Diolok guru agama karena berpostur kecil
“Aku tuh terkenal nakal di sekolah, suka ngelawan dan jahilin guru terutama guru agamaku,” kata Zayn.
Misalnya, saat pembelajaran sedang berlangsung. Zayn nekat keluar kelas untuk membolos mata pelajaran agama. Saat gurunya sedang menulis di papan, Zayn pergi diam-diam menuju kantin. Sementara teman-temannya pun tak peduli.
Beberapa menit kemudian, sang guru yang tak menyadari kehadiran Zayn langsung mencarinya di sekitar sekolah. Rupanya, Zayn sedang asik membeli jajan di kantin bersama gerombolannya. Guru itu pun memarahi Zayn, bahkan saking kesalnya ia langsung meruqyah Zayn di tempat.
Sejak kejadian itu, hubungan keduanya sudah seperti Tom and Jerry. Tak pernah ada kata damai di kamus mereka. Puncaknya, saat sang guru menunggu Zayn di luar pintu parkiran sepulang sekolah. Sang guru mengolok-ngolok Zayn secara fisik dihadapan teman-temannya.
“Motormu gede tapi awak e cilik, nggak cocok pakai Minerva R150 tambah koyok tandak bedes, (motormu besar tapi badan mu kecil. Nggak cocok pakai Minerva R150 malah seperti pertunjukan topeng monyet),” ucap Zayn menirukan gurunya saat itu.
“Mungkin beliau memang punya dendam pribadi ke aku karena sering kujahili,” lanjut Zayn.
Jujur, kalimat itu membuat harga diri Zayn terluka hingga membuatnya teramat benci pada sang guru. Zayn sempat adu mulut, sampai akhirnya orang-orang yang hadir di sana melerai. Di perjalanan pulang, Zayn malah ketiban sial lagi.
“Aku jatuh dari motor Minerva R150 karena kakiku nggak gedok. Soalnya motornya tinggi, sedangkan aku kecil kan. Untung cuma lecet sama memar,” kata Zayn.
Minerva R150 membuat mati gaya
Sepulang dari sekolah, Zayn kembali merengek ke orang tuanya agar dibelikan motor baru. Beberapa body Minerva R150 tampak lecet dan sulit di-servis mengingat sparepart-nya yang langka.
Karena bahaya jika dipakai lagi, orang tua Zayn akhirnya menuruti. Kali ini, Zayn mengganti motor Minerva R150 miliknya dengan Suzuki Satria F10. “Motor lakik” dengan desain aerodinamis yang lebih ramping dibandingkan Minerva R150.
Namun, Zayn merasa tak nyaman karena menurutnya Suzuki Satria F10 lebih boros bensin. Seiring berjalannya waktu, motor baru itu lebih sering rusak. Akhirnya, Zayn mantab mengganti motor Honda PCX karena lebih irit dan anti maling. Terlebih, meskipun punya body yang besar, Honda PCX tak membuatnya mati gaya seperti Minerva R150.
“Aku paling suka Honda PCX juga karena modenya sudah remote, bukan kunci motor.” Kata pemuda asal Surabaya itu.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Beli Honda PCX buat Pamer Sukses ke Tetangga yang Tak Punya Motor Mahal, Awalnya Dielu-elukan Berujung Memprihatinkan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












