Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Nelangsanya Dicoret dari KK, Tak Boleh Pulang Meski Kangen Ibu hingga Hidup Terlunta-lunta di Ngawi

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
26 Maret 2024
A A
Pilu Kondektur Bus Minggat karena Tak Beliin Anak Oleh-Oleh MOJOK.CO

Ilustrasi - Kisah pilu kondektur bus tak pulang karena tak bisa beli oleh-oleh buat anak. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sejak bus Sugeng Rahayu ekonomi jurusan Surabaya-Jogja yang saya tumpangi memasuki Sragen, Jawa Tengah, rasa kantuk memang sudah tak bisa saya tahan lagi: saya tertidur. Saya bangun ketika bus baru saja mengangkut penumpang dari Terminal Kertonegoro, Ngawi, Jawa Timur.

Perjalanan ke Surabaya masih sangat jauh. Saya sebenarnya ingin menghabiskan waktu di bus Sugeng Rahayu dengan tidur sepulas-pulasnya. Agar tahu-tahu pas bangun sudah sampai tujuan. Sayangnya, dalam setiap perjalanan menggunakan bus, saya biasanya hanya bisa tidur sekali saja. Setelah itu pasti melek sepanjang jalan.

Tapi kondisi seperti itu di satu sisi sangat menyenangkan. Karena dengan terjaga, ada banyak hal yang terekam dalam ingatan. Seperti misalnya obrolan saya dengan seorang pengamen di bus Sugeng Rahayu saat perjalanan dari Jogja ke Surabaya pada Jumat, (9/2/2024) lalu itu, ketika bus masih melaju di Ngawi.

Pengamen Ngawi yang suka nyanyikan lagu “Ibu”

Nur Rohman (29), atau yang akrab dengan panggilan Nur, naik setelah bus melaju belum jauh meninggalkan Terminal Kertonogoro, Ngawi. Ia tampak seperti pengamen-pengamen di jalur selatan pada umumnya: ceria.

Namun, di balik wajah cerianya, Nur ternyata menyimpan kesenduan yang ia simpan sendiri. Kesenduan yang coba ia haturkan lewat lagu-lagu yang ia bawakan.

Setelah coba saya simak baik-baik, dengan rasa kantuk yang sudah hilang, sore itu Nur membawakan tiga lagu bertema ibu. Saya lupa judul dua lagu yang ia bawakan. Tapi untuk satu lagu, siapapun pasti tak asing: lagi “Ibu”-nya Iwan Fals.

Dicoret dari KK dan Jadi Gelandangan di Ngawi MOJOK.CO
Pengamen di bus Sugeng Rahayu Surabaya-Jogja. (Aly Reza/Mojok.co)

Untuk lagu yang terakhir itu ia nyanyikan dengan nada sangat emosional. Susah payah ia tetap menjaga suara dan alunan kentrungnya agar tetap stabil meski bus goyang kanan-goyang kiri menyalip kendaraan-kendaraan di depannya di sepanjang jalanan Ngawi.

Meski sambil terhuyung-huyung, tak membuat Nur menghentikan petikan kentrung dan pekik suaranya. Saya terkesiap melihat pemandangan tersebut. Saya memang agak sentimentil jika mendapat pemandangan-pemandangan semacam itu, entah di bus atau di manapun.

Kangen ibu, lama tak bertemu

Sambil terhuyung-huyung pula Nur menyodorkan bungkus permen dari satu kursi ke kursi penumpang yang lain: memohon recehan. Barangkali karena banyak yang tersentuh dengan lagu “Ibu”, tampak banyak yang memasukkan recehan ke bungkus permen yang Nur sodorkan.

“Kricik, kricik, kricik,” dari kursi-kursi, demikian bunyi yang terdengar samar di tengah laju bus yang makin kencang.

“Oh nggeh, matur suwun (Oh iya, terima kasih),” begitu kata Nur setiap menerima recehan-recehan dari penumpang.

Karena bus Sugeng Rahayu masih melaju kencang, Nur terlihat mengambil duduk di kursi belakang. Saya tentu tak mau kehilangan kesempatan untuk berbincang dengannya. Saya lalu berpindah ke kursi belakang, menjejeri Nur.

“Ya obat kangen ibu, Mas,” jawab Nur saat saya tanya perihal lagu bertema ibu yang ia bawakan sejak naik dari Terminal Kertonegoro, Ngawi, sebelumnya. Ternyata, bukan hanya sekali itu saja ia membawakan lagu bertema ibu. Teramat sering ia membawakan setiap ngamen dari satu bus ke bus lain.

“Ibu di Jombang. Aku kan asli Jombang. Tapi ya aku sudah nggak bisa pulang,” tutur Nur.

Iklan

Baca halaman selanjutnya…

Dicoret dari KK hingga jadi gelandangan di Ngawi

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 27 Maret 2024 oleh

Tags: bus jurusan surabaya jogjabus sugeng rahayungawiPengamenpengamen di bus sugeng rahayupilihan redaksiSurabayaterminal ngawi
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.