#3 Jika ada menu ini, warungnya berpotensi besar autentik
Pengusaha kuliner asal Sumatera Barat lain yang saya jumpai, Maesal Fasri juga menuturkan beberapa menu yang sulit diolah jika tidak lama menyelami dunia kuliner Minang. menu tersebut cukup ribet proses memasaknya hingga bahan bakunya yang jarang.
Sosok pensiunan pegawai ini mencotohkan menu olahan ikan bilis yang jarang ada di warung padang, bahkan yang pemiliknya asli Minang. Ikan bilis merupakan satwa endemik dari Danau Singkarak.
“Biasanya pengiriman dari sana. Jadi untuk orang asli Minang yang punya koneksi ke sana lebih mudah. Enak kalau gorengnya pakai balado,” terangnya.
Selain itu ada beberapa menu lain seperti dendeng batotok, gulai tambusu, hingga gulai ikan emas bertelur. Untuk gulai ikan bertelur, menurut Faesal, di Sumatera Barat banyak pembudidaya yang khusus menjual untuk stok warung padang.
Tapi saat di Jogja, cukup sulit untuk menemukan penyuplai ikan mas dengan telur tersimpan di perutnya. Sehingga Faesal pun belum mampu menyediakan menu tersebut. Terkadang ada juga warung padang yang mengganti telur di dalam badan ikan emas dengan telur ikan lain.
#4 Tidak pernah ragu urusan bumbu
Maesal, juga menceritakan bahwa penanda warung nasi padang autentik terletak pada bumbunya. Menurutnya, orang Minang tak main-main urusan bumbu. Masakan Padang memang mengandalkan bumbu rempah yang kuat dan santan yang kental.
Ia juga menambahkan kalau kemampuan masak juga menentukan. Meski meniru resep itu persoalan mudah, tapi detail-detail saat memasak terkadang tak bisa sama. Ada faktor kebiasaan yang banyak berpengaruh.
“Rasa itu nggak bisa ditiru seratus persen. Meniru takaran mungkin mudah, tapi feeling untuk mengaduk, kapan mengangkat, itu sulit. Itu naluri, istri saya, sudah terbiasa sejak kecil, akhirnya tetap mengawasi pegawai ketika mulai buka usaha di Jogja,” terang pemilik Nasi Kapau Uda Jack. Meskin bukan warung padang, menurutnya nasi kapau punya kemiripan bumbu.
#5 Keunikan dalam tata letak
Selain urusan rasa, tata letak warung padang sebenarnya punya ciri khas tersendiri. Etalase menunya cenderung terletak di bagian depan dekat pintu masuk warung. Berbeda dengan warung kapau hingga warung tegal yang umumnya berada di tengah kemudian dikelilingi tempat duduk.
“Untuk masalah penyajian memang agak beragam. Jenis resto itu modelnya dihidang di meja. Tapi kalau yang agak terjangkau itu langsung diramas mau makan pakai apa nanti penjual mengambilkan,” terangnya.
“Kalau konsep dihidang harganya lumayan. Sayur sampai sambalnya ada hitungan tersendiri. Tapi umumnya memang diramas,” lanjutnya.
Namun di balik semua aspek itu, selayaknya sebuah bisnis, pengusaha warung nasi padang pada akhirnya menyesuaikan dengan pasarnya. Setiap warung punya ciri dan penyesuaian dengan daerah tempat mereka berada. Lima hal tadi hanya jadi beberapa penanda karakter warung yang dikelola oleh orang Minang asli.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA 5 Tanda Unik Warteg Asli dan yang Bukan Menurut Para Pedagang dari Tegal
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News