Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Pengakuan Pasangan yang Nekat Menikah Meski Weton Tak Cocok, Rumah Tangga Aman dan Baik-baik Saja Tuh!

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
6 Maret 2024
A A
Serumah dengan Ibu Mertua Bak Neraka. MOJOK.CO

Ilustrasi - Tersiksa hidup serumah dengan ibu mertua yang kayak di neraka. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bagi sebagian besar masyarakat Jawa, weton bisa menjadi momok tersendiri sebelum menuju ke jenjang pernikahan. Sebab, banyak orang akhirnya gagal menikah gara-gara wetonnya tak cocok.

Namun, tidak sedikit pula pasangan yang tetap menikah meski wetonnya bertentangan, akan tetapi rumah tangganya tetap aman dan tenteram.

***

Kukuh (26), bukan nama sebenarnya, baru saja resmi menjadi bapak saat saya hubungi baru-baru ini.

Kukuh adalah kenalan saya di organisasi kampus dulu dan baru melangsungkan pernikahan pada 2022 silam.

Ia dan istrinya adalah pasangan suami istri yang melawan hukum weton dalam pernikahan, tapi merasa rumah tangganya tetap baik-baik saja. Dan semoga memang begitu selamanya.

Weton tak cocok, rumah tangga terancam berantakan

Sebelum menikah, dari pihak keluarga Kukuh sebenarnya tak terlalu memegang teguh kepercayaan tentang weton.

Sebab, bagi keluarga Kukuh, yang terpenting calon istri Kukuh adalah wanita baik dan penuh kasih. Termasuk nantinya penuh kasih pula pada Kukuh dan keluarganya.

“Percuma kalau wetonnya cocok, tapi istriku orangnya jahat,” ujar pria asal Gresik, Jawa Timur tersebut.

Akan tetapi, pihak calon istri Kukuh yang berasal dari Madiun, Jawa Timur, masih sangat kuat memegang kepercayaan pada weton.

Kabar buruknya, menurut keluarga calon istri, weton Kukuh dan calon istrinya itu tak cocok. Katanya, jika pernikahan tetap terjadi, rumah tangga Kukuh terancam berantakan karena masalah-masalah yang menghantam silih berganti.

Sehingga, pihak keluarga calon istri Kukuh sempat meminta agar pernikahan dibatalkan saja.

“Ya nggak mau lah. Wong kita sudah sejauh ini. Istriku juga tetap mau nikah. Karena ia sendiri saat itu mengaku sudah nggak peduli weton. Sudah cinta mati e,” jelas Kukuh. Intinya, kalau kata calon istri Kukuh waktu itu, asal niatnya baik, maka yakin hasilnya pun baik.

Akhirnya pernikahan pun tetap terjadi. Akan tetapi, setahu Kukuh, jelang-jelang pernikahan pihak keluarga calon istri Kukuh memang sempat melakukan semacam ruwat agar rumah tangga Kukuh dan istrinya kelak terhindar dari segala jenis bala.

Iklan

Sempat takut karena tak kunjung hamil

Di tahun pertama pernikahannya, Kukuh lalui bersama istri dengan normal-normal saja.

Kalau toh ada percekcokan, bagi Kukuh itu tidak lebih dari percekcokan kecil yang lazim terjadi dalam sebuah rumah tangga.

Nekat Menikah Meski Weton Tak Cocok MOJOK.CO
Ilustrasi sepasang kekasih bahagia setelah resmi menikah. (Unsplash)

Akan tetapi, ada satu masalah yang sempat membuat istri Kukuh overthinking. Yakni kenapa ia tak kunjung hamil.

“Tolok ukur istriku kan teman-teman yang nikah dan waktunya berdekatan dengan kami itu kok pada  cepet (hamil). Jadi pas istriku masih belum ada tanda-tanda kehamilan, ia jadi kepikiran soal weton,” ungkap Kukuh.

Menurut Kukuh, istrinya waktu itu sempat berpikir, apa jangan-jangan ini termasuk hal buruk karena weton tak cocok.

