Saat cemoohan kerap mendera profesi tukang parkir, petugas parkir di UMS bisa jadi teladan. Sebab, ada Jupiter MX dan beberapa motor lain yang ditinggal lebih dari lima tahun oleh pemiliknya pun masih aman.
Pada Selasa (16/1/2024) siang menjelang sore, tukang parkir di sudut-sudut kampus UMS sedang sibuk-sibuknya. Saat itu banyak mahasiswa yang hendak pulang kuliah. Suasana padat merayap tampak di dekat gerbang.
Saya lantas menghampiri tukang parkir UMS bernama Sriyanto yang bertugas di Gedung Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB). Ia mengaku sudah bekerja di kampus ini sejak 2016 silam. Selain aktivitas memeriksa motor yang hendak keluar, ada pemandangan menarik yang tampak di sekitar pos.
Saya mengamati, ada sepeda yang merek Polygon yang terparkir di pojokan tak jauh dari tempatnya berjaga. Warnanya sudah usang, besinya sebagian berkarat. Namun, masih utuh dan terjaga.
“Itu sudah ada sejak saya pertama di sini,” kata Sriyanto.
Kendati sudah teronggok hampir sewindu, tidak ada yang mengambil sepeda itu. Buat Sriyanto, tugasnya adalah mengamankannya meski sang pemilik tak kunjung terlihat batang hidungnya.
“Barang nggak seberapa (harganya) tapi kalau hilang repot juga. Jadi mending dijaga saja,” tuturnya.
Bukan hanya sepeda, Sriyanto bercerita kalau di sudut lain UMS bahkan ada motor yang tergeletak cukup lama. Tidak ada pemilik yang mengambilnya. Namun, tukang parkir di UMS tetap menjaganya dengan setia.
“Di sini (FEB) nggak ada. Coba ke Fakultas Hukum di seberang sepertinya ada,” ujarnya.
Kisah tukang parkir jaga motor yang tidak diambil mahasiswa UMS
Saya pun beranjak ke Fakultas Hukum. Selain itu, saya sudah mengantongi informasi dari seorang mahasiswa bahwa motor yang dimaksud berada di parkiran lantai dua.
Sebelum berbincang dengan tukang parkir di Fakultas Hukum, saya memutuskan naik ke atas untuk mengeceknya langsung. Setelah mengelilingi tempat berisi ratusan motor itu, akhirnya tampak seonggok Jupiter MX yang sudah penuh debu.
Jupiter MX tersebut memiliki plat AD yang artinya berasal dari Solo Raya. Jika menilik huruf terakhir dari plat tersebut, kemungkinan berasal dari Sragen yang sebenarnya letaknya tak jauh dari UMS. Kendati begitu, mungkin saja motor ini milik seorang mahasiswa dari luar Jawa yang membeli motor bekas di sekitar Solo.
Di atas memang hanya ada satu motor dengan kondisi yang tampak terbengkalai. Namun, ternyata saat kembali ke dekat pos tukang parkir, saya menyadari ada sebuah motor bebek Viar yang kondisinya serupa. Persis di dekat pintu gerbang.
Walidi, seorang tukang parkir yang sedang stand by di dekat lokasi bercerita kalau motor-motor ini memang tidak ada pemiliknya. Sudah ia tunggu-tunggu sejak lama tetap tidak menampakkan hidungnya. Untuk Jupiter MX tersebut, ia menaksir sudah lebih dari 5 tahun teronggok di parkiran.
“Jadi kita mau ngurus tapi nggak tahu siapa pemiliknya, akhirnya ya tetap di situ. Kami nggak berani owah-owah,” katanya.
Untuk motor Viar memang sudah dipindahkan dari lokasi sebelumnya ke dekat pos parkir karena kondisinya terbilang sudah cukup memprihatinkan. Sementara Jupiter MX tadi, dari awal masih teronggok di lantai 2.
“Kami sudah bikin siaran ke mahasiswa yang keluar, kami tanyai siapa pemiliknya nggak pada tahu,” ungkap Walidi.
Baca halaman selanjutnya…
Shogun Biru yang teronggok di Fakultas Teknik 2019-2023
Tidak hanya satu motor yang telantar
Walidi mengaku ia dan rekan tukang parkir lain bingung bagaimana mengurus motor-motor tersebut. Mereka harus terus menjaganya selama barang itu ada di wilayah parkir UMS.
“Di sisi lain, ini parkiran sebenarnya sudah penuh, kalau tambah banyak motor yang telantar kan repot,” kelakarnya.
Sebenarnya, bukan hanya dua motor itu yang terbengkalai di UMS. Ada mahasiswa UMS yang tidak mau disebut namanya menuturkan bahwa sebuah motor Suzuki Shogun berwarna biru pernah tergeletak sejak 2019 hingga akhir 2023 lalu. Motor itu berada di Fakultas Teknik UMS.
Ia menuturkan bahwa Suzuki Shogun itu milik seorang temannya. “Nggak tahu bagaimana detailnya, tapi setahuku dia itu dulu nggak terlalu bisa bawa motor manual. Mungkin nggak suka juga sama motornya,” katanya.
“Awalnya beberapa hari tergeletak, jadi berbulan-bulan, sampai akhir 2023 kemarin dia akhirnya ambil itu motor,” imbuhnya.
Keberadaan motor-motor ini menambah perhatian para tukang parkir. Kendati pemiliknya menghilang entah kemana, mereka tetap setiap menjaganya. Hingga ada regulasi yang bisa memutuskan nasib motor-motor tersebut.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Pengalaman Mahasiswa UST Jogja Jadi Tukang Parkir, Seminggu Hasilnya Bisa Beli HP Baru