Kerja di Cikarang, Lulusan S2 UGM Minder Gaji Kalah Besar dengan Lulusan SMK, 7 Tahun Kuliah Merasa Sia-sia

Kerja di Cikarang, Lulusan S2 UGM Minder Gaji Kalah Besar dengan Lulusan SMK, 7 Tahun Kuliah Merasa Sia-sia.MOJOK.CO

Ilustrasi Kerja di Cikarang, Lulusan S2 UGM Minder Gaji Kalah Besar dengan Lulusan SMK, 7 Tahun Kuliah Merasa Sia-sia (Mojok.co/Ega Fansuri)

“Gaji lulusan S2 kisarannya 6 sampai 8 juta rupiah.” Itu adalah kalimat yang didengar Rizal (28) empat tahun lalu. Nyatanya, semua omong kosong. Setelah lulus S2 UGM 2023 lalu, ia sadar ijazah magisternya dihargai lebih murah dari ijazah SMK.

“Aku bukan mau provokasi orang-orang biar nggak lanjut S2, ya. Ya ini cuman mau cerita aja, biar pada mikir matang-matang setelah kuliah S2 kalian mau sih? Jatuhnya biar nggak nyesel kayak aku,” kata Rizal saat Mojok hubungi Sabtu (29/6/2024).

Ternyata, omongan orang tua tak melulu harus dituruti

Perkara anggapan lulusan S2 bakal dapat gaji besar, tak cuma diamini Rizal. Sebelumnya, Mojok pernah menuliskan cerita Iqbal (26), lulusan S2 UGM yang juga malah kesulitan mendapat pekerjaan.

Setelah merampungkan studi S2 UGM, Iqbal malah lama menganggur. Lamaran pekerjaannya ditolak sana-sini. Dan, sekalinya dapat kerja di Jogja, gajinya amat jauh dari ekspektasi.

Cerita Iqbal sendiri Mojok tayangkan dalam liputan berjudul “Pedihnya Lulusan S2 UGM, Ijazah Mewah Cari Kerja Susah” pada 19 April 20224 lalu.

Sama dengan Iqbal, penyebab utama Rizal mantap melanjutkan studinya ke S2 karena dorongan orang tua. Ia masuk UGM pada 2017 dan lulus sarjana pada 2021.

Mengingat situasinya sedang pandemi Covid-19, orang tua menyuruh Iqbal buat lanjut S2. Kata mereka, sih, karena lagi susah cari kerja mending “perbaikin CV” dengan mengejar gelar magister.

“Ortu bilang, itu anaknya Pak A lulusan S2 gaji sekian, Pak B gaji sekian, dan nyuruh aku buat daftar S2 di UGM juga,” kata Iqbal. 

Padahal, kala itu ia sudah ada beberapa project. Meski sifatnya freelance, hasilnya amat lumayan, apalagi di masa pandemi yang cari kerja saja susahnya minta ampun.

Namun, karena disuruh lanjut S2 di UGM, Rizal membatalkan project tersebut. “Sekarang jadi sadar, ternyata omongan ortu nggak selamanya bener dan kudu kita turuti.”

Kerja di Cikarang, gaji lulusan S2 UGM masih kalah dengan lulusan SMK

Pada 2023 lalu, Rizal berhasil memperoleh gelar magisternya. Lulusan S2 UGM mengaku sempat struggle buat cari kerja. Ia mengaku, selama kuliah, ia terlalu fokus mengejar kelulusannya sehingga agak melupakan hal yang menurutnya lebih penting: cari relasi.

“Ya, kalau boleh dibilang, bahasa sekarangnya ‘mahasiswa kupu-kupu’. Yang penting kuliah aman, tapi lupa upgrade tongkrongan,” katanya sambil tertawa.

Baca halaman selanjutnya…

Sadar ijazah S2 tak bisa dijual. Dunia kerja menuntut pengalaman.

Untungnya, empat bulan setelah lulus, akhirnya ada panggilan kerja. Dari banyaknya lamaran yang dia sebar, akhirnya ada satu yang nyantol, yakni salah satu perusahaan di Cikarang.

Rizal enggan menyebutkan nama perusahaannya. Yang jelas, ia bekerja di bagian QA Assurance. Katanya, “lumayan, ilmu selama kuliah bisa kepake.”

Masalahnya, ia cukup kaget saat melihat besaran gaji yang diterimanya. Memang, kalau dihitung-hitung, take home pay masih setara UMR Cikarang sejumlah Rp4,7 juta. Namun, ternyata besaran gajinya lebih kecil dibanding staff lainnya.

“Di divisiku, aku lulusan S2 sendirian. Sisanya sarjana S1. Masalahnya, mereka ada yang digaji 5 juta, 6 juta, bahkan ada yang 7 juta,” kata lulusan S2 UGM ini.

Rizal beberapa kali menanyakan perihal tersebut kepada atasannya. Jawaban yang ia peroleh, katanya itu sesuai kontrak dan jobdesk yang bakal ia kerjakan.

“Malahan ada anak SMK di divisi lain, gajinya sudah 5 jutaan. Sedihnya aku nggak bisa protes.”

Dunia kerja membeli pengalaman, bukan ijazah

Sudah hampir setahun Rizal kerja di Cikarang, Jawa Barat. Gajinya masih sama dengan saat pertama kali masuk.

Lulusan S2 UGM ini mengaku sudah berdamai dengan kondisinya. Namun, ada hal-hal yang belum bisa ia pahami terkait dunia kerja.

Pertama, sebenarnya apa yang lebih penting: pengalaman atau ijazah? Kedua, jika jawabannya adalah pengalaman, mengapa ada banyak sekali orang-orang tanpa pengalaman bisa langsung kerja di posisi strategis dengan gaji mumpuni.

“Sistemik sih ya kalau bahas gituan,” ujarnya. “Tapi di tempat kerjaku ada satu hukum yang berlaku, yakni ‘jual lah pengalaman, bukan ijazah’, karena lulusan SMK tapi berpengalaman lebih penting ketimbang lulusan S2 tapi kayak aku. Hahahaha!”

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Modal Ijazah S.Pd UNY Nekat Cari Kerja di Jakarta Sampai Rela Nganggur 6 Bulan, Sekalinya Kerja Gaji Setara UMR Jogja

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version