Namun, Kukuh selalu meyakinkan istrinya bahwa hamil dan punya anak itu bukan perkara cepat-cepatan. Kukuh yakin, kalau sudah dirasa siap menjadi orang tua, Tuhan pasti ngasih kok.

Dan benar. Pada awal 2023, di tahun kedua pernikahan, istri Kukuh hamil dan baru saja melahirkan di jelang penghujung 2023 lalu. Seorang anak perempuan.

“Tapi untuk persoalan weton, jika memang masih yakin, ya ikuti. Jangan jadikan rumah tangga orang lain sebagai ukuran. Beda,” pesan Kukuh menutup obrolan kami.

Kukuh sendiri selalu berdoa kepada Tuhan agar keluarganya senantiasa dalam lindungan Tuhan YME.

Tidak ada weton dalam Islam

Dari pacar saya, saya kemudian mengulik cerita dari saudara jauhnya, Dini (29), bukan nama sebenarnya.

Dini menikah di usia 25 tahun. Dengan begitu, artinya sekarang rumah tangganya sudah berjalan lima tahun.

“Berdasarkan hitungan orang-orang tua, sebenarnya weton saya dan suami nggak cocok,” ungkapnya.

Saat mengetahui wetonnya dan calon suami tak cocok, keluarga sempat menyarankan secara halus agar Dini tidak jadi saja menikah dengan calon suami.

Namun, Dini pun mencoba memberi penjelasan bahwa jika nikah diniatkan ibadah, maka pasti akan berujung baik. Lebih-lebih jika calon suami Dini pun juga merupakan orang baik. Lelaki saleh kalau kata Dni.

“Sebenarnya ibu, bapak nggak mempersoalkan weton. Cuma mbah-mbah yang masih kuat kepercayaannya (pada weton),” jelas Dini.

Dini mengaku, saat masih nyantri, ia mendapat penjelasan bahwa jika mau nikah tidak harus bergantung pada cocok atau tidaknya weton.

Pokoknya jika sama-sama cocok dan pertimbangan dalam aspek religiusitas bagus, maka tidak ada alasan untuk tidak menikah.

“Aku juga pernah dengar ceramah Buya Yahya. Rumus hitungan weton untuk menikah itu sebenarnya nggak ada dalam Islam. Kalau orang Islam hitung-hitungannya pakai istikharah,” beber Dini.

“Meskipun weton nggak cocok tapi kalau hasil istikharah mantep, maka menikahlah. Begitu kurang lebih kata Buya (Yahya),” sambungnya.

Demikian juga perihal penentuan hari baik untuk menikah.

Di masyarakat Jawa, masih kental dengan hitungan hari baik dan hari buruk sebelum menyelenggarakan hajat seperti pernikahan.

Menurut Buya, semua hari adalah hari baik jika diisi oleh hal-hal yang mendekatkan diri kepada Allah. Termasuk menikah pun secara otomatis akan menjadi hari baik jika niatnya adalah untuk menyempurnakan ibadah pada Allah Swt.

Sementara hari buruk adalah hari yang berisi kemaksitan-kemaksiatan. Itulah kepercayaan yang Dini pegang.

Setelah memberi penjelasan pelan-pelan kepada pihak keluarganya, akhirnya berlangsunglah pernikahan perempuan asal Kediri, Jawa Timur itu dengan suami.

“Alhamdulillah keluarga selalu sehat, ayem, rezeki cukup. Semoga selalu begitu until jannah (sampai surga),” tutur ibu satu anak itu.

Tak luput Dini menekankan bahwa soal weton adalah soal keyakinan. Ia tak menyebut jika percaya pada weton adalah salah. Semua kembali ke keyakinan masing-masing.

Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Kerja Keras Demi Lulus Cumlaude di UNDIP, Ibu Malah Kecewa dan Membanding-bandingkan dengan Sarjana Lain

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 6 Maret 2024 oleh

Tags: buya yahyapernikahanpilihan redaksiWeton
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO
Ragam

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.