Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Enek Lihat Sampah di Jogja, Berbagi Bites Jogja Selamatkan 470 Kilogram Makanan Berlebih

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
27 Januari 2025
A A
komunitas berbagi bites jogja menyelamatkan sampah makanan. MOJOK.CO

ilustrasi - Berbagi Bites Jogja (BBJ) berfokus pada food rescue dan food bank di Jogja. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Seorang pemilik coffe shop di Jogja, Ika Kurniati mendirikan komunitas Berbagi Bites Jogja (BBJ) yang menyalurkan makanan berlebih kepada orang-orang yang membutuhkan. Fokus BBJ adalah menyelamatkan makanan (food rescue) dan bank makanan (food bank) di wilayah Jogja. 

***

Setiap coffe shop tentu menghasilkan sampah makanan, baik basah maupun kering. Tak terkecuali coffe shop milik Ika. Ia tak menampik jika kedainya juga menyumbang banyak sampah cup. Belum lagi, sampah dari para pelanggan yang tidak menghabiskan sisa makanannya.

Padahal, Ika ingin sekali ikut serta mengurangi sampah. Ia miris ketika Indonesia dinobatkan sebagai negara penyumbang sampah pangan terbesar ke-2 di dunia. Sementara, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di tahun 2021 pernah mencatat, ada 23 hingga 48 juta ton makanan yang terbuang sia-sia tiap tahun. 

Sebagai orang yang tertarik dengan isu lingkungan, Ika akhirnya berangkat ke Jakarta untuk menjadi volunteer di suatu komunitas food rescue dan food bank tahun 2023. Ia ingin mengelola sampah jadi sesuatu yang bermanfaat.

Dari situlah, Ika diajak untuk mendirikan suatu komunitas yang sama, khususnya di wilayah Jogja. Mengingat, sisa makanan menjadi penyumpang sampah terbanyak di Jogja. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLHK DIY Sjamsu Agung Widjaja menyebutkan dari 9 jenis sampah, sisa makanan mendominasi di angka 53,21 persen.

“Sementara saya melihat banyak sekali orang-orang yang kelebihan makananan. Jadi menurut saya, ada beberapa hal yang kemudian membuat saya bertekad untuk akhirnya menjadi pegiat dan lahirlah BBJ ini,” ucap Ika, Minggu (19/1/2025).

Makanan berlebih berbeda dengan makanan sisa

Bagi Ika, proses mengenalkan komunitas Berbagi Bites Jogja tidaklah mudah. Apalagi, banyak hotel-hotel di Jogja yang belum mengetahui gerakan dan tujuan dari BBJ. Oleh karena itu, BBJ menargetkan mitra yang sudah pasti sadar akan pentingnya program food rescue and food bank, sehingga mereka mau memutuskan untuk bekerja sama mengurangi sampah khususnya makanan di Jogja.

“Kalau di Jakarta dan Bali, food rescue dan food bank itu sudah sangat dikenal karena memang itu adalah proyek dari luar negeri yang akhirnya berhasil mengurangi sampah makanan,” ucap Ika. 

Selama menjalankan program tersebut, BBJ juga menjelaskan tentang konsep makanan berlebih kepada masyarakat. Menurut Ika penggunaan makanan berlebih memiliki konotasi lebih positif dibandingkan makanan sisa. 

“Kalau makanan sisa lebih tepatnya bukan untuk kita: manusia, tapi misalnya untuk makanan ayam, bebek, kucing dan lain sebagainya,” jelas Ika. 

Persepsi itu juga yang membuat Ika lebih ketat dalam memilih pendonor atau mitra. Sejauh ini, BBJ sudah bekerjasama dengan Holland Bakery, Artotel Yogyakarta, Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa, serta salah satu perusahaan frozen food di Boyolali. 

Selalu cek dan ricek makanan berlebih

Setiap Kamis sore, Jumat pagi, atau Minggu, anggota Berbagi Bites Jogja akan mengambil makanan berlebih kepada para donatur. Sebelum itu, mereka sudah menyiapkan kotak food grade yang ramah lingkungan.

Di lokasi, pihak hotel akan mengecek makanan yang akan didistribusikan sesuai dengan prosedur mereka. Misalnya, membersihkan ulang kotak makan dan memanaskan makanan sesuai dengan standar. 

