Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal

Alasan Tapak Suci Tinggalkan Tenaga Dalam dan Tak Ingin Punya Banyak Pendekar

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
18 Juni 2023
A A
Beranda Liputan Sosok
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tapak Suci Putera Muhammadiyah merupakan perguruan pencak silat historis dari Jogja. Mojok berkunjung ke Bina Manggala, tempat bersejarah yang jadi saksi kelahiran dan perkembangan aliran ini di Kauman, Jogja. Menggali alasan mengapa perguruan ini memilih menanggalkan tenaga dalam.

***

Suara hantaman pukulan dan tendangan ke samsak terdengar jelas saat saya berjalan kaki mendekati Bina Manggala. Sebuah tempat pemusatan latihan atlet Tapak Suci yang terletak di sisi utara Masjid Gede Kauman, Yogyakarta.

Bina Manggala merupakan tempat bersejarah bagi perkembangan perguruan ini. Bangunan ini berdiri medio 1980-an di sebidang tanah pemberian dari Sri Sultan HB IX. Saat ini berfungsi menjadi tempat latihan para atlet pembinaan prestasi di bawah Pimpinan Daerah Tapak Suci Kota Yogyakarta.

Sebentar lagi pukul empat sore. Waktunya para atlet mulai berlatih di gelanggang tersebut. Para remaja berseragam merah-kuning terlihat berseliweran. Ada yang datang sendiri dan ada juga  yang diantar oleh orang tua.

Saat anak-anak masuk ke dalam untuk mulai pemanasan di atas matras, sebagian orang tua bercengkerama dan bertukar cerita di depan. Ada tiga orang ibu-ibu yang menarik perhatian saya. Mereka asyik memakan kudapan sambil menunggu putra mereka.

Baca Juga:

Jadi manusia paling apes dan ironis: Punya kakak PSHT fanatik dan bapak kru sound horeg sampai batin tertekan MOJOK.CO

Nasib Jadi Manusia Paling Apes dan Ironis: Punya Kakak Fanatik PSHT dan Bapak Kru Karnaval Sound Horeg, Hari-hari Batin Tersiksa

15 Agustus 2025
4 Sisi Terang PSHT: Ternyata Ada, Sebelumnya Terkubur Dosa MOJOK.CO

Dosa PSHT Memang Banyak, Bahkan Saya Pernah Mereka Ancam, tapi Selesai dengan Baik Bukti Ada Juga Sisi Terang Organisasi Silat Ini

1 Agustus 2025

Tiga ibu-ibu itu berasal dari Kotagede. Tiga kali dalam sepekan, mereka mengantar dan menunggu anaknya berlatih. Sebentar lagi ada Kejuaraan Nasional Tapak Suci di Padang yang bertepatan dengan momentum pertambahan usia perguruan yang ke-60, 31 Juli 2023.

Gedung bersejarah yang menjadi bagian perjalanan Tapak Suci. Perguruan ini merupakan gabungan tiga perguruan pencak silat. Para pendiri dulunya pernah belajar tenaga dalam. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)
Gedung bersejarah yang menjadi bagian perjalanan Tapak Suci. Perguruan ini merupakan gabungan tiga perguruan pencak silat. Para pendiri dulunya pernah belajar tenaga dalam. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Alasan orang tua dukung anaknya latihan Tapak Suci

Salah satu di antara mereka, Juwarti (53) sedang mengantar anak lelakinya yang berusia 16 tahun. Anaknya akan bertanding di kelas fighter di Padang bulan depan. 

Awalnya Juwarti tak pernah menargetkan anaknya agar bisa berprestasi di dunia pencak silat. Baginya, mengikuti bela diri supaya anaknya bisa membentengi diri. Ia mengaku yakin dengan Tapak Suci lantaran aliran ini “sejuk”.

“Nuansa agamanya kuat. Di jiwa rasanya sejuk saja gitu. Walaupun bela diri tapi nggak jago-jagoan. Bukan untuk unjuk gigi,” ujarnya. Rekannya sontak tertawa sambil menunjuk gigi Warti yang sudah tanggal.

Menurut Warti, keikutsertaan anaknya di Tapak Suci membuatnya sedikit tenang. Anaknya bisa terhindar dari kenakalan pelajar yang marak di Jogja. Energi remajanya yang melimpah tersalurkan di gelanggang.

“Ini walaupun bela diri saya justru tenang. Pelatih ikut mengawasi anak-anak jangan sampai ikut klitih opo geng-gengan. Banyak kan sekarang pelajar itu,” curhatnya. Ibu-ibu ini asyik berbincang sambil memakan klepon yang mereka beli dari pedagang asongan. 

Saya lantas, melangkahkan kaki ke dalam gedung, para siswa TS sudah mentas dari pemanasan. Mereka mulai terpecah menjadi dua kelompok yakni seni dan petarung. Suara hantaman di samsak dan suara berdengus melepaskan energi, terdengar bersahut-sahutan.

Tapak Suci tidak ingin punya banyak pendekar

Bowo Saputro (47), pelatih bersabuk biru lantas menyambut saya. Kami telah membuat janji wawancara sebelumnya. Di tengah riuh gelanggang kami mulai berbincang.

Iklan

Tapak Suci memiliki tiga jenjang yakni siswa, kader, dan pendekar. Siswa menggunakan sabuk kuning, kader berwarna biru, dan pendekar menggunakan sabuk berwarna hitam. 

Peragaan salah satu jurus di Tapak Suci. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)
Peragaan salah satu jurus di Tapak Suci. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Perlu proses panjang untuk menjadi pendekar di perguruan ini. Menamatkan jenjang sabuk kuning saja perlu waktu paling cepat 2,5 tahun. Berlanjut pada jenjang kader yang memakan durasi rata-rata lima tahun. Beberapa perguruan lain, hanya butuh 2-3 tahun sampai bisa menyandang gelar pendekar.

