Senada, Ufar (25), warga Wanadadi, Banjarnegara mengaku merasakan dampak dari perbaikan hingga pembangunan jalan baru di daerahnya. Bahkan, ia mengaku pernah melihat Wing Chin turun langung mengawasi pengaspalan jalan.
“Salah satu yang paling membantu itu ruas jalan Banjarnegara dari Linggasari ke Pucang. Itu baru di era beliau,” terangnya.
Kendati begitu, Ufar mengaku mengetahui bahwa sejumlah proyek itu menggunakan perusahaan milik eks bupati tersebut. “Ibaratnya memang memanfaatkan kekuasaan untuk bisnisnya, tapi nyatanya masyarakat merasakan manfaat nyata,” terannya.
Kondisi jalan jadi isu besar
Selain pengaspalan, beberapa jalan Banjarnegara yang rawan rusak juga dicor sehingga lebih kuat. Hal itu berdampak pada kemudahan mobilitas masyarakat. Sebelum menjadi bupati, Budhi memang terkenal sebagai salah satu kontraktor yang terlibat dalam sejumlah proyek perbaikan jalan Banjarnegara.
Peran Budhi Sarwono dalam pembangunan infrastruktur jalan, membuatnya prosesi pemakamannya menarik simpati banyak warga. Pada Rabu (21/2), ribuan warga mengantar jenazah dari rumah duka di Jalan Mayjen DI Panjaitan berkeliling kota sebelum akhirnya dimakamkan di Pemakaman Karangtengah.
Di Banjarnegara, isu kerusakan jalan memang sempat jadi keluhan warga dalam waktu yang panjang. Peliknya persoalan ini bahkan sempat membuat mantan Bupati Banjarnegara dua periode (2001-2011) menggunakan slogan Djalan Aspal Rapi Indah (DJASRI) pada kampanye 2006 silam.
Kendati begitu, hingga saat ini masih ada sejumlah ruas jalan rusak di Banjarnegara. Khusunya di daerah pegunungan yang kontur tanahnya kerap mengalami pergerakan dan rawan longsor.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Dieng, Dataran Tinggi Indah yang Sering Memicu Perselisihan Orang Wonosobo dengan Banjarnegara
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News