Menemani berjuang dari gagal lolos CASN, setelah dilantik menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) justru ditinggal bahagia dengan orang lain. Begitulah yang kini tengah dirasakan oleh Kalima (29), perempuan asal Sidoarjo, Jawa Timur.
Beberapa waktu lalu, para CASN tengah bungah hati karena sudah memasuki masa pengangkatan sebagai ASN. Tapi tidak bagi Kalima. Pengangkatan CASN justru mengingatkannya pada luka yang diberikan oleh mantan pacarnya.
Temani berjuang dari kuliah
Kalima berpacaran dengan laki-laki—yang kini jadi mantannya—sejak masa kuliah di Surabaya pada 2015. Keduanya sama-sama dari Sidoarjo. Kebetulan mereka ada di fakultas yang sama.
Sejak semester 3 kuliah, Kalima mengaku sudah nyambi bekerja: jualan di online shop. Sementara pacarnya nganggur-gur. Hanya sibuk kuliah, organisasi, dan ngopi.
Tapi Kalima memang menerimanya. Karena yang membuatnya kagum dengan pacarnya waktu itu adalah: sosok yang di mata Kalima pintar serta aktif.
“Aku lulus lebih dulu pada 2019. Itupun kutemani dia berjuang merampungkan skripsi. Karena nggak tuntas-tuntas,” ujarnya, Selasa (17/6/2025) pagi WIB.
Capek kerja, tapi rela bergadang temani skripsi
Setelah lulus, Kalima mencoba terus mengembangkan usahanya di online shop. Di samping itu dia juga menjadi guru honorer di sebuah SMP swasta di Sidoarjo.
Saat itu, pacarnya sedang mati-matian merampungkan skripsi. Pasalnya, dia merasa gengsi saja. Kalima sudah bekerja, sementara sang pacar, sebagai laki-laki, kuliah saja belum tuntas.
“Kadang rasanya capek. Tapi kalau dia minta bantuan, aku temani. Mau mengerjakan di warkop Surabaya atau di Sidoarjo, pasti aku temani,” kata Kalima.
Bagi Kalima, etos sang pacar merampungkan skripsi tentu sangat melegakannya. Ketimbang dia harus terus-terusan nongkrong tidak produktif dengan teman-teman organisasinya yang kebanyakan skripsinya juga belum kelar.
Oleh karena itu, Kalima tidak merasa keberatan sama sekali. Kadang Kalima membantu mengetik. Kadang juga membantu mencari bahan untuk kemudian dia olah. Kalau ada revisipun, sering kali Kalima yang membenahi karena revisi demi revisi itu membuat mood sang pacar berantakan.
Baca halaman selanjutnya…
Temani masa-masa nganggur berujung dicampakkan
Temani masa nganggur karena gagal jadi ASN di seleksi CASN
Singkat cerita, sang pacar berhasil lulus. Berkali-kali sang pacar mengucapkan terimakasih pada Kalima karena telah sabar menemani.
Bahkan tak berhenti di situ. Setelah luluspun, Kalima masih sabar menemani sang pacar yang lama menganggur.
“Dia lulus 2020. Setelahnya nganggur. Masalahnya pilih-pilih kerjaan,” kata Kalima.
Selain itu, kata Kalima, sang pacar juga berhasrat betul menjadi ASN. Hanya saja, dua kali mengikuti seleksi CASN, keduanya sama-sama gagal. Yakni pada 2021 dan pada 2022.
“Yang gagal 2021 itu pernah nyoba kerja di perusahaan swasta. Tapi nggak lama. Sempet nganggur lagi. Karena nggak betah katanya,” ujar Kalima.
Di masa nganggur, Kalima bahkan meminta sang pacar untuk membantu mengurus online shop yang Kalima rintis. Lumayanlah kalau untuk sekadar buat beli rokok.
“Selebihnya dia bantu-bantu orantuanya aja. Kan bisnis ayam petelur,” sambungnya.
Lolos CASN, ditinggalkan setelah jadi ASN
Pacar Kalima benar-benar bertekad betul menjadi ASN. Itulah kenapa dia kembali mengikuti seleksi CASN pada 2023. Dan ternyata lolos untuk penempatan di Madura, Jawa Timur.
“Mau tak mau LDR. Dia nggak keberatan di Madura. Toh masih di Jatim sendiri. Yang penting bisa jadi ASN,” beber Kalima.
Sepanjang 2024, setelah sang pacar mulai sibuk bertugas, komunikasi mereka lambat laun menjadi kacau. Merekapun jarang bertemu.
Lalu, setelah bertengkar hebat pada suatu hari di penghujung 2024, melalui pesan WhatsApp, sang pacar memutus hubungan dengan Kalima. Hubungan yang sudah berlangsung bertahun-tahun itu harus kandas karena ternyata pacar Kalima kepincut dengan perempuan lain.
“Jancok tenan kok. Setelah itu, baru aku tahu ternyata dia punya pacar lagi. Sama-sama ASN,” gerutu Kalima. Bahkan belum lama ini, Kalima menerima undangan pernikahan dari mantan pacarnya tersebut.
“Aku cuma baca nama dia sama nama calon istrinya. Nggak sudi aku tahu tanggalnya. Nggak kepo juga. Terus apa motivasinya ngasih undangan? Juih, nggak kira aku bakal datang, Cok,” tutup Kalima. “Nganggurnya sama aku, giliran sudah jadi ASN malah bahagianya dikasih ke perempuan lain.”
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
BACA JUGA: Merelakan Kuliah S3 usai Lolos CASN adalah Pilihan Realistis di Tengah Kondisi Negeri yang Semrawut, meski Penempatan Tak Sesuai Harapan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan
