan pun, semua terasa mudah bagi saya meski beraktivitas dengan kaki palsu,” beber Dilli.

Jagadesh Dilli, atlet para-badminton yang bermain dengan kaki palsu di ajang Polytron Para Badminton International 2025 di GOR Manahan, Solo MOJOK.CO
Jagadesh Dilli, atlet para-badminton yang bermain dengan kaki palsu di ajang Polytron Para Badminton International 2025 di GOR Manahan, Solo. (Eko Susanto/Mojok.co)

Kaki prosetetik itu tidak sekadar membantu Dilli berjalan dengan dua kaki. Lebih dari itu, ia merasa kaki prostetiknya membuat langkahnya lebih lincah.

“Itulah kenapa saya selalu bawa kaki prostetik pertama saya kala meniti karier menjadi atlet. Saya bawa di setiap turnamen karena menjadi kaki palsu kesayangan,” kata Dilli sembari menunjukkan kaki prostetik pertamanya tersebut yang melekat di kaki kirinya.

Sebenarnya, Dilli juga membawa kaki bantu cadangan. Namun, dia merasa sudah memiliki ikatan emosional dengan kaki prostetiknya tersebut. Sebuah kaki dari titanium berwarna hitam berkelir oranye dengan telapak bawah berwarna putih. Kaki yang mengantar Dilli dari bocah biasa penggila olahraga ke panggung olahraga internasional.

Langkah Dilli memang harus terhenti di hari ketiga PIBI 2025. Ia kalah telak dalam dua sektor pertandingan yang ia ikuti.

Di sektor ganda putra, Dilli yang berpasangan dengan Naveen Sivakumar harus tumbang dari saudara senegaranya sendiri (Pramod Bhagat dan Sukant Kadam). Dilli dan Naveen sebenarnya tampil meyakinkan di set pertama. Namun, mereka dibabat habis di set ketiga dengan skor akhir: 21:12, 12:21, 19:21.

Lalu di sektor tunggal putra, langkah Dilli dihentikan atlet para-badminton dari England, Daniel Bethel, dalam dua set sekaligus: 6:21, 17:21.

“Tapi saya tidak akan berhenti untuk terus melangkah lebih jauh,” tegas Dilli.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Saya Imigran, Muslim, dan Difabel yang Hidup di Negara Diskriminatif. Tapi Allah dan Badminton Menemani Perjalanan Hidup Saya atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

 

 

 

 

Terakhir diperbarui pada 1 November 2025 oleh

Tags: atlet para badmintonBadmintonbulu tangkisbulu tangkis difabelgor manahanindiakaki palsukaki palsu atletmanahan solopara badmintonsolo
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga
Pojokan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah Mojok.co
Ragam

Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah

28 November 2025
Suka Duka Jadi Pelatih Atlet Para-badminton: Dari Pemain yang Ngambek,  hingga Iming-iming Hadiah dari Kantong Sendiri MOJOK.CO
Sosok

Suka Duka Pelatih Atlet Para-badminton: Dari Pemain yang Ngambek, hingga Iming-iming Hadiah dari Kocek Pribadi

4 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.