Iklan

“Mereka juga memberi informasi, kalau makanan harus dikonsumsi tidak boleh lebih dari 3 jam. Jadi tidak boleh disimpan atau dipanaskan sendiri, karena khawatir menimbulkan bakteri lain,” ucap Ika.

Setelah melakukan pick up, BBJ masih melakukan pengecekan secara mandiri dari segi bentuk, aroma, rasa, dan tekstur. Jika dirasa sudah dilayak, mereka baru mendistribusikannya kepada orang-orang yang membutuhkan. 

Namun, sejauh ini BBJ mengutamakan penyaluran makanan berlebih ke mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Saya pernah membahas topik ini di artikel berikut: Kedermawanan Penjual Kopi di Jogja, Menyelamatkan Mahasiswa UGM yang Kelaparan dan Terancam Putus Kuliah.

Selain menargetkan bantuan kepada mahasiswa UGM, BBJ juga menyalurkan makanan berlebih ke banyak yayasan. Misalnya, Yayasan Hamba di Pakem, Yayasan Madania, Yayasan Sayap Ibu, panti jompo di bawah naungan Dinas Sosial, serta kepada orang tua uang yang sedang menunggu anaknya di bangsal Rumah Sakit Khusus Kanker.

“Setidaknya hingga saat ini kami sudah menyelamatkan sekitar 470 kilogram makanan berlebih,” ucapnya.

Berbagi Bites Jogja ‘bukan’ penyalur makanan gratis

Hingga saat ini, Berbagi Bites Jogja terus berusaha mengembangkan gerakan menyelamatkan makanan. Barangkali, saat ini BBJ tidak bisa menyalurkan makanan berlebih setiap hari, tapi ia berharap akan ada banyak pendonor yang mau bekerjasama.

Tak hanya dari hotel, toko roti, atau perusahaan frozen food, tapi usaha seperti katering misalnya. Belakangan, kata Ika, memang ada usaha katering yang mengajak kerjasama dan ia pun tak menutup kemungkinan tersebut. 

“Kemarin, ada juga bisnis katering yang meminta kami me-rescue makanan berlebih dari wedding dan itu banyak sekali,” ucap Ika.

“Kakak kebayang nggak, kemarin itu kami dapat 75 kilogram makanan berlebih. Kalau misalnya makanan itu terbuang, apa jadinya sampah di Jogja?” lanjutnya.

Bagi Ika, BBJ tak hanya menjalankan misi kemanusiaan yakni membagikan makanan gratis atau makanan berlebih kepada orang-orang yang membutuhkan. Lebih dari itu, BBJ ingin menyelamatkan makanan agar tidak terbuang sia-sia.

“Jadi memang program kami core-nya adalah food rescue supaya tidak ada food waste, kalau program makanan gratis dari pemerintah itu beda lagi ya, di luar wewenang kami,” ujarnya.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Yang Diuntungkan dan Yang Terpinggirkan Akibat Program Makan Bergizi Gratis di Jogja atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 18 Februari 2025 oleh

Tags: komunitas berbagi makananlimbah makananmakanan sisasampah di Jogja
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Berbagi Bites Jogja salurkan bantuan makanan ke mahasiswa UGM. MOJOK.CO
Kampus

Kedermawanan Penjual Kopi di Jogja, Menyalurkan Makanan Berlebih kepada Mahasiswa dan Orang-orang yang Membutuhkan

24 Januari 2025
Buang Sampah di Kota Jogja Harus Bayar Tak Bikin Masalah Kelar, Malah Datangkan Masalah Baru MOJOK.CO
Aktual

Buang Sampah di Kota Jogja Harus Bayar Tak Bikin Masalah Kelar, Malah Datangkan Masalah Baru

8 November 2024
Garduaction, Komunitas Peduli Lingkungan dan Literasi di Pantai Parangkusumo, Jogja. MOJOK.CO
Ragam

Tak Menemukan Ketenangan di Pantai Parangkusumo Jogja, Ingin Dengar Deru Ombak Malah Terganggu Deru Mobil Jeep, Mau Nikmati Tepi Pantai Takut Tertabrak

26 Mei 2024
penutupan tpst piyungan diperpanjang mojok.co
Sosial

Pemda DIY Perpanjang Penutupan TPST Piyungan, Kota Jogja Manfaatkan Nitikan jadi TPST 3R

5 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.