Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

4 Etika ke Driver Ojol agar Tak Sakiti Hati, Hanya Perlu Dimaklumi

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
28 September 2025
A A
4 atribut driver ojek online (ojol) yang kerap jadi bahan olok-olok MOJOK.CO

Ilustrasi - 4 atribut driver ojek online (ojol) yang kerap jadi bahan olok-olok. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Saya kerap mendapati olok-olok pada driver ojek online (ojol). Entah di media sosial maupun secara langsung. Olok-olok sering kali menyasar atribut dari si driver yang dianggap kurang memadai.

Sementara di balik atribut-atribut yang disebut serba kurang itu, para driver menanggung beban hidup cukup berat. Sehingga, mereka merasa hanya ingin sekadar dimaklumi saja atas kekurangan-kekurangan mereka saat mengantar-jemput penumpang.

Oleh karena itu, ada beberapa etika yang seharusnya diperhatikan oleh penumpang agar tak menyinggung driver ojol:

#1 Memaklumi Helm ojek online (ojol) somplak

Sebagai driver ojol, Triatmojo (32) senentiasa membawa dua helm. Satu helm untuk dirinya, satunya lagi untuk penumpang. Biasanya, helm untuk penumpang adalah helm yang didapat dari pihak aplikasi: helm dengan warna dan logo si aplikasi.

Seiring waktu, helm untuk penumpang itu ujung-ujungnya somplak juga: kaca depan mengendur, sehingga naik turun dan tak nyaman. Selain itu, bagian dalamnya juga sobek di beberaa sisi.

Belum lagi urusan bau yang, kata sejumlah penumpang, sering mengganggu dari si helm. Karena helm tersebut memang sudah berganti-ganti kepala.

“Ya aku tahu, Mas, di medsos itu ada lah yang bercandai helm ojol. Karena somplak itu. Tapi saya sendiri, punyanya cuma helm itu,” ujar driver ojol asal Jogja tersebut belum lama ini.

Sebenarnya, helm somplak itu masih bisa diperbaiki. Paling habis Rp35 ribuan. Namun, perlu dicatat, di tengah persaingan yang begitu ketat, mendapat Rp35 ribu dari narik sering kali harus lebih diprioritaskan untuk hidup sehari-hari ketimbang sekadar membetulkan helm.

#2 Tak perlu sinis pada jaket yang compang-camping

Berjibaku di jalanan siang-malam, panas-hujan, tentu membuat jaket driver ojol lekas tampak lawas. Warna hijaunya memudar. Bahkan bisa compang-camping (sobek di beberapa sisi), ritsleting tidak bisa naik-turun lagi. Dan itulah jaket ojol yang Triatmojo miliki.

Triatmojo mengaku beberapa kali menerima respons tak menyenangkan perihal jaket ojolnya. Karena tampak lusuh dan tak terawat.

“Misalnya, ada lah orang yang bilang kalau jaket begitu bikin penumpang nggak nyaman,” kata Triatmojo.

Sebenarnya ada jaket lain—bukan jaket driver—di almari Triatmojo. Namun, mengenakan jaket ojol baginya adalah penanda kalau di jalan. Jadi, selusuh dan secompang-camping apapun akan tetap dia kenakan.

“Mau beli baru juga bisa sebenarnya. Tapi ya tadi, Mas. Penghasilan harian nggak menentu. Buat kebutuhan pokok dulu,” ungkap Triatmojo.

#3 Jangan cancel sepihak hanya gara-gara motor butut

Sementara Dirman (50), panggil saja begitu, punya pengalaman lebih buruk. Meski sudah masuk usia sepuh, tapi dia masih tetap harus menjadi driver ojek online (ojol) di Jogja.

Iklan

Awalnya, Dirman narik ojol dengan motor yang bagus dan memadai. Karena itu menjadi syarat agar bisa keterima sebagai driver ojol.

Namun, di tengah perjalanan menjadi driver ojol, motor tersebut harus diberikan kepada sang anak. Alhasil, Dirman memutuskan membeli lagi motor bekas yang terbilang agak butut.

“Orang itu bisa tega loh, Mas. Kalau jemput, tiba-tiba dibatalkan sepihak pas udah di lokasi jemputan karena tahu motor saya butut. Nggak sesuai di aplikasi,” tuturnya.

Paling sering dia mendapat bintang sangat rendah dengan keterangan: Motor tidak sesuai di aplikasi hingga jalannya terlalu lamban sehingga tidak tepat waktu.

“Bintang itu pengaruh. Karena akhirnya susah cari penumpang,” ujarnya. “Tapi motor butut memang bisanya cuma jalan pelan.”

#4 Bau badan driver ojek online (ojol) tak sepatutnya jadi olok-olok

Sementara saya sendiri beberapa kali mendengar selentingan dari pengguna ojol perihal bau badan driver. Itu saya dengar langsung dan saya dapati di media sosial.

Beberapa penumpang mengeluhkan dan merasa tak nyaman jika mendapat driver dengan bau badan agak menyengat. Apalagi jika si penumpang tidak mengenakan masker.

Itu bahkan jadi pertimbangan beberapa orang untuk memberi bintang rendah tanpa ragu-ragu. Para penumpang beraharapnya, karena driver adalah pekerjaan yang berhubungan dengan manusia, maka setidaknya para driver harus menjaga bau badan. Karena itu bisa mengganggu kenyamanan penumpang yang membonceng di belakang.

Apa susahnya memaklumi?

Mendengar cerita saya soal “bau badan” di atas, Triatmojo hanya bisa mengelus dada. Baginya, apa yang orang harapkan dari seorang driver yang dari siang sampai malam bergelut di jalanan? Kena matahari, debu, asap kendaraan, bahkan juga hujan.

Lalu apa susahnya memaklumi? Misalinya terhadap helm ojol yang somplak dan kerap kegedean di kepala penumpang. Tapi ya sudah. Manusia memang macam-macam kalau kata Triatmojo.

Triatmojo sendiri menjadi driver ojol sejak 2022. Tahun itu dia kena PHK dari kantor tempatnya bekerja, sementara istri dan satu anaknya yang sekolah SD harus tetap dihidupi. Oleh karena itu, dia bisa narik siang-malam, tak jarang pula hingg dini hari.

“Apalagi sekarang cari kerja makin susah. Jadi mau nggak mau harus ngoyo buat narik. Istri juga ikut bantu-bantu. Jualan jajanan anak-anak,” kata Triatmojo.

Begitu juga dengan Dirman. Dirman punya dua anak. Dua-duanya sudah bekerja di luar Jogja. Kepada anak keduanyalah motor Dirman yang agak bagus diberikan.

“Saya nggak mungkin merepotkan anak. Jadi saya narik ojol sejak 2018. Awalnya saya nggak paham (aplikasi). Tapi saya minta bantuan keponakan, dan paham,” ungkapnya. Hasil Dirman narik ojol akan dibawa pulang untuk hidup sehari-hari bersama sang istri.

“Biasanya saya narik pagi jam 8. Pulang Magrib. sekuatnya saja,” tutur Dirman.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Satu Driver, Tiga Jaket Ojol: Bukti Penghasilan Ojek Online Makin Tak Bisa Diandalkan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

 

Terakhir diperbarui pada 28 September 2025 oleh

Tags: driver ojolhelm ojoljaket ojolojek onlineojolpilihan redaksi
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Aktual

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.