Serangan demi serangan terus dilakukan oleh tim futsal UBAYA agar mencetak gol sebanyak-banyaknya. Dalam pertandingan ketiga mereka di laga Campus League 2025 by Polytron, Universitas Surabaya (UBAYA) akhirnya mencetak 10 gol mengalahkan Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta dengan telak. Namun, kabar buruk menghampiri.
UBAYA belajar dari kekalahan di hari pertama
Tim futsal UBAYA sempat berhadap-hadapan dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada Jumat (7/11/2025) di GOR Bagoes Hadikoesoemo, Universitas Islam Indonesia (UII). Namun, saat pertandingan pertama tersebut mereka tak bisa mencetak skor, sehingga membuat tim lawan lebih unggul.
Esok harinya, mereka berhasil menang melawan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan skor 2-0. Kemenangan itu sangat berarti bagi tim futsal UBAYA, sekaligus memicu mereka agar lolos di babak berikutnya.
Malam harinya, setelah pertandingan kedua, tim futsal UBAYA tak langsung istirahat. Mereka kumpul di ruang tengah penginapan untuk mengatur strategi. Berdasarkan arahan sang pelatih, mereka harus mencetak gol sebanyak-banyaknya untuk menyetarakan skor dengan tim lawan.

“Saat itu kami sama-sama melihat pertandingan UGM versus Universitas Atma Jaya Jogja yang berakhir dengan skor 1-0,” ujar Hezkia Pardamean Purba selaku pivot tim futsal Universitas Surabaya (UBAYA) saat ditemui Mojok usai bertanding, Senin (10/11/2025)
“Setelah mengatur strategi, kami sama-sama menyatukan komitmen ‘besok harus mencetak gol lebih banyak lagi biar bisa lolos semifinal,” lanjutnya.
Gol bertubi-tubi membobol gawang lawan
Mimpi Hezkia dan teman-temannya pun betulan terjadi pada pertandingan ketiga, di mana tim futsal UBAYA berhasil mencetak 10 gol ke gawang STMM Yogyakarta pada Senin (10/11/2025). Hezkia sendiri menyumbang 8 gol.
Pada menit ke 12.45 bola menghampiri Hezkia yang berada tepat di depan gawang lawan. Saat itu juga seorang pemain dari tim futsal STMM Jogja menghadang Hezkia yang baru saja mendapatkan bola. Namun, Hezkia berhasil melalui rintangan tersebut dan menyeimbangkan tubuhnya.
Ia terus berlari mendekati bola yang terus bergulir. Bola itu sempat miring ke kanan menjauhi gawang tapi berhasil ditahan oleh salah satu teman Hezkia. Berkat operan dari temannya itu, kakinya secara taktis menendang bola lurus ke gawang. Saat itulah gol ketiga terjadi.
Pada babak pertama tersebut Hezkia berhasil mencetak 5 gol. Pada babak kedua, permainan Hezkia dan tim futsal UBAYA tak kalah bagus. Performa mereka makin menjadi-jadi. Baru satu menit pertandingan berlangsung, Rizqi Khairul Umam selaku kapten cadangan tim futsal UBAYA berhasil mencetak gol berkat strategi matang dari timnya.
Dan untuk yang ke enam kalinya, Hezkia menambah gol kedua selang satu menit usai Rizki mencetak gol pertama pada babak kedua. Permainan pun terus bergulir hingga UBAYA menang 10-0 dari STMM Yogyakarta.
Pengorbanan tim futsal UBAYA
Suasana haru menyelimuti tim futsal UBAYA saat itu yang bertepatan langsung dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November. Bagi Hezkia, setiap anggota timnya adalah pahlawan, meski ia yang paling disorot karena mencetak banyak gol.
“Justru kunci dari kemenangan ini adalah percaya satu sama lain,” ujar mahasiswa semester 5 tersebut.
Hezkia berujar bukan hal yang mudah bagi timnya untuk berada di titik tersebut. Sebab, pertandingan antar kampus seperti ini bukan kali pertama bagi mereka. Sebelumnya, tim futsal UBAYA pernah bertanding di Surabaya hingga Malang, tapi tak kunjung mendapat juara.
“Beberapa kali tim kami terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, mangkanya tahun ini mau kami maksimalkan untuk lolos sampai acara nasional,” ujar pemuda asal Kalimantan tersebut.
Kegagalan yang bertubi-tubi membuat tim futsal Universitas Surabaya (UBAYA) kerap diremehkan. Tak hanya dari kampus lawan, tapi juga lingkup kampus mereka sendiri. Beruntung, tahun ini kampusnya masih mau mendanai tim futsal UBAYA bertanding di Jogja.
“Untuk transportasi dan penginapan sudah dibayai kampus, tapi masing-masing dari kami perlu iuran sebesar Rp300 ribu untuk kebutuhan yang lain,” kata Hezkia.
Kabar buruk datang tiba-tiba
Kini, segala kerja keras itu terbayar. Hezkia dan teman-temannya hampir tak mampu menahan air matanya saat berada di lapangan tadi. Namun, baru sebentar mereka menikmati kebahagiaan tersebut, kabar buruk datang dari panitia. Bak tersambar petir di siang bolong, suasana yang tadinya haru sekejap berubah menjadi duka.
Tim futsal UBAYA salah mengira, kalau mereka lolos berkat banyaknya gol yang terkumpul. Berdasarkan posisi di klasemen Grup B, ada tiga tim dengan poin sama yakni 6. Antara lain Universitas Atma Jaya Jogja, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Surabaya (UBAYA).
Sayangnya, panitia mengonfirmasi bahwa sistem yang dipakai jika terjadi kesamaan poin adalah head to head dari tim yang punya poin sama. Dalam hal ini, Universitas Atma Jaya Jogja lebih unggul dari kedua kampus itu dan dinyatakan lolos.
Alhasil, tim futsal UBAYA tak bisa lanjut ke semifinal. Meski mengaku kecewa, Hezkia tetap bisa mengambil pelajaran berharga, bahwa timnya sudah melakukan yang terbaik dan menghajar habis tim lawan.
“Tentunya kami sangat kaget terhadap peraturan yang baru diterima oleh pihak kami, dan hasil ini sangat memberikan kekecewaan yang sangat berat. Semoga kedepannya tidak terjadi seperti ini lagi,” ucap Hezkia.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Ahmad Effendi
BACA JUGA: El Capitano dan Sepasang Decker yang Menjaga Irama Permainan Tim Futsal Putri UGM atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan