Namun saat itu, ia juga punya ide untuk mengajukan tiga novel lain sebagai karya akhir. Dua novel lainnya yaitu Berandal Bermoral dan Joni Melawan Arus hingga terpilihlah satu novel berjudul Catatan Sang Berandal untuk tugas akhirnya tadi.
Laki-laki asal Brebes itu bercerita, proses pembuatan novel Catatan Sang Berandal membutuhkan waktu empat bulan. Kurang lebih, isinya bercerita soal kehidupan pribadinya yang mencintai musik punk tapi juga kental dengan dunia santri.
“Saya mondok sejak usia 9 tahun dan lulus MTs di Cirebon. Sejak kelas 1 MTs itu saya kenal musik punk terus mulai ‘nyetreet’ saat ada konser atau ziarah ke makam Sunan Gunung Jati,” kata dia.
Lulus S2 di UIN Walisongo Semarang di usia 22 tahun
Usai lulus S1 di UIN Walisongo Semarang, Syafiq makin haus akan ilmu. Ia pun melanjutkan studi S2-nya di kampus dan jurusan yang sama. Serta, berhasil menyelesaikan studi S2-nya di usia 22 tahun sebagai lulusan terbaik di jurusannya.

Setelah lulus kuliah S2 di tahun 2023 dengan judul tesis “Pendidikan Agama Kaum Punk”, ia bekerja sebagai staf ahli di DPRD Provinsi Jawa Tengah hingga November 2024. Di masa-masa itu, Syafiq mulai bermuhasabah dan memikirkan tangga kariernya.
“Saya punya cita-cita membangun penerbitan buku dan mencetak banyak penulis muda, serta ingin menjadi dosen,” ujarnya.
Oleh karena itu, untuk mengembangkan kemampuannya, Syafiq memutuskan kuliah S3 (tetap) di UIN Walisongo Semarang. Ke depan, ia ingin membangun yayasan pendidikan yang bisa dipakai sebagai sekolah alternatif untuk masyarakat kurang mampu.
“Saat ini, saya sedang memproses pengajuan SK Yayasan Pendidikan Digdaya Book. Dari sini saya ingin mencetak ratusan penulis buku baik solo maupun antologi, serta bisa diakses secara gratis via penerbit Digdaya Book,” harap Syafiq.
Mahasiswa S3 UIN Walisongo Semarang itu menegaskan kunci sukses dalam pendidikan tidak bergantung pada pendidikan formal saja, melainkan pendidikan dalam masyarakat.
“Sejak menjadi siswa, saya sering belajar di pesantren, jalanan, dan tempat mana pun di alam raya ini. Gurunya semua orang atau apa pun yang kutemui,” kata Syafiq.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Tuntaskan S3 UGM dengan IPK Sempurna, Meski Sempat Ditolak Beasiswa karena Usia atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.











