Pencak Silat Tenaga Dalam Suka Kasih Isian Jin Khodam, Sebuah Tipuan yang Tak Bikin Sakti Malah Hanya Menyiksa Tubuh

Perguruan Pencak Silat Tenaga Dalam Kasih Isian Jin Khodam yang Menyiksa Tubuh MOJOK.CO

Ilustrasi - Perguruan pencak silat tenaga dalam kasih isian jin khodam yang menyiksa tubuh. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Perguruan pencak silat tenaga dalam dengan isian khodam atau jin pelindung ternyata membuat beberapa pesilat merasa dirugikan. Pasalnya, isian jin khodam di satu sisi memberi efek buruk bagi kondisi batin dan jasad si pesilat.

***

Meski sudah tayang pada 2015 di Kompasiana, tulisan penulis bernama Abdul Kareem berjudul “Seratus Ribu Jin dalam Tubuh” sempat ramai kembali pada Mei 2024 lalu. Saya terhitung sangat telat membacanya karena baru belakangan ini menemukannya saat mencoba menelusuri tulisan tentang pencak silat tenaga dalam.

Dalam tulisannya tersebut Abdul Kareem menceritakan secara detil bagaimana persinggungannya dengan pencak silat tenaga dalam. Pencak silat yang kemudian membuatnya sempat memiliki isian jin khodam sebanyak 100.000.

Isian jin khodam itu ia akui membuat tubuhnya kerap terasa berat. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk melakukan ruqyah yang alhasil memakan waktu cukup panjang. 100.000 jin e, Cak. Tentu repot sekali untuk mengusirnya satu per satu dari tubuh.

Membaca cerita Abdul Kareem, saya tak merasa sendiri. Sebab, Sembilan tahun lampau saya juga menjadi “korban” isian jin khodam dari sebuah perguruan silat tenaga dalam.

Kekuatan pencak silat tenaga dalam sangat menggiurkan

Pukul 23.00 WIB pada suatu malam Jumat di tahun 2016. Saat itu saya masih duduk di bangku kelas dua SMA. Saya mengikuti rombongan sebuah perguruan pencak silat tenaga dalam yang konon berasal dari Kalimantan.

Rombongan menuju sebuah pantai yang memang dikenal punya banyak energi gaib di Rembang, Jawa Tengah. Malam itu adalah momen perdana saya ikut latihan setelah malam Jumat-malam Jumat sebelumnya saya hanya menonton dari pinggir. Itulah malam perdana saya mempelajari ritual berupa gerak dan bacaan untuk memanggil jin khodam. Gerak untuk beladiri tak terlalu diajarkan.

Saya lalu terlibat beberapa kali latihan. Dari dasar seputar pernapasan hingga ritual memanggil jin khodam yang sebelumnya harus saya lalui dengan puasa selama tujuh hari terlebih dulu. Itulah bagian yang memang saya incar: memiliki isian jin khodam.

Maklum, saat itu saya sudah cukup muak menjadi pecundang di sekolah. Saya ingin punya keahlian baku hantam dan keberanian seperti teman-teman saya lain pengikut pencak silat tenaga dalam tersebut. Teman-teman saya itu—dengan beragam isian dalam tubuh masing-masing—tak pernah gentar menerima ajakan duel, oleh siapapun dan di manapun.

Jin khodam yang menyiksa tubuh

Singkat cerita, konon ada sosok jelmaan macan yang mengisi tubuh saya (konon loh ya). Setidaknya yang saya rasakan saat itu, setiap kali melakukan ritual pemanggilan jin khodam (dengan bacaan Arab yang aneh dan campur bahasa Jawa), saya merasa memang ada sosok sangar seperti macan merasuki tubuh saya.

Sayangnya, baru sebentar saja saya memiliki isian tersebut, batin dan tubuh saya justru terasa sangat tersiksa.

Pertama, emosi jadi tidak stabil. Mungkin karena merasa aman punya pelindung, alhasil jadi gradakan. Gampang tersinggung. Gampang tersulut untuk baku hantam. Meski hanya berakhir sebagai huru-hara di mulut saja. Tak pernah baku hantam betulan.

Kedua, tubuh terasa sakit semua. Dengar-dengar jin khodam itu cocok-cocokan dengan tempat yang kita tinggali. Karena kebetulan saya tinggal di pesantren, si jin khodam isian saya tak merasa nyaman. Sehingga tiap berada di pesantren tubuh saya terasa panas, berat, dan sakit-sakit semua.

Ketiga, rasa berat itu kemudian mendorong saya untuk malas-malasan dalam ibadah. Bagaimana mau ibadah, wong sekujur tubuh rasanya panas. Kepala juga terasa sangat pening. Begitulah sampai akhirnya saya memutuskan untuk melakukan ruqyah pembersihan diri. Saya pun memutuskan berhenti mengikuti pencak silat tenaga dalam tersebut meski baru bergabung tidak lebih dari lima bulan.

Menjadi “inang” pilihan jin khodam jenis warok

Pengalaman serupa juga diungkapkan oleh Affan (27), seorang guru olahraga asal Lamongan, Jawa Timur.

Tanpa menyebut nama perguruan silat tenaga dalam yang pernah ia ikuti, Affan bercerita bahwa masa mudanya (saat masih di bangku SMA) pernah ia isi dengan menggeluti dunia tenaga dalam.

