Tak Tega Lihat Ibu Sakit-sakitan, Akhirnya Belikan Sepatu Mahal dari Hasil Gaji UMR Jogja agar Ibu Lekas Sembuh

Hadiah sepatu mahal merek Adidas untuk ibu dari gaji UMR Jogja. MOJOK.CO

Belikan ibu sepatu termahal agar ibu cepat sembuh. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Pemuda asal Klaten ini bisa membelikan sepatu merek Adidas, barang termahal yang pernah ia beli untuk ibunya yang sedang sakit dari hasil kerja di Jogja. Harapannya, sang ibu dapat rutin berolahraga agar tetap sehat dan bugar.

***

Bak disambar petir di siang bolong, Hanif harus menerima kenyataan pahit kalau ibunya didiagnosis dokter mengidap diabetes melitus. Padahal, ia baru saja mendapat tawaran kerja di luar negeri. Tepatnya di Dubai.

Pemuda asal Klaten itu berujar sudah menjalani proses seleksi, mulai dari administrasi, wawancara, hingga penawaran gaji. Tentu saja upahnya jauh lebih besar dibandingkan dengan UMR Jogja–tempat ia bekerja saat ini. 

Namun, Hanif merasa berat hati jika harus meninggalkan ibunya ke luar negeri.

“Untuk posisi yang aku dapat, nggak bisa dikerjakan secara online. Jadi harus menetap di Dubai,” kata Hanif kepada Mojok, Minggu (16/11/2025).

Sebenarnya, pekerjaan Hanif tak jauh beda dengan tugas-tugas yang ia kerjakan di Jogja selama ini yakni mengedit video, membantu mengelola komunitas, mengajukan potential client, approach, merancang proposal kerja sama, hingga klien landing.

Namun, setelah menimbang-nimbang, ia memutuskan menolak tawaran tersebut dan tetap bekerja sesuai gaji UMR Jogja. Toh, meski gajinya besar, tapi biaya hidup di Dubai juga pasti besar. Yang paling penting, ia ingin berada dekat dengan ibunya.

Sehingga ketika kerja di Jogja, ia masih bisa menyambangi ibunya di hari Sabtu dan Minggu. Tak hanya mengecek kesehatan ibunya, Hanif juga merasa punya kesempatan mengajak ibunya hidup lebih sehat. Oleh karena itu, untuk pertama kalinya Hanif membelikan ibunya sepatu–salah satu barang termahal yang pernah ia beli untuk ibunya.

Membujuk ibu agar rutin olahraga, minimal jalan kaki

Sudah dua bulan ini ibunya memakai sepatu merek Adidas untuk olahraga jalan kaki di setiap pagi, termasuk buat berangkat kerja ke kantor. Bahkan ibunya sempat ikut event running Kodim Klaten Run yang diadakan pada Minggu (26/9/2025) untuk memeriahkan HUT ke-80 TNI.

Dari sekitar 8 ribu peserta yang hadir, ibu Hanif berhasil menempuh kategori family run 3k. Tentu, itu sesuatu pencapaian bagi Hanif dan ibunya sebab selama ini keluarganya memang jarang olahraga.

Ia mengaku terinspirasi dari orang tua di luar negeri yang punya hidup sehat, minimal dengan membiasakan diri berjalan kaki. Walaupun bekerja di Jogja, Hanif memang suka tugas di luar kota maupun luar negeri seperti Jakarta, Sumatera Barat, Inggris, Thailand, hingga Edinburgh. 

“Nah aku terinspirasi dari orang-orang tua di luar negeri yang masih pada segar bugar. Ternyata memang dari kebiasaan mereka yang sehari-hari jalan kaki sehingga hidupnya benar-benar sehat,” kata Hanif.

Berdasarkan obrolan Hanif dengan orang tua di sana, serta referensi dari berbagai sumber, mereka tak hanya membiasakan jalan kaki minimal 10 ribu langkah per hari, tapi juga menambah intensitas olahraga dengan bermain tenis dan sebagainya.

Makanannya pun tak asal-asalan, kadang-kadang tanpa nasi dan bahan-bahan yang rendah gula serta garam. Informasi-informasi itu secara tidak langsung Hanif ceritakan ke ibunya, sampai kemudian ia mau diajak jalan kaki setiap akhir pekan.

“Dan dari situ kami mulai rutin jalan kaki. Demi kenyamanan, aku putuskan mengajak ibu beli sepatu mahal (merek Adidas) untuk pertama kalinya,” kata Hanif.

Hadiah sepatu dari gaji UMR Jogja

Bagi sebagian orang, harga sepatu lari mungkin tidak terlalu mahal. Namun, bagi Hanif dan keluarganya sepatu itu jadi barang berharga, yang akhirnya ibunya miliki sepanjang tahun hidupnya. Apalagi, gaji Hanif hanya sebesar UMR Jogja lebih sedikit.

“Soalnya, ibuku biasa beli sepatu di swalayan (nggak bermerek terkenal) dan pilih yang harganya paling murah. Yang penting bisa dipakai,” ujar Hanif.

Saat memilih sepatu merek Adidas di mall, senyum ibu Hanif pun tak terbendung. Begitu juga Hanif, apalagi setelah melihat ibunya rutin menggunakan sepatu itu untuk jalan kaki dengan nyaman bahkan saat Hanif sedang tidak berada di rumah.

Hanif juga sesekali mengirim fotonya yang sedang berolahraga di Jogja menggunakan sepatu ke grup keluarga, sehingga orang-orang di rumahnya–tak hanya ibunya juga ikut berolahraga. Dengan begitu, perlahan kebiasaan olahraga itu jadi terbentuk.

Aku juga menyarankan ibu untuk ke kantor jalan kaki. Dan beneran dilakukan. Sampai sekarang ibu jalan kaki setiap hari bahkan lari,” kata Hanif.

“Per hari ini (Minggu (16/11/2025), kurang lebih dua bulan, ibu olahraga tanpa bolong seharipun. Bahkan sekarang sudah dua kali ikut event running. Akhir bulan ini sudah kembali mendaftar untuk join event running lagi.” Lanjutnya.

Sejujurnya, Hanif hanya berharap ibunya sembuh. Namun, ia merasa terharu karena sepatu darinya dapat memotivasi ibunya untuk hidup lebih sehat dengan berolahraga.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Exit mobile version