Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Apes Kerja di Jakarta, Sadar Tak Bisa Mudik Lebaran Sejak Ditolak 100 Perusahaan dan Tragedi Kantor Ambruk

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
9 April 2024
A A
kerja di jakarta tak bisa mudik lebaran.MOJOK.CO

Ilustrasi tak bisa mudik kerja di Jakarta (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ada segelintir orang yang kerja di Jakarta dan tak bisa merasakan mudik Lebaran. Tahun pertama kerja adalah masa yang berat. Rentetan penolakan dan tragedi, salah satunya dialami oleh seorang lulusan dari PTS di Jogja.

Kini Diko* (25) tinggal seorang diri menghuni sebuah kos paviliun di Tebet, Jakarta Selatan yang biasanya ditinggali tiga orang pekerja. Mereka bertiga, tinggal di bangunan satu kamar demi menghemat pengeluaran. Dua rekannya, sudah mudik ke kampung halaman pada Sabtu (6/4/2024) lalu.

Dua rekannya, memang sudah kerja di Jakarta terlebih dahulu. Mendapat pekerjaan yang lebih pasti sehingga bisa nabung untuk mudik Lebaran kali ini.

Diko tiba di Jakarta pada Juli 2024 bermodalkan semangat untuk wawancara kerja. Namun, proses mendapat kerja di Jakarta tidak semudah yang ia bayangkan. Perlu waktu sampai enam bulan sampai akhirnya ia dapat pekerjaan yang agak layak.

“Sejak awal menginjakkan kaki di Jakarta, menghadapi kesulitan, udah terbayang kalau akan susah mudik di tahun pertama,” curhatnya saat Mojok hubungi Senin (8/4/2024).

Mudik terasa penuh beban

Beberapa waktu lalu, Diko mengaku berdiskusi dengan teman seatap yang sama-sama berasal dari Sulawesi Selatan bahwa mudik perlu modal banyak. Untuk biaya akomodasi pesawat pulang dan pergi saja bisa mencapai Rp4 juta.

“Belum nanti mikir THR untuk keponakan. Kerja di Jakarta di bayangan sebagian saudara kan gajinya sudah lumayan. Padahal belum tentu bisa menyisihkan,” tuturnya.

Ia memperkirakan bahwa butuh setidaknya Rp6-7 juta untuk mudik layak. Artinya, bisa untuk akomodasi, THR untuk saudara yang masih kecil, dan biaya-biaya lain untuk memberikan suguhan bagi keluarga dan saudara.

“Temanku sih sudah bisa menyisihkan segitu. Kalau aku, sudah di Jakarta dari Juni tahun lalu tapi baru dapat kerjaan yang jelas Februari 2024 ini. Belum bisa menyisihkan,” keluhnya.

Bapaknya, tentu mengharapkan Diko untuk bisa pulang ke kampung halaman. Namun, setelah menjelaskan alasan panjang bahwa belum sanggup untuk mudik, sang bapak pun memahami. Diko pun mengaku tak sampai hati jika harus meminta uang lagi karena bapaknya saat ini hidup dari pensiunan.

Merasakan sepinya Jakarta

Sudah 10 bulan hidup di Jakarta, membuat Diko sudah merasa menyatu dengan kepadatan ibu kota. Merasakan kemacetan sekaligus padatnya berdesak-desakan dengan sesama pekerja di KRL.

Pada Minggu (7/4/2024) lalu ia mencoba keluar dari kos untuk bermain basket di Menteng, Jakarta Pusat. Di momen itulah ia merasakan sepinya Jakarta saat masa mudik Lebaran. Jalanan lengang tak seperti di hari-hari biasa.

“Jalanan rasanya sudah seperti saat dulu aku di Jogja. Nggak sepi banget tapi kayak bukan Jakarta lagi,” katanya.

ilustrasi jalanan jakarta.MOJOK.CO
Ilustrasi. Gedung perkantoran di Jakarta (Muhammad Rizki/Unsplash)

Di momen-momen sepi, saat teman seatapnya sudah mudik, ia mengaku banyak merefleksikan perjalanan usahanya untuk kerja di Jakarta hampir setahun terakhir. Proses yang tidak mudah.

Iklan

Pada masa-masa awal, kerjaannya hanya rajin-rajin mengirim lamaran dan menjalani proses wawancara yang seringnya berakhir dengan kabar bahagia. “Pokoknya aku daftar semua lowongan di LinkedIn sampai JobStreet. Lebih dari 100 lamaran aku kirim,” kenangnya.

Baca halaman selanjutnya…

Tragedi masuk kerja hari pertama justru gedung kantornya ambruk

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 19 April 2024 oleh

Tags: jakartajakarta selatanJogjakerja di jakartaLebaranMudik
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.