Awalnya, ia mengikuti sebuah perguruan pencak silat tenaga dalam bukan dengan intensi untuk memiliki isian jin khodam. Ia hanya murni ingin berlatih beladiri dengan menyalurkan seluruh energi dalam tubuh. Tanpa bantuan dari entitas lain.

Sayangnya, di level tertentu, ternyata perguruannya secara otomatis—tanpa persetujuan—memberikan isian jin khodam pada siswa-siswanya. Waktu itu Affan mengaku mendapat isian warok: sosok yang dalam tradisi barongan dikenal sangat lincah.

“Konon waktu itu aku terpilih. Si warok lah yang memilihku. Jadi aku terima saja,” ungkap Affan, Senin (5/8/2024).

“Jujur saja, aku jarang memanggilnya untuk berantem. Toh aku juga jarang terlibat bentrok. Cuma misalnya momen latihan, biasanya kan masing-masing siswa memanggil isian. Nah, setelah aku panggil, si warok yang menguasai tubuhku langsung tak terkendali. Agresif. Setelah kesadaranku kembali, badan sakit semua, kepala juga terasa sakit luar biasa,” tutur Affan.

Selebihnya, sama seperti yang saya rasakan: tubuh sering terasa panas (luar-dalam), sering tersinggung omongan orang lain, serta kepala dan pundak sering terasa berat. Tak luput juga malas dalam hal ibadah. Salat lima waktu jadi makin kocar-kacir.

Sebenarnya ada sisi positifnya. Affan jadi punya keahlian untuk menyembuhkan orang kesurupan. Namun, lambat laun ia merasa tubuhnya makin tak beres. Orang tuanya juga menentang apa yang Affan lakukan (punya isian jin khodam). Karena bagi orang tua Affan, hal itu sama halnya bersekutu dengan jin atau setan. Syirik. Terlebih Affan juga makin jarang salat.

“Menjelang lulus SMA, aku putuskan untuk keluar dari pencak silat tenaga dalam itu. Tapi proses untuk mengeluarkan si warok dari tubuhku terbilang lama karena kan katanya si warok memang suka denganku,” beber Affan.

“Aku minta bantuan seorang kiai desa di Lamongan untuk mengeluarkannya. Tirakatnya waktu itu aku sampai harus puasa 40 hari. Rajin salat malam 40 hari. Sama 40 hari itu tak putus-putus baca zikir dan selawat setiap bakda salat wajib lima waktu,” terangnya.

Pencak silat tenaga dalam bukan perkara gaib semata

“Kalau biasanya kamu lihat pesilat atraksi mecah balok, nah itu pakai tenaga dalam. Tapi murni tenaga dalam, menyalurkan seluruh energi dari tubuh, bukan atas bantuan jin khodam,” tutur Adri (21), seorang guru silat alias warga PSHT asal Nganjuk, Jawa Timur.

Di PSHT sendiri, kata Adri, jika sudah berstatus sebagai warga, maka level berikutnya adalah mempelajari tenaga dalam. Namun, tenaga dalam yang ditekankan oleh PSHT—khususnya tempatnya menimba ilmu beladiri—tidak berkaitan sama sekali dengan jin khodam. Murni melatih pernapasan dan pengoptimalan energi dalam tubuh untuk beladiri.

Ia menilai, jin khodam bisa jadi hanyalah sugesti untuk memacu adrenalin dari seorang pesilat. Sehingga punya keberanian lebih saat berhadapan dengan lawan karena merasa punya sosok pelindung yang selain melindungi juga memberi kekuatan tambahan.

“Jujur aku nggak punya isian dan nggak punya kemampuan memanggil jin khodam. Tapi aku pernah main sugesti ke temanku saat latihan,” ungkap Adri, Selasa (6/8/2024).

Suatu kali, Adri mencoba mensugesti temannya bahwa di genggaman tangan Adri ada isian berupa ular. Adri berniat memindahkan isian ular itu (pura-puranya seperti itu) kepada temannya tersebut.

Setelah genggaman tangan Adri berpindah ke genggaman tangan temannya, tiba-tiba teman Adri gelagat dan gerak-geriknya berubah seperti ular.

“Trik hipnosis lah. Padahal aku nggak punya (isian) apa-apa,” terang Adri.

Adri pun memiliki beberapa teman dari perguruan pencak silat lain yang dalam prosesnya memang punya ajaran memanggil jin khodam. Kasusnya ya sama seperti saya dan Affan. Seolah memanggil jin khodam, lalu tubuh terasa terasuki oleh entitas lain.

Namun, atas pengalaman yang Adri alami sendiri, ia berada pada kesimpulan bahwa jin khodam dalam pencak silat tenaga dalam sebenarnya tidak lebih dari sekadar sugesti alias tipuan belaka.

“Tapi kalau tubuh terasa sakit semua, bukankah itu membuktikan kalau isian jin khodam itu ada?” tanya saya.

“Tubuh terasa sakit juga bisa jadi efek sugesti. Karena sudah ter-suggest di dalam tubuh ada isiannya (jin khodam), maka kita juga punya pikiran kalau jin itu hidup dan beraktivitas dalam tubuh kita,” tutup Adri. Wallahu a’lam.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA: Perguruan Silat seperti PSHT Kerap “Buru-buru” Angkat Bocah SMP Jadi Guru alias Warga, Mental Belum Matang Alhasil Jadi Tukang Onar

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

 

 

 

 

 

Exit mobile version