Memengaruhi operasional kereta lain
Tak pelak, pengalamannya tersebut membuat Surya menduga ada faktor permainan harga sejak Whoosh mulai beroperasi di tahun 2023. Sebelum ada Whoosh, kata Surya, harga tiket kereta api dari Jakarta ke Semarang bahkan terbilang murah.
“Aku ingat betul, zaman dulu ada kereta api Jakarta ke Semarang seharga Rp100 ribu-an. Sekarang mana ada?” kata Surya.
Kenaikan harga tiket kereta api juga dialami Dony (42). Sebagai pengguna setia kereta api, Dony seringkali bepergian dari Jogja ke Surabaya untuk mengunjungi pacarnya. In this economy, perjuangannya menemui sang pacar makin terasa karena harga tiket kereta makin naik.
“Kalau seingatku dulu, kayaknya tiket kereta api Sancaka tuh masih ada yang seharga Rp160 ribu-an tapi sekarang sudah sampai Rp270 ribu,” kata Dony.
Otomatis, pengeluaran Dony sebagai pejuang LDR juga ikut bertambah. Dari yang tadinya hanya Rp300 ribu untuk membayar harga tiket kereta pulang-pergi, kini jadi Rp500 ribu.
Whoosh banyak mudaratnya
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Bobby Rasyidin pernah buka-bukaan soal kerugian proyek kereta cepat Whoosh saat rapat bersama Komisi VI DPR pada Rabu (20/8/2025). Bobby berujar bahwa jumlah penumpang Whoosh masih jauh dari harapan, tapi biaya pembangunan proyeknya melonjak tajam.
“Kami mendalami juga masalah KCIC, memang ini bom waktu.” kata Bobby.
Menurut Badan Pusat Statistik, penumpang Whoosh hanya mencapai 6,06 juta orang sepanjang 2024. Angka itu hanya seperlima dari target 31 juta penumpang per tahun. Jika harga tiket rata-rata Rp300 ribu, maka pendapatan dari penjualan tiket tersebut hanya berkisar Rp1,65 triliun.
Sementara, biaya pembangunanan proyek Whoosh mencapai US$7,27 miliar atau sekitar Rp118,37 triluan. Alhasil, pemasukan itu tak cukup menutupi biaya operasional, alias justru mengalami defisit.
Sebagai orang awam yang mencintai moda transportasi kereta api, baik Dony maupun Surya tak ingin KAI terus-terusan merugi. Bahkan Surya yang sudah 5 kali menggunakan Whoosh merasa proyek tersebut justru menghasilkan mudarat.
“Whoosh ditutup aja!” kata Surya singkat.
Wacana senada juga sudah menggaung di media sosial.
“Jujur, gw prefer naik travel atau nyetir sendiri daripada pakai Whoosh, bisa langsung abis setengah juta!” ujar @ann***** di Threads dikutip Rabu (10/9/2025).
“Kalau aku mending pakai travel, sampai FX tinggal jalan kaki ke kantor di Sudirman. Jadi nggak naik Whoosh karena dua hal yakni mahal dan nggak to the point,” kata @sun*****.
“Mending diberhentiin aja operasionalnya. Dijalanin makin tambah rugi,” kata @mar*****.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Pertama Kali Naik Kereta Api Eksekutif: Sok Kaya Berujung Norak dan Malu-maluin, Kena Tegur karena Gondol Selimut KAI atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