“Kalau sesuai kurikulum, bisa sabuk hitam paling cepat 7,5 tahun. Tapi realitanya kebanyakan jauh lebih lama,” terangnya.

Perguruan ini banyak berkembang lewat jaringan sekolah Muhammadiyah. TS menjadi ekstrakulikuler di SD sampai SMA. Di perguruan tinggi juga menjadi salah satu unit kegiatan mahasiswa. Hal itulah yang membuat kurikulum menyesuaikan kemampuan instansi pendidikan.

Di luar itu, terdapat cabang-cabang Tapak Suci yang terbuka bagi peserta umum. Di Jogja, beberapa contohnya ada di Kotagede dan Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta.

Idealnya latihan berlangsung dua kali setiap pekan. Sedangkan di sekolah umumnya kegiatan ekstrakulikuler hanya ada satu kali dalam setiap minggu. 

“Nah makannya, kenaikan tingkat yang idealnya enam bulan sekali, di sekolah jadi setahun sekali,” papar sosok yang juga aktif di Biro Pendidikan dan Anggota Pimda TS Kota Yogyakarta ini.

Di jenjang siswa dan kader sendiri TS memiliki lima tingkatan melati yang terpasang di sabuk. Sedangkan di tingkatan pendekar ada empat plus satu tingkatan. 

Setiap siswa TS harus memahami gerak dasar pencak silat dengan baik saat hendak naik tingkat. Tidak sekadar menghafal, tapi juga punya pengetahuan yang matang. Buat Bowo, cepat naik tingkat tidak selalu sejalan dengan kualitas didikan.

“Di perguruan kami, tidak mengejar banyak pendekar supaya terlihat ‘wah’. Lebih menekankan pemahaman gerak bela diri yang matang dan juga akhlaknya,” terangnya.

Pertikaian di jalan adalah hal memalukan

Bowo mengaku, di kalangan TS, terlibat perselisihan di jalan yang melibatkan perguruan adalah hal yang sangat dihindari. Baginya, itu merupakan sesuatu yang memalukan.

“Gesek di jalan itu memalukan. TS terikat dengan induk organisasi yakni Muhammadiyah. Kita juga membawa nilai Islam,” katanya.

Peragaan jurus menggunakan senjata oleh murid Tapak Suci. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)
Peragaan jurus menggunakan senjata oleh murid Tapak Suci. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Bowo tidak memungkiri bahwa ada segelintir anggota yang terlibat pertikaian di jalan. Namun, perguruan tidak akan terlibat jika itu merupakan urusan personal.  Lain hal jika urusan itu melibatkan nama TS, maka anggota lain akan mencoba membantu.

Jika anggotanya terbukti benar maka rekan seperguruan akan turun tangan memberikan dukungan dan bantuan. Jika salah pun tak segan menegur serta mengingatkan.

“Kalau dia mau berkelahi di jalan tentu nggak boleh bawa nama perguruan. Menang urusan sendiri dan kalah juga demikian,” ungkapnya

Bowo mengakui bahwa perguruan ini memang tidak punya doktrin kebersamaan dan kekeluargaan yang menonjol. Itu suatu hal yang menurutnya menjadi kekurangan. Di perguruan lain, menurut Bowo, persaudaraan sejatinya bisa membawa banyak hal baik.

“Doktrin kebersamaan itu salah satu daya tarik pencak silat. Kebersamaan itu kekuatan,” terangnya.

Jika berada di jalur yang tepat kebersamaan bisa membawa banyak maslahat. Ia bercerita, praktik di berbagai perguruan, ketika ada anggota yang sakit keluarganya bisa nyaris tidak mengeluarkan biaya. Hal itu karena saudara di perguruan membantunya bersama-sama.

“Kita mengakui belum bisa sampai di titik itu,” ujarnya.

Baca halaman selanjutnya

Meninggalkan tenaga dalam

Halaman 1 dari 2
12Next
Tags: pencak silatpendekarsilattapak sucitenaga dalam
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Jadi manusia paling apes dan ironis: Punya kakak PSHT fanatik dan bapak kru sound horeg sampai batin tertekan MOJOK.CO
Ragam

Nasib Jadi Manusia Paling Apes dan Ironis: Punya Kakak Fanatik PSHT dan Bapak Kru Karnaval Sound Horeg, Hari-hari Batin Tersiksa

15 Agustus 2025
4 Sisi Terang PSHT: Ternyata Ada, Sebelumnya Terkubur Dosa MOJOK.CO
Esai

Dosa PSHT Memang Banyak, Bahkan Saya Pernah Mereka Ancam, tapi Selesai dengan Baik Bukti Ada Juga Sisi Terang Organisasi Silat Ini

1 Agustus 2025
PSHT vs Tapak Suci. MOJOK.CO
Ragam

PSHT dan Tapak Suci, Sama-sama Ajarkan Budi Pekerti Luhur tapi Satu Dikenal Biang Rusuh dan Satu Lagi Anti Tawur

29 Juli 2025
Madiun Kota Pendekar tapi ulah PSHT bikin malu. MOJOK.CO
Ragam

Derita Orang Madiun, Mau Sombong ke Daerah Lain tapi Kena Cap Jelek karena Ulah PSHT hingga Dicap Sarang PKI

28 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Uneg-uneg Guru Ngaji Privat untuk Orang Tua, Kami Butuh Gaji Kami Cair. MOJOK.CO

Uneg-uneg dari Guru Ngaji Privat Anak, Kami Butuh Gaji Kami Cair

Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.